Serangan internet ini diduga terkait film baru produksi Sony yang isinya mengkritik pemimpin Korut Kim Jong-un.
Seperti diberitakan, jaringan internet Korut dibombardir oleh peretas yang menggunakan metode serangan distributed denial-of service (DDoS). Serangan DDoS akan membuat jaringan sibuk karena menerima jutaan paket data tiap detiknya. Jika tidak dihentikan, serangan dapat bisa melumpuhkan jaringan.
Tidak butuh waktu lama bagi Korut untuk memperbaiki jaringan internet mereka. Menurut pengamatan analis dari perusahaan analisis jaringan Dyn Research, seperti KompasTekno kutip dari Mashable, Selasa (23/12/2014), matinya internet di Korut hanya berlangsung selama 9 jam 31 menit.
Internet di Korut sendiri sebenarnya cukup terbatas. Korut diketahui memiliki empat sambungan resmi ke jaringan internet global yang semuanya terhubung melalui perusahaan telkomunikasi asal Tiongkok, China Unicom.
Seperti dikutip dari ZDNet, saat ini hanya ada satu penyedia jaringan internet di Korut, yaitu Star-KP. Keseluruhan jaringan internet itu hanya terdiri dari 1.024 IPv4 dan 18 domain.
Sebelumnya, Pemerintah AS melalui Presiden Barrack Obama menuding Korut sebagai biang keladi peretasan besar-besaran yang menimpa Sony Pictures di AS. Obama kemudian menjanjikan bakal "merespons" serangan Korut.
Tumbangnya internet Korut ini disebut-sebut merupakan respons yang dijanjikan Obama. Namun, kemungkinan keterlibatan AS dalam tumbangnya internet Korut ditampik oleh analis lain, Dan Holden, dari Arbor Networks.
Holden mengatakan bahwa Korut diserang dengan metode DDoS sederhana yang menyebabkan sambungan internet terputus.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Korut.
Credit KOMPAS.com