Jumat, 27 Februari 2015
Ulama Kumpul di Mekah Bahas Terorisme, Ini Kesimpulannya
Panngeran Mahkota Arab Saudi Pangeran Salman bin Abdul Aziz al-Saud saat bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Ziguangge Pavilion, Beijing, 14 Maret 2015. Sosok Salman dikenal juga sebagai penegak keluarga dan juga bekerja sama dengan pembentukan ulama Wahhabi. REUTERS/Lintao Zhang/Pool/Files
CB, Mekah - Terorisme tidak terkait dengan agama atau kawasan tertentu, dan hanya dapat dikalahkan dengan koalisi pasukan moderat di dunia. Hal tersebut disampaikan para ulama peserta Liga Dunia Muslim (MWL) yang sedang mengikuti konferensi di Mekah, Arab Saudi, Rabu, 25 Februari 2015.
"Mengeliminasi terorisme dan ekstremisme agama tidak mungkin bisa dicapai dengan cara-cara menyebarkan Islamobia atau memusuhi Islam. Semua itu bisa diperoleh dengan cara kerja sama dengan negara-negara Islam, para ulama, serta lembaga lainnya," demikian salah satu butir keputusan pertemuan ulama selama tiga hari di Mekah sejak Ahad, 22 Februari 2015, itu.
"Kebebasan sangat dihargai dalam Islam, tetapi hal itu harus bisa dipertanggungjawabkan dan tidak boleh digunakan sebagai pembenaran untuk penyalahgunaan serta menghujat agama lain," demikian bunyi butir yang lain.
Pertemuan internasional bertema "Islam dan Perang Melawan Terorisme" ini dibuka atas nama Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman oleh Gubernur Provinsi Mekah, Pangeran Khaled Al-Faisal, Ahad, 22 Februari 2015, di markas besar MWL di Mekah.
Deklarasi para ulama sedunia itu menyatakan kitab suci Al-Quran mengutuk semua bentuk teror dan kekerasan. Ulama, melalui sidang MWL, sepakat membentuk Mahkamah Pengadilan Islam sebagai langkah strategis untuk memotong bantuan keuangan terhadap kelompok teroris, mengkampanyekan kepercayaan rakyat dengan pemimpinnya, kebijaksanaan antikorupsi, melawan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan melindungi hak asasi manusia.
"Deklarasi juga meminta para pemimpin Islam, ulama, pemuda, media, dan pemerintah memerangi terorisme dengan menekankan pada mencari akar masalahnya." Hal lain yang diputuskan dalam pertemuan itu adalah mendesak pemerintah di negara-negara Islam untuk menjamin keadilan bagi semua orang dengan menerapkan hukum Islam.
Pemerintah di negara Islam juga diminta menggunakan kurikulum sekolah untuk menanamkan nilai-nilai moderat dalam benak pemuda muslim dan menjamin penyelesaian konflik didasarkan pada prinsip yang sama.
Keputusan MWL lainnya adalah mendesak ulama meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai Islam serta meluruskan persepsi salah tentang ajaran Rasulullah. "Banyak sekali salah tafsir tentang ajaran Islam sehingga menimbulkan ekstremisme."
Credit TEMPO.CO