Jumat, 13 Februari 2015

Pertumbuhan India Salip Cina



Sumber; Biro Statistik Cina, Kementerian Statistik India.Dibuat dengan Datawrapper untuk The Wall Street Journal.



CB - Mulai Bank Dunia hingga Goldman Sachs memproyeksi fenomena ini tak bakal terjadi sampai dua tahun mendatang. Namun, kalkulasi ulang baru-baru ini mengisyaratkan India telah menyalip Cina sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sedunia.
Kementerian statistik India mengejutkan ekonom pada Senin malam waktu setempat. Malam itu, mereka mengumumkan angka terbaru pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) India. Penghitungan menggunakan metodologi baru menempatkan pertumbuhan PDB India, negara perekonomian terbesar ketiga Asia, pada level 7,5% kuartal silam dan 8,2% untuk tiga bulan sebelumnya.
Sejumlah ekonom dan kementerian, ketika menggunakan metodologi lama, menyatakan pertumbuhan nyaris 5,5% dalam dua kuartal bersangkutan.
Agence France-Presse/Getty Images
Kendaraan hias dalam pawai Hari Republik di New Delhi, India, 26 Januari. Patung singa mekanis di atas maket kota besar ini bermaksud mempromosikan India sebagai pusat industri manufaktur.
Beberapa ekonom, investor, serta petinggi perusahaan masih bertanya-tanya, mengapa pertumbuhan PDB India bisa sebegitu tingginya dalam enam bulan terkait. Padahal dalam kuartal itu, sejumlah indikator menggambarkan India menghadapi masa-masa sulit. Tetap saja, data terbaru menunjukkan India telah melampaui Cina serta mengamankan posisi sebagai negara dengan pertumbuhan tercepat sedunia.

India mampu mengejar Cina lantaran laju Negeri Tirai Bambu sedang melambat. Laju PDB Cina tercatat 7,3% dalam kuartal III dan kuartal IV 2014. Namun, perekonomian Cina tetap empat kali lipat ketimbang India.
“[Kedua] laju pertumbuhan ini tak bisa dibandingkan, mengingat besaran ekonomi Cina,” kata Ashish Kumar, direktur jenderal Kantor Pusat Statistik India, kala mengumumkan pertumbuhan PDB terbaru. “Jika pertumbuhan seperti ini berlanjut dan Cina tetap pada level rendah, tetap butuh 20 hingga 30 tahun sampai India bisa mengejar Cina.”
India butuh merombak perekonomian demi menambah lapangan kerja dalam sektor manufaktur, juga anggaran, jika ingin menyejajarkan diri dengan Cina. Demikian analisis ekonom Frederic Neumann dari HSBC.
“Ini adalah transformasi yang menantang,” paparnya. “India mungkin tak bisa mengejar laju pertumbuhan Cina. Tetapi dengan kecepatan lambat sekalipun, India bisa membuat pergolakan.”



Credit  WSJ.com