BTR-MD Rakushka. Foto: Wikipedia
CB - Pasukan lintas udara Rusia saat ini tengah bersiap memamerkan koleksi senjata terbarunya, yakni kendaraan tempur BMD-4M dan kendaraan lapis baja universal BTR-MD Rakushka (arti: tempurung). Senjata baru tersebut akan mengitari Lapangan Merah pada 9 Mei 2015 mendatang, saat perayaan peringatan Perang Patriotik Raya. Dalam satu dekade ke depan, satuan lintas udara Rusia akan membeli 1.500 unit BMD-4M dan 2.500 unit BTR-MD.
Kendaraan lapis baja Rakushka akan menjadi kendaraan
tempur aktif pasukan lintas udara Rusia, menggantikan pendahulunya BTR-D
yang telah digunakan selama 40 tahun. Pasukan Rusia telah lama menunggu
kendaraan tempur baru.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dokumen
spesifikasi teknis proyek pengembangan kendaraan militer pasukan lintas
udara Rusia telah diterbitkan pada 1992, namun proyek ini menemui jalan
buntu, sebelum akhirnya pada September 2009 muncul proyek modernisasi
BMD dan pembuatan kendaraan lapis baja Rakushka menggunakan format
kendaraan dalam dokumen tersebut sebagai dasarnya.
Saat ini, Rakushka tengah menjalani uji coba di dalam
pasukan Rusia. Minggu lalu, stasiun televisi Kementerian Pertahanan
Rusia menunjukan cuplikan keikutsertaan Rakushka dalam latihan tempur
satuan pasukan lintas udara Tula. Rakushka menunjukan kemampuannya dalam
bergerak cepat di lingkungan pemukiman padat dan mendapat sambutan
hangat dari para mekanik dan pengemudi yang gembira karena menjadi salah
satu pengemudi pertama kendaraan tersebut.
Di dalam reportase tersebut disebutkan bahwa
kendaraan ini dirancang bukan untuk melakukan serangan frontal.
Kendaraan ini dirancang sebagai penahan serangan musuh, sehingga senjata
yang dimiliki pun tidak mengesankan, berupa dua senapan mesin kaliber
7,62 mm yang ditaruh di bagian atas kabin dan di pinggir kiri depan
kabin.
Kendaraan berbobot 13,2 ton ini digunakan untuk
melakukan tugas logistik seperti pengiriman pasukan ke garis depan,
mengantarkan amunisi senjata, serta mengevakuasi korban luka. Untuk
memenuhi tugas tersebut, kendaraan ini harus memiliki kecepatan,
kapasitas angkut, serta kemampuan manuver yang baik. Parameter tersebut
merupakan nomor andalan BTR-MD. Meski konstruksi kendaraan ini dibuat
terbatas agar dapat dimuat dalam kendaraan transportasi udara serta
mampu bergerak di atas air, kendaraan ini mampu meningkatkan daya
angkutnya 1,5 kali lebih besar dibanding BTR-D. Kendaraan ini bisa
memuat 13 tentara serta dua orang awak pengendali, sedangkan konstruksi
bagian dalam kendaraan ini mempermudah pengangkutan korban luka yang
berada di atas tandu maupun pengangkutan amunisi.
Rakushka sendiri dibuat menggunakan sasis BMD-4,
sehingga mampu melakukan unifikasi produksi dengan beberapa jenis
kendaraan lapis baja lain. Hal ini merupakan hal baru dalam dunia
senjata Rusia, yang biasanya membuat kendaraan dengan spesifikasi
komponen yang benar-benar berbeda satu sama lain tanpa memperhatikan
sisi keekonomisan produksi tersebut.
Berenang dan Terjun dengan Parasut
“Kendaraan ini merupakan kendaraan tempur yang
dirancang untuk pasukan lintas udara, sehingga kendaraan ini harus
memiliki kemampuan pendaratan dan penggunaan terpisah dari pasukan utama
tentara Rusia. Hal terpenting bagi kendaraan ini adalah kemampuan
menahan paparan tembakan dari serangkaian tipe senjata dalam kontak
perang,” kata Redaktur Utama majalah Natsionalnaya Oborona Igor Korotchenko mengomentari Rakushka.
Kendaraan lapis baja ini dirakit dengan mesin
penggerak di belakang, sementara bagian tengah merupakan tempat
pengangkutan personel atau barang angkut, dan di bagian depan adalah
tempat pengendali kendaraan. Kendaraan ini melindungi awak dan personel
di dalamnya dengan badan mobil yang terbuat dari baja aluminium dan dua
blok pelontar granat Tucha, yang menjamin kendaraan dan pasukan tentara
dengan jalan keluar yang aman dari zona peperangan. Tempat duduk
personel juga dirancang terhubung ke atas badan mobil, untuk menjaga
keamanan para personel dari ledakan ranjau darat. Selain itu, terdapat
filter udara dari luar serta pemanas kabin.
Rakushka tidak hanya dapat terjun menggunakan
parasut, tetapi juga berenang dengan kecepatan sepuluh kilometer per
jam, menaklukan hambatan di permukaan air, berenang mengarungi gelombang
laut, dan masuk kembali ke kapal pendarat.
Pada Agustus lalu, Rakusha telah menjalani uji coba
di laut. Saat itu, ‘sang Tempurung’ mampu menunjukan arti julukannya
tersebut di atas air. Kendaraan ini tidak hanya berhasil mendarat di
pesisir pantai dengan tingkat ketinggian gelombang skala empat hingga
lima, tetapi juga berenang kembali masuk ke dalam kapal pendarat yang
berada 500 meter dari pinggir pantai dengan ketinggian gelombang skala
tiga.
Pasukan lintas udara yang mendapatkan kendaran baru
ini pada Juni lalu berencana untuk melakukan uji coba ekstrem hingga
2015, guna memeriksa kelemahan dan cacat kendaraan ini. Setelah itu,
BTR-MD akan masuk ke dalam perbendaharaan senjata tentara Rusia.
Pada Agustus lalu, menjelang perayaan Hari Pasukan
Lintas Udara Rusia, Komandan Utama Pasukan Lintas Udara Kolonel Jenderal
Vladimir Shamanov mengumumkan bahwa hingga 2015, pasukan di bawah
komandonya akan mendapatkan dua kompleks yang terdiri dari 32 mesin
BMD-4M dan lebih dari 20 unit BTR Rakushka.
Credit RBTH Indonesia