Netanyahu mengatakan Israel akan membalas setiap serangan.
CB,
MAALOT -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan
menanggapi serangan dari pejuang Palestina dengan "kekuatan besar". Hal
ini disampaikan ketika ia berbicara di Maalot, Israel Utara.
Dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip media Israel
Jerusalem Post,
Netanyahu memandang adanya serangan yang berat dari Hamas dan Jihad
Islam. "Israel akan menuntut balasan yang berat dari siapa saja yang
mencoba menyerangnya," ujar dia.
Netanyahu juga menyinggung
tentang ketegangan yang terjadi di Suriah. Ia menegaskan bahwa Israel
memiliki garis merah di Suriah. Ia tidak akan mengizinkan Iran berkubu
di Suriah dan melawan Israel. Ia juga melarang negara tersebut
memproduksi senjata di Lebanon.
Menurut Netanyahu, Israel
tak hanya melawan Iran di perbatasan negaranya. Perlawanan juga
dilakukan melalui Suriah. Ia menyatakan akan mengusir negara tersebut
dari Suriah.
"Iran harus meninggalkan Suriah sepenuhnya," kata dia.
Ungkapan
itu muncul di tengah adanya kabar bahwa Israel akan membuat kesepakatan
untuk mendorong pasukan Iran 60-70 kilometer dari perbatasan Israel. Ia
mengatakan tak akan melakukan kesepakatan apapun.
"Dalam
banyak hal, kami akan bertindak sesuai keinginan kami dengan atau tanpa
kesepakatan. Kami akan mempertahankan diri sendiri, karena kami ingin
menentukan nasib kami sendiri ke depan," ujar dia.
Sementara itu,
Hareetz
mengabarkan Netanyahu akan melakukan lawatan ke Eropa pada awal pekan
depan. Dia berencana menemui sejumlah pemimpin Eropa untuk mendiskusikan
masalah nuklir Iran dan keberadaan ISIS di Suriah dan Lebanon.
Netanyahu
akan menyambangi Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis
Emmanuel Macron, dan kemungkinan juga Perdana Menteri Inggris Theresa
May. Ia akan membicarakan kesepakatan nuklir Iran menyusul mundurnya AS
dari perjanjian tersebut.
Sementara itu, pembicaraan
tentang keberadaan milisi Iran di Suriah dianggap penting setelah adanya
kesepahaman dengan Rusia untuk menjauhkan pasukan Iran dari perbatasan
Israel.