Selasa, 20 September 2016

Pakistan, Tercepat Pertambahan Senjata Nuklirnya di Dunia

 Pakistan, Tercepat Pertambahan Senjata Nuklirnya di Dunia
Ilustrasi misil nuklir Pakistan dalam Parade militer. Dailypakistan.com.pk
CB, Islamabad -Pakistan diperkirakan menjadi negara dengan pertumbuhan senjata nuklir tercepat di dunia. Menurut analisa para ahli pertahanan Barat, Pakistan sedang membangun kompleks pengayaan uranium di kota Kahuta yang jaraknya sekitar 30 kilometer arah timur Islamabad, ibu kota Pakistan.

Pembangunan kompleks pengayaan uranium ini dinilai para pakar pertahanan Barat itu sebagai bukti baru betapa Pakistan sedang memperbanyak senjata nuklirnya.

"Kawasan itu berkisar 1,2 hektare dan berlokasi di kawasan aman di kompleks Khan Research Laboratories (KRL), barat daya komplek itu, " ujar satu pernyataan analisa pakar pertahanan yang dikutip dari Al Arabiya.net, 16 September 2016.

Struktur kompleks pengayaan uranium untuk membuat senjata nuklir termasuk fasilitas yang dibuat Pakistan dinilai mirip dengan fasilitas perusahaan pengayaan uranium URENCO yang terdapat di beberapa negara Eropa.

Analisa senjata nuklir Pakistan terbaru ini berdasarkan kajian yang dilakukan IHS Jane's Intelligence dengan menggunakan foto-foto satelit yang diambil oleh Airbus Defence and Space dari tanggal 28 September 2015 hingga 18 April 2016.

Kajian ini juga menyebutkan sejak uji senjata nuklir pertama tahun 1998 hingga sekarang, Pakistan telah memiliki sekitar 120 senjata nuklir. Ini artinya, jumlah senjata nuklir Pakistan lebih banyak dibandingkan India, Israel, dan Korea Utara.

Sebelumnya, ada laporan yang ditulis sejumlah ahli di Carnegie Endowment for International Peace and Stimson Center tahun 2015 yang menyatakan Pakistan mampu meningkatkan jumlah hulu ledaknya sebanyak 20 hulu ledak setiap tahun. Dengan kemampuan memproduksi sebanyak itu per tahunnya, membuat Pakistan menempati posisi ketiga di dunia untuk kepemilikan senjata nuklir dalam satu dekade ini.

Ironisnya, Pakistan berusaha bergabung dengan kelompok negara yang justru berusaha mencegah penyebaran senjata nuklir di dunia (Nuclear Suppliers Group, beranggotakan 48 negara) melalui pengendalian ekspor material dan teknologi yang dapat dipakai untuk membuat senjata atom.

Namun fisikawan Pakistan A.H Nayyar mengaku dibuat pusing dengan kompleks yang digunakan untuk melakukan pengayaan uranium untuk membuat senjata nuklir. Ia menambahkan, Pakistan mengimpor uranium dari Cina. Namun, ia curiga sebab tidak mungkin memastikan tujuan kawasan itu hanya berdasarkan foto-foto pencitraan satelit.





Credit  TEMPO.CO