Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini,
petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda
yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza
dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara
Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada
Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana, File
Israel mengatakan itu merupakan serangan balasan atas bom yang ditanam di perbatasan.
CB,
GAZA -- Pasukan tank militer Israel menembak mati dua anggota kelompok
Jihad Islam di Jalur Gaza dan melukai satu lainnya pada Ahad (27/5).
Militer Israel mengklaim, mereka pada awalnya hanya menargetkan pos
pengamatan di Gaza.
Namun, Israel kemudian mengatakan serangan terhadap kelompok Jihad
Islam itu merupakan serangan balasan atas sebuah bom yang ditanam di
samping pagar perbatasan Israel-Gaza semalam. Israel meledakkan bom
tersebut dan tak ada korban atas peristiwa tersebut.
Ketegangan
di perbatasan Gaza meningkat sejak warga Palestina mulai melakukan
demonstrasi massal pada 30 Maret lalu dalam Pawai Akbar Kepulangan.
Israel menganggap aksi itu sebagai upaya warga Palestina untuk melanggar
pagar perbatasan.
Setidaknya
113 warga Palestina telah tewas dan ribuan orang terluka oleh tembakan
tentara Israel dalam unjuk rasa tersebut. Tidak ada korban dari pihak
Israel di sepanjang perbatasan Gaza, tetapi Israel telah melaporkan
kerusakan yang luas di lahan pertanian sisi perbatasannya oleh
layang-layang pembawa api yang diterbangkan dari Gaza.
Gaza
secara de facto berada di bawah kendali Hamas, sebuah gerakan Islam
yang membuat kalang-kabut Zionis Israel. Sementara Jihad Islam
beroperasi dengan jaminan kebebasan dari Hamas.
Pada Sabtu
(26/5), militer Israel baru mengumumkan kematian seorang tentara di
wilayah Tepi Barat yang diduduki. Menurut klaim Israel, tentara tersebut
tewas setelah warga Palestina melemparkan batu ke kepalanya dari atas
gedung pada Kamis (24/5)
Credit
republika.co.id