Tembakan roket dan mortir ke Israel juga dilakukan pada Selasa pagi.
CB,
 YERUSALEM -- Militer Israel menyerang lebih dari 30 target di Jalur 
Gaza pada Selasa (29/5). Serangan tersebut merupakan serangan balasan 
atas rentetan roket dan mortir yang ditembakkan dari Jalur Gaza di hari 
yang sama.
Juru bicara Angkatan Darat Israel 
Jonathan Conricus mengatakan, tembakan roket dan mortir ke Israel adalah
 serangan terbesar dari Gaza sejak perang 2014. "Kami baru saja 
melakukan serangan udara yang signifikan, dengan menyerang lebih dari 30
 target militer yang berbeda milik organisasi militan," kata Conricus.
"Di antara target itu adalah terowongan dan komponen 
infrastruktur militer yang berbeda milik Hamas dan Jihad Islam 
Palestina," ungkapnya, seperti dilaporkan laman 
Arab News.
Pada
 Selasa (29/5) pagi, rentetan mortir dari Jalur Gaza dilaporkan telah 
ditembakkan ke wilayah Israel. Sebagian besar dari sekitar 28 mortir itu
 dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel dan tidak 
ada korban luka yang dilaporkan.
Belum ada pihak 
yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan mortir itu. Namun ada 
spekulasi, mortir ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam sebagai 
pembalasan atas insiden baru-baru ini yang menyebabkan tiga anggotanya 
tewas.
"Perlawanan yang dilakukan pagi ini datang secara alami untuk membela rakyat kami," ujar Hamas dalam sebuah pernyataan.
Insiden
 penembakan tersebut terjadi setelah aksi demonstrasi mematikan 
berlangsung selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan Gaza-Israel 
sejak pada 30 Maret. Aksi ini mencapai puncaknya pada 14 Mei, dengan 63 
warga Palestina tewas, yang bertepatan dengan relokasi kedutaan besar AS
 dari Tel Aviv ke Yerusalem.