Selama berlangsungnya
forum “Army 2016” (diselenggarakan pada 6 – 11 September lalu di luar
kota Moskow), perusahaan Kalashnikov memperkenalkan sejumlah senjata
kecil terbaru yang mereka produksi.
Seorang pengunjung mencoba
senapan mesin ringan RPK-16 di paviliun Kalashnikov, pada Forum Militer
Internasional ARMY 2016, di pusat pameran Taman Militer Patriot Angkatan
Bersenjata Rusia di wilayah Moskow.
Sumber: Grigoriy Sysoev / RIA Novosti
Di antara jajaran senapan terbaru tersebut salah satunya adalah senapan RPK-16 dan prototipe senapan runduk semiotomatis Kalashnikov (SVK).
Senapan Mesin Ringan RPK-16
Senapan mesin ringan RPK-16 berkaliber 5,45 mm adalah versi modern dari senapan RPK-74 Soviet.Meski memiliki sejumlah kelemahan, senapan yang muncul sekitar 40 tahun lalu ini sebenarnya merupakan senjata yang efektif, kata Kirisenko.
“Sementara senapan ini bisa melakukan 45 kali tembakan, model terdahulunya berukuran sangat besar, dan cukup mengganggu pada saat pasukan melakukan pendaratan dari kendaraan tempur infanteri (BMP). Namun, senapan tersebut terbukti dapat diandalkan dalam melakukan serangan di berbagai kondisi cuaca serta iklim. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk tidak menciptakan model baru, tetapi justru menyempurnakan model tersebut dengan menyesuaikan kondisi saat ini,” kata Kirisenko kepada RBTH.
Sumber: Михаил Ярин / YouTube
RPK terbaru menjadi senapan 24 jam. Model ini memiliki rel Picatinny, sehingga senjata ini dapat dilengkapi dengan berbagai jenis alat bidik, mulai dari penglihatan malam, sensor termal, kolimator, dan bidikan teleskopik.
“Pasukan dapat menembakkan tembakan tunggal dan mengenai target berdiameter 20 centimeter pada jarak 300 hingga 400 meter (senapan TTX memengaruhi tenaga lawan pada jarak 800 meter),” kata Kirisenko.
Senapan ini juga dilengkapi dengan drum ringan terbaru dengan kapasitas 96 butir amunisi. Pada senjata RPK-16, tempat penyimpanan peluru klasik ala senapan AK-74M masih bisa digunakan. Ini penting pasukan tentara Rusia masih menggunakan AK-74.
Bobot senjata ini dalam kondisi siap pakai berikut dengan peralatannya hanya seberat 4,5 kilogram.
“RPK-16 adalah suatu pengembangan inovatif. Kami akan memberikan senapan ini pada pasukan militer, dan kami berharap akan mendapatkan umpan balik sehingga kami bisa memperbaiki kekurangannya dengan mempertimbangkan nuansa yang dihadirkan. Pemimpin Pusat Pasukan Khusus FSB dan Garda Nasional juga menunjukkan minatnya pada senjata jenis ini,” kata Kirisenko.
Menurut narasumber RBTH dari kompleks industri militer, RPK-16 dapat menggantikan senapan mesin “Pecheneg” yang sekarang digunakan pasukan Tentara Rusia.
SVK
Perusahaan ini juga memamerkan dua prototipe senapan runduk semiotomatis Kalashnikov (SVK) yang bisa menggunakan peluru 7,62 x 54 milimeter (peluru Rusia) dan peluru NATO 7,62 x 51 milimeter.Berdasarkan pihak pengembang, senapan ini akan menggantikan Senapan Runduk Dragunov (SVD).
Selama berlangsungnya wawancara, pihak pengembang dapat dengan bebas menyeimbangkan senapan di tangannya dan mendemonstrasikan keunggulan kedua senjata tersebut.
“Keunggulan utama dari SVK adalah bobotnya. Misalnya, sebagai referensi, senapan otomatis Jerman Heckler&Koch memiliki berat 7,5 kg, sedangkan prototipe terbaru kami hanya berbobot 4,2 kg. Pada saat yang sama, akurasi dan jarak penembakan SVK setara dengan produksi kompetitor asing,” kata Kirisenko.
Sistem kontrol yang terletak di kedua sisi memungkinkan pengguna untuk menembak lawan baik dengan tangan kiri maupun tangan kanan, dan di sisi atas laras dipasangkan rel Picatnny untuk memasangkan aksesori tambahan.
Jarak efektif penggunaan senjata terbaru ini adalah 1.000 meter. Kapasitas peluru pada senjata ini mulai dari sepuluh, 15, hingga 20 butir.
Credit RBTH Indonesia