Senin, 19 September 2016

Menhan: Pembebasan Sandera Atas Kerja Sama Militer Filipina dan MNLF

 
 
Kristian Erdianto Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat ditemui di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).
JAKARTA, CB - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembebasan tiga warga negara Indonesia (WNI) dari kelompok Abu Sayyaf atas kerja sama militer Filipina dan kelompok Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
"Tentara Filipina banyak berkoordinasi dengan MNLF," ujar Ryamizard di Base Ops Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (18/9/2016) malam.
Menurut Ryamizard, pembebasan sandera murni dilakukan karena tekanan yang dilakukan pasukan militer Filipina dan pasukan MNLF. Ryamizard memastikan bahwa tidak ada sepeser pun uang tebusan yang diberikan dalam proses pembebasan sandera.
"Pemerintah Filipina mengerahkan 10.000 (pasukan), terakhir ada 22.000 pasukan di satu pulau. Belum lagi dibantu pasukan MNLF," kata Ryamizard.

Menurut Ryamizard, peran pasukan MNLF cukup dominan dalam pembebasan sandera. Pasukan MNLF dinilai lebih memahami kondisi medan dan mengetahui tempat-tempat persembunyian kelompok Abu Sayyaf.
Selain itu, menurut Ryamizard, proses pembebasan juga melibatkan beberapa perwira TNI yang berpengalaman sebagai pasukan pembebasan sandera di Kamboja. Beberapa perwira TNI tersebut kenal dengan pimpinan MNLF.



Credit  KOMPAS.com