Jumat, 16 September 2016

Rusia: AS Tolak Negosiasi Larangan Pengembangan Senjata di Angkasa


 
Rusia: AS Tolak Negosiasi Larangan Pengembangan Senjata di Angkasa
Ilustrasi. (chinausfocus)
 
NEW YORK - Rusia menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang egois, karena menolak untuk menegosiasikan larangan penempatan dan pengembangan senjata di angkasa. Hal ini, papar Rusia, bisa memberikan ancaman bagi banyak negara di dunia.

"Mereka (AS) ingin memiliki dominasi militer, mereka tidak cukup nyaman di dunia. Mereka tidak ingin berbagi kekuasaan dan pengaruh dengan orang lain," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (15/9).

"Jika Anda membayangkan perlombaan senjata menyebar ke luar angkasa, itu menciptakan segala macam masalah. Misalnya, dalam hal kemungkinan pengurangan senjata nuklir. Dari waktu ke waktu Washington mengaku ingin melihat negosiasi lebih lanjut dengan Rusia soal pengurangan senjata nuklir, tapi sulit untuk berbicara tentang itu tanpa mengingat kemungkinan senjata muncul di luar angkasa," lanjutnya.

"Jika itu terjadi, maka akan menciptakan situasi strategis yang sama sekali berbeda, jauh lebih sulit untuk diatur. Jadi, kami akan terus mendorong larangan internasional soal penyebaran senjata ke luar angkasa," sambungnya.

Pada tahun 2014, PBB mengadopsi rancangan resolusi tentang Penempatan Senjata di Luar Angkasa (NFP), dimana dalam resolusi itu melarang perlombaan senjata di luar angkasa. Tak kurang dari 126 suara mendukung resolusi dan empat negara, yakni Georgia, Israel, Ukraina dan AS menolaknya.

Churkin menekankan, berdialog dengan AS tentang masalah ini bukanlah tugas yang mudah. Sebab menurutnya, AS bertindak sebagai individualis yang tidak memperhatikan kekhawatiran negara-negara lain dan hanya mengejar kepentingan sendiri.

"Mereka hanya merasa aman jika mengandalkan sepenuhnya pada kekuatan mereka sendiri tanpa memberikan banyak kepercayaan untuk kemungkinan keamanan internasional atas dasar kerjasama internasional yang luas. Sikap egois AS pada perlombaan senjata di luar angkasa menghambat penciptaan dunia yang harmonis," ucapnya.

"Jika Anda hanya bergantung kekuatan militer untuk membela kepentingan Anda, tentu saja hal tersebut akan menciptakan ancaman kepada orang lain dan membuatnya jauh lebih sulit untuk bekerja sama secara internasional," tukasnya.




Credit  Sindonews