Senin, 08 Desember 2014

Menteri Susi Sebut Mafia Garam Bernama '5 dan 7 Samurai'


Menteri Susi Sebut Mafia Garam Bernama '5 dan 7 Samurai'  
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan petani garam dalam negeri selalu rugi karena beredarnya garam impor di pasar yang dilakukan oleh sindikat importir garam kelas kakap. Hal ini diungkapkan Susi di depan 500 anggota Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) di Gedung Mina Bahari 3, Jakarta, Senin (8/12).

"Petani garam susah terus karena ada '5 dan 7 samurai'. Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian harus membuat penjelasan siapa mereka itu," kata Susi.

Sayangnya saat dikonfirmasi mengenai identitas ‘5 dan 7 Samurai’ itu, Susi enggan menyebut identitas mereka. Dia menilai hal tersebut bukanlah kapasitasnya.

Dalam masalah membuka data dan informasi, Susi kembali menyentil koleganya yaitu Kementerian Perdagangan yang suka melakukan impor. Dia menilai kementerian yang kantornya bersebelahan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut membuka semua data impor dan menjelaskannya ke masyarakat.

Harus diterangkan. Kalau mau impor oke, tapi kenapa harus impor, apa alasannya," tegasnya.

Susi mengatakan untuk memajukan sebuah negara tidak membutuhkan orang hebat. Negara hanya butuh orang yang paham struktur dan mau transparansi dalam bekerja.

"Kita mesti buka. Kenapa policy itu dibuat, harus dilakukan. Kenapa kita harus impor, kenapa dengan petani lokal. Teknologi mengapa tidak kita beli. Transparansi itu penting. Karena itu menyangkut kepercayaan masyarakat," ujarnya.



Credit CNN Indonesia