CB, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat melalui Pentagon memindahkan tahanan dari penjara Guantanamo untuk pertama kalinya, pada Rabu 2 Mei 2018.
Dilansir dari Reuters, Kamis 3 Mei 2018, militer Amerika Serikat mengatakan tahanan bernama Ahmed Muhammed Haza al-Darbi dipindahkan ke Arab Saudi dan mengurangi jumlah tahanan Guantanamo menjadi 40 dari 41 total narapidana. Al-Darbi menjadi tahanan pertama Guantanamo yang dipindah di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Al-Darbi akan menjalani sisa hukumannya di Arab Saudi selama 13 tahun berdasarkan putusan pengadilan tahun 2014. Ia ditahan atas tuduhan merencanakan serangan terhadap kapal tanker minyak Prancis pada tahun 2002.
Tahanan berbaju oranye duduk di area holding diawasi oleh polisi militer AS di Camp sementara X-Ray, yang kemudian ditutup dan digantikan oleh Camp Delta, di pangkalan angkatan laut Guantanamo Bay, 11 Januari 2002. Presiden Barack Obama membujuk Kongres untuk menutup penjara militer AS tersebut. REUTERS/Petty Officer 1st Class Shane T. McCoy HO
Penjara yang dibangun saat pemerintahan George W. Bush ini
diperuntukkan bagi teroris di seluruh dunia menyusul serangan 11
September 2001. Sejak berdiri, penjara Guantanmo
dituduh mempaktikkan penyiksaan dan pelanggaran HAM kepada narapidana.
Sementara populasi penjara Guantanmo disinyalir akan meningkat seiring
operasi militer Amerika Serikat terhadap ISIS di berbagai negara.
Semasa pemerintahan Barrack Obama, jumlah tahanan yang menghuni Guantanamo berkurang dari 242 menjadi 41, namun Obama gagal menutup Guantanamo sebelum melepas jabatan presiden.
Donald Trump sendiri berjanji saat kampanye untuk mengisi penjara Guantanamo dengan "orang jahat".
Trump mengindikasikan agar penjara Guantanamo terus beroperasi dan mengubah standar kebijakan tahanan lebih ketat.
Pentagon mengatakan telah memperbarui kriteria tahanan yang akan dimasukkan ke Guantanamo. Staf keamanan di Gedung Putih mengkonfirmasi hal ini, namun enggan memberikan informasi rinci soal kriteria tahanan yang akan menghuni Guantanamo.
Dilansir dari Reuters, Kamis 3 Mei 2018, militer Amerika Serikat mengatakan tahanan bernama Ahmed Muhammed Haza al-Darbi dipindahkan ke Arab Saudi dan mengurangi jumlah tahanan Guantanamo menjadi 40 dari 41 total narapidana. Al-Darbi menjadi tahanan pertama Guantanamo yang dipindah di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Al-Darbi akan menjalani sisa hukumannya di Arab Saudi selama 13 tahun berdasarkan putusan pengadilan tahun 2014. Ia ditahan atas tuduhan merencanakan serangan terhadap kapal tanker minyak Prancis pada tahun 2002.
Tahanan berbaju oranye duduk di area holding diawasi oleh polisi militer AS di Camp sementara X-Ray, yang kemudian ditutup dan digantikan oleh Camp Delta, di pangkalan angkatan laut Guantanamo Bay, 11 Januari 2002. Presiden Barack Obama membujuk Kongres untuk menutup penjara militer AS tersebut. REUTERS/Petty Officer 1st Class Shane T. McCoy HO
Semasa pemerintahan Barrack Obama, jumlah tahanan yang menghuni Guantanamo berkurang dari 242 menjadi 41, namun Obama gagal menutup Guantanamo sebelum melepas jabatan presiden.
Donald Trump sendiri berjanji saat kampanye untuk mengisi penjara Guantanamo dengan "orang jahat".
Trump mengindikasikan agar penjara Guantanamo terus beroperasi dan mengubah standar kebijakan tahanan lebih ketat.
Pentagon mengatakan telah memperbarui kriteria tahanan yang akan dimasukkan ke Guantanamo. Staf keamanan di Gedung Putih mengkonfirmasi hal ini, namun enggan memberikan informasi rinci soal kriteria tahanan yang akan menghuni Guantanamo.
Credit TEMPO.CO