GAZA
- Total sudah sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan kelompok militan
Gaza, Palestina ke Israel sejak Selasa pagi hingga malam. Amukan dari
kelompok militan itu dibalas dengan serangan jet-jet tempur Tel Aviv.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi, hingga pukul 20.00 malam, sudah sekitar 70 roket dan mortir kelompok militan Gaza menyerang wilayah negara Yahudi tersebut.
Serangan dimulai dengan peluncuran 28 mortir dengan target komunitas Israel di dekat Jalur Gaza pada Selasa pagi. Satu mortir menghantam halaman taman kanak-kanak (TK) sebelum jam masuk kelas.
Tak berselang lama, banyak roket diluncurkan sepanjang hari Selasa. Mengutip laporan Israel National News, Rabu (30/5/2018), ada lima orang terluka oleh serangan roket, termasuk tiga tentara IDF. Satu tentara dirawat di rumah sakit.
Serangan roket juga merusak fasilitas yang menyediakan pasokan listrik ke Gaza. IDF mengklaim sebagian besar serangan kelompok militan tersebut berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome.
Menurut IDF, Beberapa roket yang menyerang Israel diproduksi di Iran. Namun, Teheran belum berkomentar atas tuduhan tersebut.
Sejauh ini, IDF telah membalas dengan membombardir 35 target di Gaza dengan beberapa pesawat jet tempur. Belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan dari serangan IDF.
Sementara itu, kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dan mortir ke wilayah Israel.
Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa serangan mereka sebagai balas dendam untuk anggotanya yang tewas oleh serbuan IDF pada pekan lalu.
"Respons bersama dengan puluhan roket terhadap posisi militer pendudukan adalah pernyataan bahwa kejahatan ini tidak dapat ditoleransi dengan cara apa pun," bunyi pernyataan bersama kedua kelompok tersebut, yang dikutip Al Jazeera.
Beberapa sayap militer di Gaza seperti Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds menyalahkan Israel atas ketegangan yang memanas di Gaza.
Seorang pejabat Hamas, Ismail Radwan, juga menyalahkan Israel atas memanasnya situasi di Gaza. "Eskalasi yang sangat berbahaya ini akibat dari pendudukan Zionis, dan pihak pendudukan memikul tanggung jawab atas eskalasi ini berserta akibatnya," kata Radwan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi, hingga pukul 20.00 malam, sudah sekitar 70 roket dan mortir kelompok militan Gaza menyerang wilayah negara Yahudi tersebut.
Serangan dimulai dengan peluncuran 28 mortir dengan target komunitas Israel di dekat Jalur Gaza pada Selasa pagi. Satu mortir menghantam halaman taman kanak-kanak (TK) sebelum jam masuk kelas.
Tak berselang lama, banyak roket diluncurkan sepanjang hari Selasa. Mengutip laporan Israel National News, Rabu (30/5/2018), ada lima orang terluka oleh serangan roket, termasuk tiga tentara IDF. Satu tentara dirawat di rumah sakit.
Serangan roket juga merusak fasilitas yang menyediakan pasokan listrik ke Gaza. IDF mengklaim sebagian besar serangan kelompok militan tersebut berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome.
Menurut IDF, Beberapa roket yang menyerang Israel diproduksi di Iran. Namun, Teheran belum berkomentar atas tuduhan tersebut.
Sejauh ini, IDF telah membalas dengan membombardir 35 target di Gaza dengan beberapa pesawat jet tempur. Belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan dari serangan IDF.
Sementara itu, kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dan mortir ke wilayah Israel.
Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa serangan mereka sebagai balas dendam untuk anggotanya yang tewas oleh serbuan IDF pada pekan lalu.
"Respons bersama dengan puluhan roket terhadap posisi militer pendudukan adalah pernyataan bahwa kejahatan ini tidak dapat ditoleransi dengan cara apa pun," bunyi pernyataan bersama kedua kelompok tersebut, yang dikutip Al Jazeera.
Beberapa sayap militer di Gaza seperti Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds menyalahkan Israel atas ketegangan yang memanas di Gaza.
Seorang pejabat Hamas, Ismail Radwan, juga menyalahkan Israel atas memanasnya situasi di Gaza. "Eskalasi yang sangat berbahaya ini akibat dari pendudukan Zionis, dan pihak pendudukan memikul tanggung jawab atas eskalasi ini berserta akibatnya," kata Radwan.
"Para penghuni (pemukiman Israel) harus tahu bahwa kejahatan akan ditanggapi dengan perlawanan," ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan setiap serangan yang menyakiti warganya akan dibalas dengan serangan ganas oleh IDF.
Credit sindonews.com