Densus 88
Jakarta, CB - Panglima TNI Jenderal Moeldoko
menegaskan hingga detik ini Indonesia masih ada dalam ancaman terorisme.
Aksi teror yang dilakukan segelintir orang tak bertanggungjawab ini
masih menghantui masyarakat, terutama adalah Islamic State of Iraq and
Syria (ISIS).
"TNI dari waktu ke waktu telah menyiapkan prajuritnya, baik dari satuan
khusus maupun satuan-satuanya di batalyon untuk memerangi teroris,"
kata Moeldoko usai Rapat Pimpinan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur, Selasa (23/24/2014).
Menurutnya untuk membendung aksi teror tersebut TNI siap bekerjasama
dengan Polri. Bahkan, lanjutnya, jika Polri sudah tidak mampu mengatasi
teroris maka TNI siap turun tangan.
"Kita tetap melakukan sinergi dengan Polri. Apabila tingkat aksi
terorisme melampaui kepolisian untuk menangani, maka disitulah TNI akan
hadir. Nanti akan ada dewan pemerintah yang dibentuk memberitahukan
bahwa terorisme sudah masuk dalam intensitas tinggi," jelasnya.
Adapun ancaman teroris dengan intensitas tinggi, menurut Moeldoko,
seperti pembajakan pesawat maupun kapal, penyanderaan WNI di luar
negeri, dan juga adanya ancaman kedaulatan NKRI.
"Contoh tersebut adalah domain TNI. TNI diproyeksikan untuk itu. Jadi
ada beberapa status yang ditingkatkan dari C ke B atau dari B ke A,"
tandasnya.
Dalam kesempatan itu juga Moeldoko mengungkapkan bahwa pemerintah telah
berjanji akan meningkatkan kesejahteraan prajurit, yakni dengan
meningkatkan tunjangan kinerja atau remunerasi. Dengan begitu
diharapkan, tentara lebih kuat dan profesional dalam menjalankan
tugasnya menjaga pertahanan negara.
"Beberapa waktu lalu Pak Presiden saat memberikan pengarahan di
Pangkalan Komando Satuan di Kalimantan beliau menyampaikan, kerja (TNI)
nanti akan mendapat tambahan peningkatan remunerasi dari 37% menjadi
kurang lebih 50%ke depan," ungkapnya.
Moeldoko menuturkan, proses peningkatan kesejahteraan prajurit seiring
dengan perawatan alat utama sistem persenjataan TNI yang masuk dalam
rencana strategis TNI. Hal itu lanjut Moeldoko, telah disampaikan kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Komisi I DPR RI.
"Itu yang jadi drive dalam penyelenggaraan anggaran ke depan," lanjut Moeldoko.
Sementara itu, Moeldoko mengatakan, hari ini terakhir Rapim TNI yang
dipimpin langsung oleh Panglima TNI dengan peserta 173 Perwira Tinggi
beserta para Kepala Staf Angkatan. Rapim tersebut mengundang sejumlah
Menteri kabinet kerja untuk memberikan pembekalan. Hari ini dihadiri
oleh Menko Polhukam dan Menko Kemaritiman.
Sedangkan kemarin sejumlah Menteri telah memberikan pembekalan,
diantaranya adalah Menteri Pertahanan Ryarmizard Ryacudu, Menteri
PPN/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago, Menteri Keuangan Bambang
Brojonegoro, Menteri PU dan Perumahan rakyat.
Credit Harianterbit.com