CB - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui doktrin militer Rusia edisi terbaru, demikian dilaporkan Interfax.
“Doktrin militer Rusia telah diperbaharui terkait keputusan Dewan Keamanan Rusia pada 5 Juli 2013 lalu. Amandemen terhadap dokumen tersebut telah disetujui dalam konferensi Dewan Keamanan Rusia pada Jumat (19/12) lalu,” terang pernyataan resmi dalam situs Kremlin.
Konferensi Dewan Keamanan Rusia tersebut dipimpin oleh presiden langsung.
Pihak Dewan Keamanan menjelaskan, prinsip dasar dalam doktrin militer Rusia tetap tidak berubah dalam edisi terbaru. Secara khusus, doktrin tersebut tetap bersifat defensif dan menyoroti komitmen Rusia yang hanya akan menggunakan kekuatan militer jika telah lelah dan mencoba semua tindakan lain yang tak melibatkan kekerasan.
Prinsip penggunaan kekuatan bersenjata Rusia dan prosedur penggunaan senjata nuklir pun tidak berubah.
Pada saat yang saat yang sama, doktrin tersebut memperhitungkan ancaman baru bagi Rusia, termasuk pihak yang telah mengambil posisi tegas terkait Ukraina dan peristiwa lain seperti situasi di Afrika bagian utara, Suriah, Irak, dan Afganistan.
Versi terbaru doktrin militer Rusia juga memperhitungkan peningkatan potensi serangan NATO di dekat perbatasan Rusia dan langkah aktif lembaga tersebut dalam menyebarkan sistem pertahanan misil global.
“Doktrin militer Rusia telah diperbaharui terkait keputusan Dewan Keamanan Rusia pada 5 Juli 2013 lalu. Amandemen terhadap dokumen tersebut telah disetujui dalam konferensi Dewan Keamanan Rusia pada Jumat (19/12) lalu,” terang pernyataan resmi dalam situs Kremlin.
Pihak Dewan Keamanan menjelaskan, prinsip dasar dalam doktrin militer Rusia tetap tidak berubah dalam edisi terbaru. Secara khusus, doktrin tersebut tetap bersifat defensif dan menyoroti komitmen Rusia yang hanya akan menggunakan kekuatan militer jika telah lelah dan mencoba semua tindakan lain yang tak melibatkan kekerasan.
Prinsip penggunaan kekuatan bersenjata Rusia dan prosedur penggunaan senjata nuklir pun tidak berubah.
Pada saat yang saat yang sama, doktrin tersebut memperhitungkan ancaman baru bagi Rusia, termasuk pihak yang telah mengambil posisi tegas terkait Ukraina dan peristiwa lain seperti situasi di Afrika bagian utara, Suriah, Irak, dan Afganistan.
Versi terbaru doktrin militer Rusia juga memperhitungkan peningkatan potensi serangan NATO di dekat perbatasan Rusia dan langkah aktif lembaga tersebut dalam menyebarkan sistem pertahanan misil global.
Credit RBTH Indonesia