JAKARTA, CB— Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan tidak ada praktik curang dalam menentukan calon Kepala Staf Angkatan Laut yang baru. Moeldoko kemudian berkelakar dengan menyebut bahwa TNI bukanlah seperti restoran cepat saji McDonald's yang ada proses pesan-memesan.
"Soal calon KSAL tidak ada pesan-pesanan ya, memangnya McDonald's," ujar Moeldoko sambil tersenyum, saat menggelar jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/12/2014).
Ucapan Moeldoko tersebut disambut gelak tawa oleh orang-orang yang berada di ruangan konferensi pers tersebut. Kemudian Moeldoko menjelaskan, TNI memiliki sistem pembinaan personel yang sangat baik.
Moeldoko menjamin tidak ada pihak yang "bermain" dalam proses pemilihan calon KSAL tersebut. Moeldoko mengatakan, penentuan calon KSAL sepenuhnya menjadi wewenang Presiden Joko Widodo. Tidak ada pihak yang bisa mencampuri hak prerogatif presiden tersebut.
"Semua melalui proses yang cantik. Kami menentukan sama-sama kepala staf angkatan. Setelah itu kita berikan jalan kepada Bapak Presiden. Nanti sepenuhnya Pak Presiden yang akan menentukan kepala staf angkatan," kata Moeldoko.
Sebelumnya, pergantian pucuk pimpinan Kepala Staf TNI Angkatan Laut akan segera dilakukan pemerintah. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno mengatakan, pemerintah sudah mulai mempersiapkan nama pengganti Laksamana Marsetio yang akan segera pensiun pada Desember 2014.
"Kalau KSAL pasti bulan depan karena Januari depan sudah ganti," kata Tedjo saat ditemui di kantornya, Selasa (25/11/2014).
Tedjo tak mau membuka siapa calon pengganti Marsetio yang disiapkan pemerintah. Dia hanya menyebutkan bahwa setelah pergantian KSAL, Presiden Joko Widodo akan pula mengganti KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia yang akan pensiun pada bulan Maret. Tedjo masih belum mengetahui apakah pergantian KSAL dan KSAU akan dilakukan secara bersamaan atau terpisah.
"Kita lihat nanti apakah Presiden mau efisiensi dilantiknya bareng atau bagaimana," ungkap Tedjo.
Credit KOMPAS.com