"Penyelidikan penuh telah diluncurkan terhadap kasus pembocoran tersebut," kata Menteri David Mahlobo dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.
"Pembocoran dokumen-dokumen dimaksud, yang merupakan informasi rinci mengenai kegiatan Badan Keamanan Negara, sangat dikutuk keras," katanya.
Dokumen-dokumen yang sudah disunting itu dibocorkan kepada jaringan berita global yang berpusat di Doha, Al Jazeera, serta surat kabar Inggris, The Guardian, dan sudah dikeluarkan dalam beberapa gelombang sejak Senin.
Dokumen-dokumen bocor itu dibuat dari 2006 hingga akhir 2014 dan sebagian besar berisi komunikasi antara badan intelijen Afrika Selatan dan dinas-dinas intelijen lainnya di dunia, seperti M16 Inggris, intelijen Rusia dan CIA.
Informasi yang muncul pada Rabu mengungkapkan bahwa badan keamanan negara Afrika Selatan bersama mitranya dari Zimbabwe berencana untuk memata-matai organisasi-organisasi non-pemerintah "nakal" dan media "subversif".
Salah satu dokumen merupakan sebuah "rencana aksi bersama antara Badan Keamanan Negara Afrika Selatan (SSA) dan Organisasi Intelijen Pusat Zimbabwe (CIO) untuk berbagi data intelijen soal ancaman-ancaman terhadap negara mereka serta untuk "mengawasi dan berbagai informasi soal lembaga-lembaga swadaya yang nakal."
Dokumen juga memiliki rencana aksi untuk "mengidentifikasi media subversif."
SSA juga diminta badan intelijen Rwanda pada 2012 untuk membantu memata-matai para pembangkang Rwanda yang mengasingkan diri di Afrika Selatan, namun badan tersebut menolak bekerja sama.
Permintaan itu muncul setelah mantan Jenderal Kayumba Nyamwasa ditembak dan mengalami luka-luka pda 2010 dalam insiden yang digambarkan Pretoria sebagai serangan oleh mata-mata keamanan asing.
Credit ANTARA News