KABUL
- Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim 50 lebih komandan senior
Taliban Afghanistan terbunuh dalam serangan roket. Puluhan pentolan
Taliban itu diserang saat sedang melakukan pertemuan di wilayah Helmand,
24 Mei lalu.
Juru bicara militer AS di Afghanistan Letnan Kolonel Martin O'Donnell pada hari Rabu (30/5/2018), mengatakan pertemuan kelompok Taliban itu melibatkan para komandan dari sejumlah provinsi di Afghanistan termasuk Provinsi Farah.
"Kami pikir pertemuan itu untuk merencanakan langkah selanjutnya," kata O`Donnell. Menurutnya, serangan oleh sistem roket artileri akan mengganggu operasi Taliban untuk sementara.
Dia mengatakan serangan di salah satu jantung dari pemberontakan Taliban merupakan pukulan penting bagi para pemberontak tersebut. "Ini pasti serangan yang penting," ujarnya, yang dikutip dari Reuters, Kamis (31/5/2018).
O'Donnell menambahkan, selain puluhan komandan senior, operasi militer dalam 10 hari terakhir di bulan ini juga menewaskan para komandan Taliban lain dengan level yang lebih rendah.
Sementara itu, kelompok Taliban menepis laporan dari militer Amerika tersebut. Menurut kelompok tersebut, klaim militer AS hanya propaganda.
Versi kelompok tersebut, serangan roket menghantam dua rumah warga sipil di Musa Qala. Serangan itu menewaskan lima warga sipil dan melukai tiga lainnya. "Ini adalah daerah pemukiman sipil, yang tidak ada hubungannya dengan Taliban," kata juru bicara Taliban, Qari Yousaf Ahmadi, dalam sebuah pernyataan.
Di provinsi utara Takhar, kelompok milisi bersenjata itu bertempur dengan pasukan polisi di Distrik Dasht-e Qala. Juru bicara polisi setempat, Khalil Aseer, pertempuran sengit terus berlangsung.
Di Loghar, Taliban mengklaim serangan terhadap sebuah kantor polisi di ibu kota provinsi, Pul-e Alam, menewaskan tiga polisi dan melukai 12 orang, di antaranya empat polisi dan delapan warga sipil.
Juru bicara militer AS di Afghanistan Letnan Kolonel Martin O'Donnell pada hari Rabu (30/5/2018), mengatakan pertemuan kelompok Taliban itu melibatkan para komandan dari sejumlah provinsi di Afghanistan termasuk Provinsi Farah.
"Kami pikir pertemuan itu untuk merencanakan langkah selanjutnya," kata O`Donnell. Menurutnya, serangan oleh sistem roket artileri akan mengganggu operasi Taliban untuk sementara.
Dia mengatakan serangan di salah satu jantung dari pemberontakan Taliban merupakan pukulan penting bagi para pemberontak tersebut. "Ini pasti serangan yang penting," ujarnya, yang dikutip dari Reuters, Kamis (31/5/2018).
O'Donnell menambahkan, selain puluhan komandan senior, operasi militer dalam 10 hari terakhir di bulan ini juga menewaskan para komandan Taliban lain dengan level yang lebih rendah.
Sementara itu, kelompok Taliban menepis laporan dari militer Amerika tersebut. Menurut kelompok tersebut, klaim militer AS hanya propaganda.
Versi kelompok tersebut, serangan roket menghantam dua rumah warga sipil di Musa Qala. Serangan itu menewaskan lima warga sipil dan melukai tiga lainnya. "Ini adalah daerah pemukiman sipil, yang tidak ada hubungannya dengan Taliban," kata juru bicara Taliban, Qari Yousaf Ahmadi, dalam sebuah pernyataan.
Di provinsi utara Takhar, kelompok milisi bersenjata itu bertempur dengan pasukan polisi di Distrik Dasht-e Qala. Juru bicara polisi setempat, Khalil Aseer, pertempuran sengit terus berlangsung.
Di Loghar, Taliban mengklaim serangan terhadap sebuah kantor polisi di ibu kota provinsi, Pul-e Alam, menewaskan tiga polisi dan melukai 12 orang, di antaranya empat polisi dan delapan warga sipil.
Credit sindonews.com