Bom bunuh diri ini terjadi sehari setelah Presiden AS dan Nigeria bertemu
CB,
 YOLA -- Ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di kawasan 
timur laut Nigeria, tepatnya di wilayah Mubi yang menewaskan sedikitnya 
28 jamaah dan melukai sedikitnya 56 orang lainnya. Ledakan itu terjadi 
sehari setelah Presiden Muhammadu Buhari bertemu dengan Presiden AS 
Donald Trump di Gedung Putih dan membahas ancaman dari kelompok 
ekstremis Boko Haram yang berbasis di Nigeria. 
Para pejuang Boko Haram dengan cepat disalahkan atas ledakan yang terjadi pada Selasa (1/5) kemarin. Dilansir laman 
AP, Rabu (2/5) ini adalah kedua kalinya dalam enam bulan, lusinan orang telah tewas dalam serangan yang terjadi di Mubi.
Pada
 bulan November, seorang pembom bunuh diri remaja menyerang jamaah saat 
mereka berkumpul untuk shalat subuh. Bom bunuh diri tersebut menewaskan 
sedikitnya 50 orang, dan menjadi serangan paling mematikan di wilayah 
itu selama bertahun-tahun.
Seorang warga, Isa Danladi, 
mengatakan bahwa dia akan meninggalkan rumahnya di dekat masjid ketika 
mendengar ledakan itu. "Atap Masjid diledakkan ketika para jamaah sedang
 berdoa," kata Danladi. "Ini jelas pekerjaan Boko Haram," tambah dia.
Koordinator
 Badan Manajemen Keadaan Darurat Nasional di negara bagian Adamawa, Imam
 Abbani Garki, mengatakan 18 orang luka parah dan telah dievakuasi untuk
 dirawat di kota Yola. Haruna Hamman Furo, kepala lembaga manajemen 
darurat negara, menyebut serangan itu telah menghancurkan negaranya.
Boko
 Haram secara singkat mengambil alih Mubi pada akhir 2014 saat para 
pejuangnya mengamuk di timur laut Nigeria, merebut kota-kota dan 
desa-desa dalam usahanya untuk mendirikan negara Islam garis keras. 
Milisi militer dan sipil mengusir ekstremis dari kota, yang merupakan 
pusat komersial dekat perbatasan dengan Kamerun.
Dalam 
beberapa bulan terakhir, aktivitas Boko Haram telah terkonsentrasi di 
ujung utara negara Adamawa, di sekitar Madagali, dekat perbatasan dengan
 negara Borno. Daerah itu tidak jauh dari kawasan hutan Sambisa di mana 
para ekstremis memiliki benteng pertahanan. 
Para pejuang Boko Haram juga diduga bersembunyi di pegunungan Mandara di timur dekat Kamerun.