Senin, 14 November 2016

Prancis Peringati Setahun Serangan Paris

 
Prancis Peringati Setahun Serangan Paris
Warga Prancis memperingati satu tahun serangan teroris di Paris yang menewaskan 130 orang. Foto/REUTERS/Philippe Wojazer
 
PARIS - Prancis memperingati peringatan pertama serangan Paris dalam sebuah upacara. Upacara tersebut dihadiri oleh para kerabat dari 130 orang korban tewas dalam serangan teroris terburuk itu.

Dalam kesempatan itu Presiden Prancis, Francois Hollande, meresmikan plakat di situs di seluruh titik kota yang diserang oleh ISIS mulai dari Stade de France seperti dikutip dari France24, Minggu (13/11/2016).

Holande dan Walikota Paris Anne Hidalgo juga meresmikan plakat di luar bar dan restoran tempat di mana orang-orang bersenjata melepaskan tembakan membabi buta pada para pengunjung.

Upacara peringatan ini diakhiri di luar gedung konser Bataclan. Setidaknya 90 orang tewas oleh berondongan tembakan tiga pelaku penyerangan saat menghadiri konser musik rock dan menjadi puncak dari aksi penyerangan itu. Nama-nama mereka yang tewas dibacakan di hadapan ratusan orang yang berkumpul dalam diam di bawah guyuran hujan.

Bintang rock Sting membuka kembali gedung konser Bataclan yang telah diperbarui dengan acara emosional yang diadakan di tengah keamanan yang ketat pada hari Sabtu.

"Kami tidak akan melupakan mereka," kata penyanyi asal Inggris itu ditengah kerumunan di Prancis setelah keheningan satu menit bagi para korban. Banyak di kerumunan menangis saat Sting menyanyikan lagu pertama, "Fragile".


Credit  Sindonews


Prancis Berencana Perpanjang Masa Keadaan Darurat

Prancis Berencana Perpanjang Masa Keadaan Darurat
Pemerintah Prancis berencana untuk memperpanjang keadaan darurat. Foto/Sputnik
 
PARIS - Pemerintah Prancis berencana untuk memperpanjang keadaan darurat. Sebelumnya, keadaan darurat di Prancis sudah diperpanjang sebanyak tiga kali, terakhir dilakukan pada Juli lalu, dengan masa perpanjangan selama enam bulan.

Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan, keadaan darurat memungkinkan otoritas keamanan Prancis untuk melakukan penangkapan atau pencekalan kepada satu pihak yang dinilai mampu memberikan ancaman kepada keamanan Prancis. Rencana perpanjangan ini juga merupakan bagian dari rencana pengamanan pemilihan Presiden di Prancis.

"Keadaan darurat memungkinkan kita untuk melakukan penangkapan dan menggunakan langkah-langkah administratif lainnya yang sangat efektif. Oleh karena itu, kita mungkin akan memperpanjang keadaan darurat selama beberapa bulan lagi," kata Valls.

"Akan sulit untuk membatalkan keadaan darurat sebagai kampanye Presiden akan segera dimulai, dimana akan sering terjadi pemusatan massa di satu titik," sambungnya, sepeti dilansir Sputnik pada Minggu (13/11).

Pemilihan Presiden di Prancis dijadwalkan berlangsung antata bulan April hingga Mei tahun 2017. Masa kampanye diperkirakan akan dimulai pada pada awal tahun depan.

Keadaan darurat sendiri mulai diberlakukan Prancis sejak setahun lalu, tepatnya sejak serangan mematikan pada bulan November 2015 di Paris. Dalam serangan itu ratusan orang tewas.

Credit  Sindonews