TEL AVIV
- Israel membuat ancaman mengerikan terhadap Lebanon terkait aktivitas
militer Iran dan sekutunya di negara tersebut. Israel mengancam akan
menyerang seluruh wilayah Lebanon dan mengembalikan negara tersebut ke
“Zaman Batu”.
Ancaman dilontarkan Menteri Intelijen Yisrael Katz. Menurutnya, militer negaranya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika mendapati militer Iran membangun fasilitas rudal di Lebanon.
Katz dalam wawancaranya dengan surat kabar Elaph, menyerukan kepada negara-negara Islam yang dipimpin oleh Arab Saudi bersatu melawan musuh bersama mereka, Teheran.
Dia menegaskan bahwa negaranya tidak akan montoleransi Hizbullah, faksi politik dan militer bersenjata di Lebanon.
”Semakin akurat rudal Hizbullah, serangan Israel yang lebih kuat dan lebih luas akan terjadi. Kali ini, semua Lebanon akan menjadi target,” kata dia memperingatkan.
Katz lalu menyentil konflik Israel-Hizbullah pada tahun 2006. ”Apa yang terjadi pada tahun 2006 akan menjadi piknik dibandingkan dengan apa yang dapat kita lakukan. Saya ingat seorang menteri Saudi mengatakan bahwa mereka akan mengirim Hizbullah kembali ke guanya di Lebanon selatan. Anda tahu bahwa kita akan mengembalikan Lebanon ke Zaman Batu,” ujarnya, yang dilansir IB Times, semalam (14/12/2017).
Ancaman Katz ini sebagai respons terhadap ancaman pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Sekutu Iran itu mengancam mengubah Israel menjadi medan perang seperti medan perang di Suriah setelah Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.
Dia menuduh Iran sedang melakukan aktivitas militer di Lebanon. ”Kami memiliki informasi bahwa Iran sedang membangun pabrik rudal yang maju di Lebanon, dan saya ingin menekankan bahwa kami telah menarik garis merah baru, dan kami tidak akan membiarkan mereka melakukan ini apa pun taruhannya,” katanya.
Ketika ditanya apakah Israel akan mengebom situs Iran semacam itu di Lebanon sebagai tindakan awal, dia berkata; ”Ya, kami juga akan bertindak secara militer dan mencegahnya, seperti yang terjadi di Suriah.”
”Pada saat yang sama, kami tidak menginginkan perang, dan kami tidak berminat untuk menghancurkan Lebanon, tapi kami tidak akan menerima serangan Lebanon terhadap kami,” imbuh dia.
Ancaman dilontarkan Menteri Intelijen Yisrael Katz. Menurutnya, militer negaranya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika mendapati militer Iran membangun fasilitas rudal di Lebanon.
Katz dalam wawancaranya dengan surat kabar Elaph, menyerukan kepada negara-negara Islam yang dipimpin oleh Arab Saudi bersatu melawan musuh bersama mereka, Teheran.
Dia menegaskan bahwa negaranya tidak akan montoleransi Hizbullah, faksi politik dan militer bersenjata di Lebanon.
”Semakin akurat rudal Hizbullah, serangan Israel yang lebih kuat dan lebih luas akan terjadi. Kali ini, semua Lebanon akan menjadi target,” kata dia memperingatkan.
Katz lalu menyentil konflik Israel-Hizbullah pada tahun 2006. ”Apa yang terjadi pada tahun 2006 akan menjadi piknik dibandingkan dengan apa yang dapat kita lakukan. Saya ingat seorang menteri Saudi mengatakan bahwa mereka akan mengirim Hizbullah kembali ke guanya di Lebanon selatan. Anda tahu bahwa kita akan mengembalikan Lebanon ke Zaman Batu,” ujarnya, yang dilansir IB Times, semalam (14/12/2017).
Ancaman Katz ini sebagai respons terhadap ancaman pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Sekutu Iran itu mengancam mengubah Israel menjadi medan perang seperti medan perang di Suriah setelah Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.
Dia menuduh Iran sedang melakukan aktivitas militer di Lebanon. ”Kami memiliki informasi bahwa Iran sedang membangun pabrik rudal yang maju di Lebanon, dan saya ingin menekankan bahwa kami telah menarik garis merah baru, dan kami tidak akan membiarkan mereka melakukan ini apa pun taruhannya,” katanya.
Ketika ditanya apakah Israel akan mengebom situs Iran semacam itu di Lebanon sebagai tindakan awal, dia berkata; ”Ya, kami juga akan bertindak secara militer dan mencegahnya, seperti yang terjadi di Suriah.”
”Pada saat yang sama, kami tidak menginginkan perang, dan kami tidak berminat untuk menghancurkan Lebanon, tapi kami tidak akan menerima serangan Lebanon terhadap kami,” imbuh dia.
Credit sindonews.com