Rombongan delegasi resmi produsen alat persenjataan dan pertahanan asal negeri beruang merah raksasa ini dipimpin oleh Wakil Direktur Layanan Federal untuk Kerja Sama Militer-Teknik Rusia (Russian Federal Service for Military-Technical Cooperation/FSMTC) Mikhail Petukhov.
“Indo Defence 2016 merupakan salah satu pameran persenjataan terbesar di kawasan Asia Pasifik. Berdasarkan pengalaman, kawasan ini menyumbang sekitar 40 persen ekspor Rosoboronexport. Eksportir khusus yang ditampilkan adalah perangkat keras angkatan pertahanan udara Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan pasukan khusus terbaru yang hingga kini telah teruji dalam kondisi pertempuran sesungguhnya dan ini merupakan persenjataan yang sangat diminati,” ujar Wakil CEO Rosoboronoxport Sergey Goreslavsky yang merupakan pimpinan delegasi Rostec dan Rosoboronexport, Rabu (2/11/2016).
Persenjataan yang ditampilkan oleh negara eksportir khusus termasuk model replika berskala dari pesawat multiperan Sukhoi Su-35 yang kemampuan manuver tempur yang hebat, helikopter Kamov Ka-52 intai dan serang, tank tempur utama (main battle tank/MBT) T-90S, kendaraan tempur infanteri BMP-3M, Buk-M2E SAM System, kapal selam disel proyek 636, kapal kawal (frigate) proyek 11356 dan UGST universal deep-sea homing torpedo.
Sebagai tambahan terkait persenjataan antara lain, coastal mine countermeasures ship dari proyek 12071 Alexandrite-E, kapal pendaratan besar yang berasal dari proyek 11711, dan kapal penyelamat proyek 21301 merupakan peluang untuk promosi pada pasar di kawasan. Pelanggan luar negeri berharap untuk mengambil sebuah ketertarikan aktif pada combat-proven sistem rudal jelajah Kalibr-PLE (kelas S) dan Kalibr-NKE (kelas N).
Pesawat tempur garis depan multifungsi MiG-29M/M2, Su-32 tempur-pembom, pesawat latih tempur Yak-130, pesawat angkut militer Il-76MD-90A, Mi-26T2, Mi-17V-5/Mi-171Sh, Mi-35M, serta sistem pesawat tanpa awak Orlan-10E dan Tachyon merupakan perangkat keras yang dianggap menjanjikan untuk perlengkapan Angkatan Udara negara-negara di kawasan ini (pasifik).
Para delegasi luar negeri, termasuk perwakilan termasuk negara pengorganisir pameran, juga memperlihatkan ketertarikan pada pesawat amfibi Be-200, yang mana pada tahun 2015 pernah mengambil bagian dalam memadamkan kebakaran hutan di pulau Sumatera. Tank T-72 dan T-90, kendaraan lapis baja pengangkut personel BTR-80A dan BTR-82A, kendaraan tempur infanteri BMP-3 dan hal lain yang terkait dengan mendukung latihan mungkin sama diminatinya oleh perwakilan Angkatan Bersenjata.
Di Indo Defence 2016, delegasi Rosoboronexport memiliki agenda bisnis tambahan yang meliputi pertemuan dengan perwakilan pemerintah, Angkatan Bersenjata dan komunitas bisnis di Indonesia serta negara lainnya di kawasan Asia Pasifik.
Credit Angkasa.co.id