NEW YORK, CB -
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Rabu (21/9/2016),
meminta Dewan Keamanan PBB agar seluruh pesawat di Suriah utara harus
dilarang terbang untuk memungkinkan penyaluran bantuan.
Kerry mengatakan itu serelah sebuah serangan udara pada Senin (19/9/2016) malam menyasar konvoi bantuan di dekat Aleppo, ibu kota Provinsi Aleppo, Suriah utara.
Menurut PBB, 18 truk dari seluruhnya 31 truk yang berada dalam konvoi bantuan itu hancur akibat serangan itu, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, 12 relawan Bulan Sabit Merah dan pengemudi truk tewas.
Washington telah menuding Suriah sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas serangan itu. Juga menunjukkan tentang ketidakseriusan Rusia dan Suriah untuk mematuhi syarat-syarat kesepakatan gencatan senjata.
"Saya percaya bahwa untuk memulihkan kredibilitas proses ini, kita harus menempuh langkah maju untuk serta merta melarang terbang seluruh pesawat di wilayah-wilayah penting itu, dan untuk memberikan kesempatan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," kata Kerry di New York pada Rabu (21/9/2016) seperti dilaporkan Voice of America.
"Jika hal itu terjadi maka ada kemungkinan upaya-upaya untuk mengakhiri pertempuran punya kredibilitas," kata Kerry.
Gedung Putih mengatakan pesawat-pesawat tempur Rusia-lah yang melakukan serangan itu tetapi Rusia menepisnya.
Kementerian Pertahanan Rusia sekarang mengatakan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS) berada di lokasi kejadian ketika konvoi bantuan kemanusiaan diserang di dekat Aleppo.
Kerry mengatakan itu serelah sebuah serangan udara pada Senin (19/9/2016) malam menyasar konvoi bantuan di dekat Aleppo, ibu kota Provinsi Aleppo, Suriah utara.
Menurut PBB, 18 truk dari seluruhnya 31 truk yang berada dalam konvoi bantuan itu hancur akibat serangan itu, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, 12 relawan Bulan Sabit Merah dan pengemudi truk tewas.
Washington telah menuding Suriah sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas serangan itu. Juga menunjukkan tentang ketidakseriusan Rusia dan Suriah untuk mematuhi syarat-syarat kesepakatan gencatan senjata.
"Saya percaya bahwa untuk memulihkan kredibilitas proses ini, kita harus menempuh langkah maju untuk serta merta melarang terbang seluruh pesawat di wilayah-wilayah penting itu, dan untuk memberikan kesempatan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," kata Kerry di New York pada Rabu (21/9/2016) seperti dilaporkan Voice of America.
"Jika hal itu terjadi maka ada kemungkinan upaya-upaya untuk mengakhiri pertempuran punya kredibilitas," kata Kerry.
Gedung Putih mengatakan pesawat-pesawat tempur Rusia-lah yang melakukan serangan itu tetapi Rusia menepisnya.
Kementerian Pertahanan Rusia sekarang mengatakan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS) berada di lokasi kejadian ketika konvoi bantuan kemanusiaan diserang di dekat Aleppo.
Credit KOMPAS.com