Senin, 01 Desember 2014

AS Merasa Butuh Senjata Nuklir Baru

Nuklir AS yang dibuat 27 tahun lalu dinilai sudah usang.
Ilustrasi Nuklir
 Ilustrasi Nuklir

CB - Sekelompok petinggi militer, ilmuwan, dan pemimpin Kongres Amerika Serikat mengusulkan pembuatan generasi baru bom hidrogen. Mereka beralasan bahwa hulu ledak nuklir yang dimiliki AS sejak 27 tahun lalu sudah usang.

Dikutip dari laman Los Angeles Times, Senin 1 Desember 2014, pemimpin Pusat Studi Strategi dan Internasional AS, John Hamre, menyebut AS harus mengganti bom nuklir lama dan membuat yang baru. "Kita khawatir dengan reliabilitasnya," kata Hamre.

Beberapa petinggi militer AS juga mengklaim bahwa AS terancam perang nuklir yang mungkin terjadi dengan Rusia. Pembahasan tentang senjata nuklir meningkat di Kongres, setelah Partai Republik berhasil menguasai Senat dan DPR.

"Tampak masuk akal bagi saya, jika Anda berusaha mempertahankan peralatan yang telah melewati batas usia pemakaiannya, Anda sedang berjalan di atas lapisan es yang tipis," kata legislator Republik, Thornberry, yang menjabat Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR AS.

Seruan bukan hanya untuk pembuatan senjata nuklir baru, tetapi juga uji senjata nuklir, yang terakhir dilakukan pada 1992. Thornberry mengatakan, dia mendukung dilakukannya kembali uji coba senjata nuklir.

"Kita memiliki banyak uranium dan plutonium, yang tersisa dari senjata lama, dan dapat kita gunakan kembali untuk senjata generasi baru," kata Don Hicks, pemimpin penelitian senjata strategis di Pentagon, selama pemerintahan mantan Presiden Ronald Reagan.

Los Angeles Times menyebut, pembuatan senjata nuklir baru akan membutuhkan biaya miliaran dolar. Sementara itu, sebagian besar ilmuwan nuklir AS kini berusia 50 tahun, dan para ilmuwan muda belum memiliki pengalaman untuk membuat senjata nuklir.

AS, saat ini, memiliki tidak kurang dari 4.804 senjata nuklir, berkurang dari 31 ribu senjata nuklir pada 1967. Rusia juga memiliki jumlah yang sama, seperti yang dimiliki AS.


Credit VIVAnews