Rabu, 31 Desember 2014
Bagaimana Cara Tim 'Amfibi' Bertahan Mencari Korban di Kedalaman 30 Meter?
Jakarta (CB) - Sebanyak 12 anggota Tim Penyelam TNI AL pagi ini diberangkatkan menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk membantu mengevakuasi korban Pesawat AirAsia QZ 8501. Tak hanya persiapan personel, peralatan yang mereka gunakan mendukung dalam proses penyelaman mencari korban.
"Persiapan dari personel, materil. Teknik pernafasan juga sangat penting dalam proses penyelaman," ujar Wandantim Penyelam Lettu Ferry Dhian di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Tak hanya teknik personel, peralatan khusus bagi penyelam menjadi modal untuk keberhasilan proses evakuasi ini. Seperti Helm selam Kirby Morgan Band (KMB) yang akan digunakan tim ini.
"Kita pakai helmet selam KMB, itu untuk ambil udara dari permukaan laut. Jadi suplai udara nanti masuk ke helm melalui selang sepanjang 150 meter. Tapi siaga EGS (Emergency Gas Supplay)," kata Ferry.
EGS ini satu perangkat dengan Helmet KMB dan saling terkoneksi. Apabila terjadi kendala pada selang atau suplai udara, maka EGS digunakan oleh para penyelam ini.
"EGS dipakai kalau emergency misalnya suplai udara bermasalah dari atas, itu satu paket dengan helmet. Kita juga bawa tabung gas pribadi, kita pakai SCUBA," tutur Ferry.
Scuba atau Self Contents Under Water Breathing Aparatus merupakan sistem pernapasan yang oksigennya dibawa sendiri oleh penyelam. Tabung gas ini merupakan peralatan selam yang juga dipakai oleh para diver pada umumnya.
"Kita juga bawa kamera bawah tanah, senter pasti, pisau selam, dan perlengkapan penyelam pada umumnya kayak fin (kaki katak) dll. Untuk batas waktu penyelaman sekali turun beda-beda ya tergantung berapa kedalamannya," Ferry menjelaskan.
Menurutnya jika tim penyelam ini turun pada kedalaman 30-40 meter, waktu aman penyelaman sekitar 15 menit bagi tiap personel. Untuk lebih dari kedalaman 40 meter, maka waktu penyelaman lebih singkat lagi.
"Kalau ke dalam 30-40 meter safety-nya 15 menit, nanti naik lagi untuk ganti orang, dan nanti akan bergantian terus menerus. Lebih dari 40 meter, waktunya lebih sebentar. Kita nggak bisa lama-lama," tutup Ferry.
Sebanyak 12 tim penyelam ini termasuk dari 47 anggota TNI AL yang diberangkatkan pagi ini dengan Pesawat Hercules A-1319 dari Lanud Halim Perdanakusuma. Sisanya adalah 21 dari Korps Marinir termasuk anggota pasukan Khusus Den Jaka, dan 14 personel Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Adapun 12 tim penyelam TNI AL tersebut adalah:
Lettu Aang Zaenal (Dantim)
Lettu Ferry Dhian (Wadantim)
Serma Prihan
Pelda Hendriyono
Kopda Agung
Koptu Anif
KLK Rozi
KLK Joko
LS Winarta
LS Mifta
KLK Kristanto
Kopda Edy
Credit detiknews