Senin, 08 Desember 2014

Manusia Didesak Pindah dari Bumi


Manusia Didesak Pindah dari Bumi 
 Salah satu kru pesawat antariksa internasional, Samantha Cristoforetti, sesaat sebelum pergi meninggalkan Bumi menuju antariksa (Reuters/Maxim Shipenkov)
 
 
Jakarta, CB -- Para ahli berpendapat, jika ingin bertahan hidup maka manusia harus segera pindah dari Bumi. Mencari planet lain di antariksa untuk ditinggali.

Pernyataan tersebut pernah terdengar dari suara sintetis ilmuwan kondang Stephen Hawking. Ia mengingatkan pentingnya mencari kehidupan baru di luar planet Bumi yang sekarang ini kita tinggali.

"Menurut saya, peradaban manusia akan berakhir apabila tidak pindah ke luar angkasa," ujar fisikawan ternama itu.

Hawking merasa planet Bumi sudah terlalu berbahaya untuk ditinggali. Ia menganggap Bumi sudah terlalu berisiko karena banyaknya bencana seperti pemanasan global, perang nuklir, dan virus-virus.

Kepada The Guardian ia mengungkapkan, misi robotik ke luar angkasa bisa saja menyediakan informasi bagi para ilmuwan. Walau lebih murah, para robot tetap saja tidak menyebarkan peradaban manusia ke luar angkasa.

"Kalau mau bertahan hingga jutaan tahun ke depan, kita harus berani pergi ke tempat yang belum pernah didatangi," lanjut Hawking.

Sejalan pendapat Hawking, sejumlah ahli juga menyatakan pendapatnya masing-masing soal mencari kehidupan lain di luar Bumi.

Penemu keberadaan sabuk radiasi Van Allen yang juga ilmuwan antariksa AS, James Van Allen mempertanyakan pertanggungjawaban antara komitmen negara untuk mengurus teknis penerbangan manusia ke luar angkasa dan potensi hilangnya peradaban manusia.

Sementara antariksawan Inggris, Tim Peake berpendapat, manusia harus mencari sumber lain yang tersedia di seluruh alam semesta selain Bumi.

"Pastinya membutuhkan waktu yang panjang, tapi pada akhirnya kita harus mengambil langkah dari sekarang," ujarnya.


Credit CNN Indonesia