Jakarta (CB) - Ukraina merekayasa pembunuhan wartawan Rusia
di pengasingan, di Kiev, Selasa lalu, dalam sebuah operasi pengelabuan
untuk menggagalkan siasat pembunuhan yang dilancarkan Rusia.
Arkady Babchenko membuat guncang dunia ketika menyeruak dalam jumpa pers, Rabu waktu setempat, atau kurang dari 24 jam kabar pembunuhannya.
Kepala dinas rahasia Ukraina, Vasyl Hrytsak, menyebutkan operasi pengelabuan ini dirancang untuk menangkap para pembunuh bayaran yang disewa oleh pasukan Rusia.
Polisi Ukraina menyatakan telah menangkap seorang pelaku.
Istri Babchenko sempat menyatakan bahwa dia menemukan suaminya itu di pintu masuk blok apartemen mereka dengan peluru menembus punggungnya. Suaminya itu kemudian dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit di ambulans.
Begitu masuk ruang jumpa pers, wartawan ini mendapatkan applause awak media. Dia berterima kasih kepada pasukan keamanan Ukraina karena telah menyelamatkan hidupnya dan mengaku tidak punya pilihan selain ambil bagian dalam operasi pengelabuan itu.
"Saya berhasil. Saya masih hidup," kata Babchenko.
"Saya sudah sering memakamkan banyak teman dan kolega, saya tahu pasti perasaan sakit. Saya mohon maaf kepada Anda harus menyaksikan ini. Tetapi memang tidak ada cara lain," kata Babchenko seperti dikutip laman BBC.
Arkady Babchenko membuat guncang dunia ketika menyeruak dalam jumpa pers, Rabu waktu setempat, atau kurang dari 24 jam kabar pembunuhannya.
Kepala dinas rahasia Ukraina, Vasyl Hrytsak, menyebutkan operasi pengelabuan ini dirancang untuk menangkap para pembunuh bayaran yang disewa oleh pasukan Rusia.
Polisi Ukraina menyatakan telah menangkap seorang pelaku.
Istri Babchenko sempat menyatakan bahwa dia menemukan suaminya itu di pintu masuk blok apartemen mereka dengan peluru menembus punggungnya. Suaminya itu kemudian dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit di ambulans.
Begitu masuk ruang jumpa pers, wartawan ini mendapatkan applause awak media. Dia berterima kasih kepada pasukan keamanan Ukraina karena telah menyelamatkan hidupnya dan mengaku tidak punya pilihan selain ambil bagian dalam operasi pengelabuan itu.
"Saya berhasil. Saya masih hidup," kata Babchenko.
"Saya sudah sering memakamkan banyak teman dan kolega, saya tahu pasti perasaan sakit. Saya mohon maaf kepada Anda harus menyaksikan ini. Tetapi memang tidak ada cara lain," kata Babchenko seperti dikutip laman BBC.
Credit antaranews.com