Selasa, 05 Mei 2015

Waspada Gempa Besar di Indonesia Setelah di Nepal, Ini Persiapan BMKG


Waspada Gempa Besar di Indonesia Setelah di Nepal, Ini Persiapan BMKG Zona tumbukan 2 lempeng yang menimbulkan gempa di Nepal sejalur hingga lempeng gempa di Indonesia (Grafis: dongenggeologi.com/Rovicky Dwi Putrohari) 
 
 
Jakarta  (CB) - Para geolog dan pakar gempa memprediksikan gempa besar di bumi setelah gempa besar di Nepal akan terjadi di lepas pantai selatan Jawa atau lepas pantai barat Sumatera. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan prediksi itu. Lantas apa persiapan BMKG?

"Satu, BMKG mengembangkan teknologi prekursor, memprediksi dengan mengukur percepatan kulit bumi segala macam. Dengan begitu, kita mendapatkan informasi tentang gerakan besar di tempat lain yang kemudian membawa kemungkinan terjadi,‎ tapi kemungkinan ya, bukan kita memprediksi," jelas Kepala BMKG Andi Eka Sakya saat ditanya langkah mitigasi gempa besar yang diprediksi akan terjadi di Indonesia.


Andi mengatakan hal itu di sela Rakornas BMKG 2015 dengan tema "Percepatan pembangunan BMKG untuk mendukung program Nawa Cita dalam rangka menuju organisasi kelas dunia" di Auditorium BMKG, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2015).

Dia menambahkan, bahwa belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu terjadinya gempa. Maka yang kemudian dilakukan adalah mengukur pergeseran kulit bumi dan memprediksi wilayah terjadinya gempa.

"Karena belum ada teknologinya (memprediksi waktu gempa) bahkan di Amerika. Ini perlu saya ingatkan, bukannya kita memprediksi tapi mendeteksi," imbuh Andi.

Langkah mitigasi bencana gempa kedua yang dilakukan BMKG adalah mengembangkan teknologi tsunami eary warning system atau sistem deteksi dini tsunami.

"Kedua, kita mengembangkan teknologi tsunami early warning sistem. Kalau kita bisa melokalisir gempa itu di mana, berapa besarnya, waktunya kapan, apakah terjadi tsunami atau tidak, supaya dampak tidak terjadi besar. Teknologi sudah diakui 28 negara, makanya Unesco menetapkan BMKG untuk menjadi pusat informasi tsunami di Samudra Hindia," jelas dia.

Mengenai prediksi para geolog dan pakar gempa, dia membenarkan prediksi itu. Namun, Andi kembali menekankan, gempa yang diprediksi para pakar itu tidak bisa diprediksi waktu terjadinya namun bisa diketahui di mana akan terjadi. Para geolog memprediksi berdasarkan riwayat pergerakan lempeng selama belasan bahkan puluhan tahun.

"Ya, karena ada jalur ring of fire di sana. Kemungkinan seperti itu (prediksi gempa besar di Indonesia setelah di Nepal). Oleh karena itu para pakar menyebutnya waspada," imbuh Andi.

Sedangkan seismolog BMKG Ariska Rudyanto menambahkan kemungkinan prediksi para pakar itu bisa terjadi karena ada baik Nepal dan Indonesia terletak di antara dua lempeng besar yakni Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Euroasia.

"Akan tetapi kita tidak mengetahui kapan gempa akan terjadi lalu kekuatan seperti apa, kita tidak pernah tahu. Misalnya gempa di Nepal terjadi akibat gempa di Aceh waktu itu, atau gempa di Jogja akibat kejadian di Jepang. Itu bisa saja. Karena sifatnya energi yang tidak bisa dilihat hanya bisa dirasakan," jelas dia.

Ariska juga menyarankan lebih memperhatikan mitigasi bencana gempa. Menurutnya, gempa alias goncangan bumi itu tidak membunuh.

"Korban yang terjadi justru akibat colapse building, reruntuhan gedung. Oleh karena itu kita perlu memperhatikan seberapa kokohnya bangunan gedung itu dan keberadaan pondasi mereka ada di tanah lunak atau bagaimana sehingga ini menjadi langkah mitigasi bencana gempa," tuturnya.



Credit  Detiknews


Resmikan Buku TNI dan AirAsia, Moeldoko Bantah TNI Ingin Geser Peran Basarnas


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat meresmikan buku


JAKARTA, CB
— Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah bahwa pihaknya berusaha menyaingi peran Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam proses pencarian dan pengangkatan terkait kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan Moeldoko saat meresmikan buku TNI dan Air Asia QZ8501 di Media Center Pusat Penerangan TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/5/2015).
"Perintah saya, agar tidak ada prajurit yang masing-masing berbuat sendiri-sendiri, tetapi di bawah SAR Nasional. Tidak ada upaya TNI untuk menggeser peran SAR Nasional," ujar Moeldoko saat memberikan kata-kata sambutan.
Moeldoko mengatakan, prajurit TNI yang berjiwa profesional selalu menyadari peran dan tanggung jawab dalam berbagai operasi, termasuk operasi militer selain perang. Dalam proses pencarian dan pengangkatan terkait kecelakaan pesawat AirAsia, TNI terpanggil untuk memberikan upaya maksimal yang diharapkan, baik oleh keluarga korban maupun publik internasional. Menurut Moeldoko, kehadirannya dalam proses tersebut merupakan kewajiban seorang pemimpin dalam situasi kritis.
"Saat Panglima dan staf hadir di Polda Jawa Timur, kami bisa membaca perasaan keluarga korban. Mereka berharap keluarganya ditemukan. Belum lagi publik internasional berharap black box (kotak hitam) cepat ditemukan. Itu butuh prajurit profesional," kata Moeldoko.
Ia mengatakan, keberhasilan tim dalam waktu cepat menemukan kotak hitam secara tidak langsung menjadi titik ukur profesionalitas TNI di mata internasional. Ia menyatakan, baik TNI maupun Basarnas sama-sama menyadari kewenangan tugas dan fungsi masing-masing dalam proses tersebut.



Credit   KOMPAS.com

Eksotisme Batu Solor, Tak Kalah dengan Situs Stonehenge di Inggris


 
KOMPAS.COM/AHMAD WINARNO Batu Solor masih tersusun rapi dan berdiri tegak di tengah perbukitan di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.


BONDOWOSO, CB - Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyimpan sebuah potensi wisata yang cukup luar biasa. Sebuah batu besar dan tersusun rapi, masih berdiri tegak di tengah perbukitan yang masih terjaga secara alamiah, di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso. Batu solor boleh dibilang cukup unik, hampir sama dengan sebuah situs warisan dunia yakni Stonehenge di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris.

Untuk menuju lokasi Batu Solor, diperlukan upaya cukup keras. Sebab, akses jalan menuju ke Batu Solor rusak parah. Selain melewati pemukiman warga, kita juga akan melewati perbukitan, serta persawahan. Namun jangan kawatir, meski akses ke lokasi terbilang cukup susah, terutama saat musim hujan, semuanya akan terlunasi ketika tiba di lokasi Batu Solor.

Jika anda berangkat dari kawasan kota Bondowoso, maka diperlukan waktu kurang lebih 2,5 jam lamanya. Untuk kendaraan, harus menggunakan mobil offroad dan motor trail, sebab jalannya cukup terjal dan penuh bebatuan.

Menurut Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bondowoso, Achmad Muhyiddin, belum ada penelitian kapan Batu Solor tersebut berdiri, namun diperkirakan batu tersebut merupakan situs pra sejarah yang umurnya mencapai ribuan tahun lamanya. “Tidak ada sejarah tentang berdirinya Batu Solor tersebut, tetapi menurut cerita masyarakat sekitar, batu ini merupakan tempat Raja Blambangan pertama,” ungkapnya.

Meski demikian, lanjut Muhyiddin, Batu Solor sebenarnya memiliki potensi wisata yang cukup luar biasa. “Saya pikir Batu Solor merupakan destinasi wisata baru di Bondowoso, sebab tidak kalah dengan di Inggris. Di Indonesia, saya belum tahu batu seperti ini, sepertinya cuma ada di daerah kami,” ujarnya.

 
KOMPAS.COM/AHMAD WINARNO Salah satu akses jalan menuju lokasi Batu Solor, di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Muhyidin berharap kepada Pemkab Bondowoso, untuk segera mempromosikan potensi wisata Batu Solor. “Kami para pemuda sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempromosikan wisata Baru Solor. Dan saya berharap, kepada pemkab juga memperbaiki akses jalan menuju lokasi Batu Solor,” katanya.

Salah satu pengunjung, Samsul mengaku cukup kagum dengan Batu Solor yang masih tersusun secara rapi di perbukitan. “Meski tadi cukup capek karena jalannya ke sini rusak, dan lokasinya jauh, namun kami cukup puas melihat dari jarak dekat Batu Solor. Saya sangat takjub, dan ini menurut saya potensi wisata baru di Bondowoso,” katanya.

Pengunjung lainnya, Sofi, juga mengaku sangat puas bisa melihat Batu Solor dari jarak dekat. “Kemarin hanya lihat di internet, sekarang saya bisa lihat langsung, dan tadi langsung jepret- jepret deh,” akunya.


Credit   KOMPAS.com

5-5-1821: Napoleon Meninggal Dunia di Pengasingan


CB, Paris - Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte dikenal sebagai politisi handal dan ahli strategi militer. Lahir di Pulau Corsika pada 15 Agustus 1769, dia berasal dari keluarga bangsawan lokal di Italia dengan nama lahir Napoleone di Buonaparte.
Pada masa kejayaannya, Napoleon menguasai hampir seluruh dataran Eropa, baik dengan diplomasi maupun peperangan. Di antaranya adalah Belanda, Spanyol, Swedia, serta sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia.

Tapi siapa sangka, akhir hayat Napoleon berakhir tidak seperti raja-raja di belahan dunia lainnya. Dia menghembuskan napas terakhir di penjara yang didirikan Kerajaan Inggris.

Penjara itu terletak di Pulau Saint Helena yang begitu terpencil di tengah Samudera Atlantik.

Napoleon pun bisa sampai ke balik jeruji besi karena kekalahan beruntun dalam sejumlah peperangan. Kegagalan pertama terjadi kala dia tak berhasil menginvasi Rusia. Demikian dilansir dari history, Selasa (5/5/2015).
Meski kemudian dijatuhkan, kariernya sebagai Kaisar Perancis masih bisa dipertahankan setelah melarikan diri dari Pulau Elba, sebuah pulau di Toscana, Italia, dan memerintah kembali di Prancis selama 100 hari.
Namun, Napoleon kalah telak di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin Duke of Wellington, Belanda oleh Pangeran van Oranje dan Prusia yang dipimpin oleh General Blücher serta persenjataan baru hasil temuan Jenderal Shrapnel dari Inggris.

Kekalahan di Warterloo berbuntut panjang. Dia terguling dari tahta Kekaisaran Prancis.

Setelah tak lagi jadi Kaisar, Napoleon diasingkan di Saint Helena pada 1815. Enam tahun kemudian Napoleon menghembuskan napas terakhirnya.

Dia meninggal dunia akibat kanker perut. Sempat dikuburkan di Saint Helena, namun pada 1840 jenazah Napoleon dibawa kembali ke Prancis.

Saat berkuasa dan menjadi Kaisar pertama di Prancis Napoleon berkeinginan mengubah Prancis. Dia tak mau disamakan dengan para pendahulunya.

"Menjadi raja adalah mewarisi ide lama dan silsilahnya. Aku tak ingin jadi penerus dari siapa pun," kata Napoleon, menjelaskan mengapa ia ingin menjadi Kaisar, bukan Raja Prancis.

Di tanggal yang sama seratus tahun kemudian, sejarah besar dunia juga terjadi. Alan Bartlett Shepard Jr mengukir namannya dalam buku peradaban dunia.

Menumpang pesawat antariksa Freedom 7, dia resmi menjadi astronot pertama AS yang dikirim ke angkasa luar

Credit   Liputan6.com



Kisah di Balik Foto Mengharukan 2 Bocah 'Korban Gempa Nepal'


CB, Hanoi - Jasad-jasad yang dievakuasi, bangunan hancur, dan ekspresi nestapa menjadi gambaran pasca-gempa 7,9 skala Richter di Lembah Kathmandu, Nepal. Dan sebuah foto mengharukan tersebar di dunia maya.

Dalam potret tersebut terlihat 2 anak yang saling berpelukan. Seorang gadis cilik memeluk kakak lelakinya -- mencari perlindungan dari dunia yang asing. Dan, ada ketakutan di wajah bocah lelaki itu...

Siapapun yang menyaksikan niscaya akan terenyuh. Ada rasa sakit yang menyayat hati menyaksikan penderitaan mereka.

Dalam waktu kurang dari 2 minggu, foto tersebut menyebar luas di dunia maya. Lewat Facebook dan Twitter. Sebuah judul dilekatkan padanya: "Two-year-old sister protected by four-year-old brother in Nepal". Gadis cilik berusia 2 tahun dalam perlindungan kakak lelakinya yang baru berusia 4 tahun.

Sejumlah orang yang tersentuh hatinya berusaha mencari dua bersaudara tersebut di antara korban-korban gempa. Penggalangan dana bahkan dilakukan.

Yang tidak mereka ketahui, itu bukanlah foto korban gempa Nepal. Melainkan hasil jepretan kamera hampir 1 dekade lalu di Vietnam utara.

Fotografer Vietnam, Na Son Nguyen mengaku mengambil gambar keduanya. "Aku memotret mereka pada Oktober 2007 di Can Ty, desa terpencil di Provinsi Ha Giang," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (5/5/2015).

"Kala itu aku sedang melintas di desa itu, dan terkesima melihat 2 bocah Hmong bermain di depan rumah mereka, sementara orangtua keduanya sedang bekerja di ladang."

Hmong adalah kelompok etnis di kawasan pegunungan di China, Vietnam, Laos, dan Thailand.

"Gadis cilik yang mungkin berusia 2 tahun menangis, ia takut pada orang asing. Sementara, kakaknya yang diduga berusia 3 tahun memeluknya, menenangkannya," kata Na Son.

"Keduanya sangat manis, jadi aku cepat-cepat mengabadikan gambar mereka."

Na Son mempublikasikan foto tersebut di blog pribadinya. Dan ia terkejut bukan kepalang saat melihat karyanya itu menyebar di kalangan pengguna Facebook di Vietnam sebagai, '2 yatim piatu yang terlantar'.

"Sejumlah orang bahkan mengarang cerita tentang anak-anak itu. Misalnya bahwa ibu mereka telah meninggal dunia dan sang ayah menelantarkan keduanya," kata Na Song.

Tak berhenti sampai di situ. Na Song geleng-geleng kepala keheranan saat menemukan foto tersebut diberi keterangan "2 yatim piatu asal Burma" atau "korban perang saudara di Suriah". Dan kini giliran dikatkan dengan gempa Nepal.

Na Son telah berusaha memperjelas dan mengklaim hak cipta atas foto tersebut. Namun, tak begitu berhasil.

"Ini mungkin foto yang paling sering disebar di dunia maya. Namun sayang, salah konteks."



Credit  Liputan6.com

Sultan Yogya Ubah Gelar Putrinya, Jadi Penerus Tahta?


CB, Yogyakarta - Sultan Hamengkubuwono X menggelar Sabda Raja di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta. Sabda Raja ini merupakan yang kedua sejak Sultan naik tahta.

Kerabat Keraton Yogyakarta KRT Yudhohadiningrat, yang merupakan Penghageng Tepas Keraton mengatakan, dalam Sabda Raja kali ini Sultan hanya mengeluarkan satu hal. Namun ia tidak merinci apa isi sabda tersebut.

Sabda Raja digelar dengan dihadiri keluarga Keraton Pakualaman, permaisuri, dan putri Sultan. Namun acara ini tidak dihadiri adik Sultan.

"Satu poin. Kerabat Pakualaman dan Keraton. Yang putri datang yang kakung tidak. Gusti Hadi tadi ditelepon mungkin macet. Gusti Prabu tidak. Pakualaman yang hadir adalah putra mahkota Pakualaman, Kanjeng Bimo," ujar KRT Yudhohadiningrat usai Sabda Raja, Selasa (5/5/2015).

Sabda Raja kali ini berlangsung singkat, hanya berjalan dua menit. Menurut abdi dalem keraton Kaum Masjid Penepen Keraton, Raden Wedono Ngabdul Sadak, Sabda Raja ini terkait perubahan gelar salah satu putri Sultan yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun. Pembayun berganti gelar menjadi GKR Mangkubumi.

"Gantos (ganti) gelar. Resmikan tadi gelar GKR Mangkubumi. Ya, jadi penerus mahkota," ujar dia.

Dalam acara Sabda Raja ini, Sultan mengenakan pakaian kebesaran raja seperti saat Sabda Raja pertama digelar, yakni pakaian warna hitam dan kupluk biru. Permaisuri Sultan, GKR Hemas, juga menggunakan pakaian warna hitam dengan hiasan warna kuning.

Credit   Liputan6.com

Masih Diklaim Cina, TNI Perlu Bikin Markas di Laut Natuna


Masih Diklaim Cina TNI Perlu Bikin Markas di Laut Natuna
(Ilustrasi SINDOphoto).
 
 
NATUNA   (CB) - Hingga saat ini Cina masih mengklaim Laut Natuna sebagai lokasi bebas memancing ikan. Alasannya, laut Natuna merupakan wilayah memancing Cina secara turun-temurun sejak dahulu kala.

Wakil Ketua I DPRD Natuna, Hadi Candra menjelaskan, Natuna merupakan wilayah perbatasan yang langsung berbatasan dengan berbagai negara seperti Cina, Vietnam, Thailand, Malaysia dan lain sebagainya.

Selain itu Natuna juga merupakan bagian wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia Satu (ALKI 1) yang sangat ramai dilintasi oleh armada baik dalam maupun luar negeri.

Sehingga saat ini Cina masih kukuh mengakui wilayah Natuna merupakan wilayah di mana mereka masih boleh beraktivitas. "Ada beberapa fakta yang semestinya menjadi perhatian pemerintah di Natuna," kata Hadi Candra, di Gedung Paripurna DPRD Natuna, Senin 4 Mei 2015.

"Cina hingga saat ini masih mengakui Natuna sebagai kawasan mereka, boleh melakukan aktifitas laut seperti mengambil isi lautnya," imbuhnya.

Ditegaskannya Cina tidak mengklaim wilayah Natuna sebagai wilayah mereka akan tetapi Cina mengakuinya secara tradisional fishing, di mana mereka boleh melakukan segala aktivitas perikanan di lautnya.

Pengakuan ini masih terjadi hingga saat ini. Hal itu terbukti dari sikap negeri Tiongkok itu saat mengamankan nelayan mereka yang tengah memancing ikan di Natuna.

"Pengakuan itu masih terjadi hingga saat ini. Buktinya nelayan Cina kalau memancing di Laut Natuna mereka dikawal dengan kapal perang negaranya. Sehingga pasukan keamanan dari PSDKP tidak berdaya menghadapi mereka. Kejadian itu terjadi beberapa waktu lalu," kata politikus Partai Golkar ini.

Akibat aksi tersebut kata Hadi Candra, nelayan Natuna tidak nyaman saat melaut lantaran takut berjumpa dengan nelayan asing yang dikawal dengan kapal perang Cina.

Dengan demikian kata Candra, tidak berlebihan jika Natuna meminta kepada pusat agar membangun sistem keamanan yang kuat di Natuna terutama sekali keamanan lautnya.

"Kami berharap keamanan laut kita dapat diperkuat di Natuna bila perlu TNI AL bangun Markas di Natuna sebagai kekuatan keamanan wilayah NKRI," harap mantan Ketua DPRD Natuna ini.

Menanggapi hal itu, Komandan Lanal Ranai, Kolonel Laut (P) Arif Badrudin mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai analisa terkait penguatan pengamanan wilayah Natuna dan sudah diajukan ke pusat. Selain itu TNI AL secara rutin menggelar operasi pengamanan di laut Kepulauan Natuna dan Anambas.

"Terkait penguatan sistem keamanan laut, hasil analisanya sudah kita ajukan ke pusat. Dan saat ini kita (TNI-AL) rutin menggelar patroli dan operasi laut di Natuna, saat ini ada dua KRI yang sedang beroperasi di Natuna yakni KRI Sutedi Senoputra (SSA) dan KRI Silar Papare," ucapnya.

Selain itu, Kolonel Arif menjamin saat ini laut Natuna cukup aman dan nelayan Natuna sudah mulai nyaman melakukan aktifitas lautnya.

"Alhamdulillah saat ini nelayan kita sudah tidak khawatir lagi dengan ancaman asing di laut. Saya sudah bertanya kepada sejumlah nelayan, mereka mengaku nyaman sekarang. Semoga saja tetap aman," tutupnya.



Credit   SINDOnews

Presiden Jokowi ke Papua, TNI Antisipasi Keamanan

Presiden Jokowi ke Papua, TNI Antisipasi Keamanan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato kepada para pedagang di Pasar Pharaa, Sentani, Jayapura, Papua, 27 Desember 2014. TEMPO/Cunding Levi

  CB, Jayapura: Dalam menghadapi kunjungan Presiden Joko Widodo ke Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang direncanakan pada Jumat, 8 Mei 2015 nanti, Kodam XVII/Cenderawasih telah melakukan upaya antisipasi terhadap pihak-pihak tertentu yang berencana menggagalkan kunjungan Presiden Jokowi ke tanah Papua.

"Tentu kami sudah bisa mengantisipasi ancaman-ancaman yang akan menggagalkan semua kunjungan presiden. Tapi semua aman, baik kepolisian maupun kami di TNI sudah siap, mulai dari di laut, di darat hingga di udara," kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan, Senin, 4 Mei 2015.

Menurut Fransen, dia akan rapat bersama seluruh stakeholder, baik dari Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat. "Semua sudah diundang, Pangdam, Kapolda Danlatamal, Danlanal, dan bagi para penggagas titik sasaran yang akan dikunjungi presiden," katanya.

Bahkan, Fransen menambahkan, rencananya, Selasa hari ini, 5 Mei 2015 ada rapat awal dengan tim dari pusat, baik dari Paspampres maupun Sekretaris Militer Kepresidenan. "Pada tanggal 6 digelar apel persiapan, tanggal 7 gladi bersih, dan pada tanggal 8," katanya.

Untuk titik pengamanan, menurut Fransen, ada banyak titik, terutama lokasi yang akan dikunjungi Presiden Jokowi. Misalnya untuk wilayah di Provinsi Papua, seperti di wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, yakni di Kantor IPDN, di daerah Holtekam, di Pasar Mama Papua, dan di lokasi peletakkan batu untuk PON 2020. Lalu, di Kabupaten Merauke, tepatnya di lokasi panen raya.

Juga pengamanan di Provinsi Papua Barat, yakni di Manokwari saat presiden meninjau perusahaan gas alam cair di BP Tangguh dan di Sorong saat melakukan peresmian atau peletakkan batu pertama PT Telekomunikasi Selular berupa fiber optic dan mungkin nanti ada perkembangan berikutnya, tergantung instruksi yang diberikan.

Namun, menurut Fransen, tak ada penanganan khusus, sebab semua sudah digelar sehingga soal kedatangan presiden tak perlu dikhawatirkan.

Sebelumnya dalam jumpa pers pada Sabtu, 2 Mei 2015, Forum Oikumenis Gereja-gereja Papua mengatakan menolak kehadiran Presiden Jokowi di Papua. Alasannya, pemerintah belum menyelesaikan permasalahan aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan kepada masyarakat Papua selama ini.

Benny juga menuding kalau pelaku kekerasan di Papua sengaja diciptakan untuk kemudian orangnya ditangkap dan dituduh sebagai OPM. Karena berbagai tindak kekerasan itu, menurut Benny, Forum Oikumenis Gereja-gereja Papua menolak kedatangan Presiden Jokowi di Papua, karena tidak ada manfaat dari kunjungan kepala negara itu buat orang Papua.

"Presiden tak menunjukkan niat baik menyelesaikan persoalan yang terjadi di Papua. Malah kekerasan terus terjadi setiap ada rencana kunjungan presiden ke daerah ini,” katanya.


Credit   TEMPO.CO

Senegal Kirim 2.100 Tentara ke Daerah Perbatasan Saudi-Yaman


Senegal Kirim 2.100 Tentara ke Daerah Perbatasan Saudi-Yaman  
Arab Saudi meminta Senegal untuk menerjunkan tentara guna menjaga perbatasan dengan Yaman karena kelompok pemberontak mulai mendekat. (Reuters/Stringer)
 
 
Jakarta, CB -- Senegal akan menerjunkan 2.100 tentara untuk menjaga perbatasan Arab Saudi dan Yaman sebagai bagian dari koalisi yang menggempur kelompok pemberontak Houthi.

Diberitakan Reuters, Senin (4/5), keputusan ini merupakan tanggapan dari permintaan Saudi saat Presiden Senegal, Macky Sall, bertandang ke Riyadh bulan lalu.

Saat itu, kelompok pemberontak Syiah Houthi yang mendapat dukungan dari Iran mengudeta pemerintahan sah Yaman, mulai meringsek ke Aden, kota yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Dalam pertemuan itu, Arab Saudi meminta Senegal untuk menerjunkan tentara guna menjaga perbatasan.

"Koalisi internasional ini berupaya melindungi dan mengamankan situs suci Islam, Madinah dan Mekkah. Presiden memutuskan untuk menanggapi permintaan dengan menerjunkan 2.100 orang ke tanah suci Arab Saudi," ujar Menteri Luar Negeri Senegal, Mankeur Ndiaye, pada Senin (4/5).

Koalisi di bawah komando Arab Saudi ini bertekad untuk mengembalikan tampuk pemerintahan Yaman ke tangan presiden sah, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang kini kabur ke Riyadh. Koalisi ini terdiri dari enam negara Arab dengan pasokan logistik dari Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.

Tak hanya Houthi, warga sipil juga dikabarkan menjadi korban serangan udara ini. Untuk itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan pada Senin menyatakan bahwa pemerintah tengah memikirkan opsi jeda kemanusiaan di beberapa wilayah Yaman agar bantuan dapat masuk.

Sebelumnya, Senegal juga pernah menerjunkan pasukan ke Arab Saudi sebagai bagian dari koalisi Amerika Serikat saat perang antara Negara Teluk dengan Irak. Pada serangan 1991 tersebut, sekitar 92 tentara Senegal tewas dalam kecelakaan transportasi di Saudi.



Credit   CNN Indonesia

Tiongkok Tuduh Filipina Langgar Kode Etik Laut China Selatan


Tiongkok Tuduh Filipina Langgar Kode Etik Laut China Selatan 
  Citra satelit terbaru menunjukkan Tiongkok membuat kemajuan pesat dalam membangun sebuah landasan udara yang bisa digunakan untuk kepentingan militer di Kepulauan Spratly—sumber sengketa dengan Filipina. (Reuters/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative)
 
 
Jakarta, CB -- Tiongkok menuduh Filipina melanggar kode etik informal yang telah berlaku selama 13 tahun di Laut China Selatan karena melakukan pembangunan di pulau yang disengketakan.

Tiongkok dan sepuluh anggota ASEAN menandatangani perjanjian pada 2002, berisi kesepakatan agar negara-negara tidak membangun apapun di wilayah terumbu dan beting yang disengketakan.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (4/5) malam, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mendesak Filipina untuk menghentikan pembangunan “yang berbahaya dan provokatif” di wilayah sengketa. Tiongkok mengatakan bahwa itu merupakan upaya okupasi ilegal oleh Manila.

“Pihak Filipina telah melakukan konstruksi fasilitas militer dan sipil dalam skala besar, termasuk bandara, pelabuhan dan barak di pulau-pulau itu selama bertahun-tahun," bunyi pernyataan itu.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Filipina mengatakan bahwa Tiongkok telah melanggar kode etik dengan melakukan konstruksi.

“Tiongkok tidak pernah mengambil tindakan yang dapat mempersulit dan memperburuk sengketa atau mempengaruhi perdamaian dan stabilitas regional," kata kementerian Tiongkok, mendesak Manila untuk menghentikan semua pekerjaan bangunan dan mengevakuasi orang-orangnya.

Perdebatan tentang bagaimana ASEAN harus bersikap menghadapi Tiongkok yang menjadi sekutu kuat beberapa negara di Asia Tenggara namun makin agresif di Laut China Selatan, hingga kini masih belum terpecahkan.

Citra satelit terbaru menunjukkan Tiongkok membuat kemajuan pesat dalam membangun sebuah landasan udara yang bisa digunakan untuk kepentingan militer di Kepulauan Spratly—sumber sengketa dengan Filipina.

Namun Tiongkok juga menuduh Vietnam dan Filipina melakukan pembangunan ilegal.

Tiongkok mengklaim 90 persen wilayah Laut China Selatan yang dipercaya kaya akan minyak dan gas. Namun klaim juga datang dari Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan yang menganggap beberapa wilayah perairan itu berada dalam zona ekonomi eksklusif mereka.



Credit  CNN Indonesia

Kapal Perang Rusia Usir Kapal Swedia

Kapal perang Rusia. (Foto: The Independent)
Kapal perang Rusia. (Foto: The Independent)
MOSKOW  (CB)Rusia dituduh sengaja menggunakan kapal-kapal perangnya untuk mengganggu penyelesaian proyek pembangunan kabel listrik di bawah laut. Motifnya, karena kabel listrik bawah laut akan mengurangi ketergantungan energi dari negara-negara Baltik ke Moskow.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lithuania menyatakan kapal angkatan laut dari Armada Utara Rusia telah memasuki wilayah perairan sekitar proyek pembangunan kabel listrik bawah laut untuk keempat kalinya dalam satu bulan terakhir. Secara ilegal kapal Rusia memaksa kapal Swedia untuk mengubah arah.
Padahal, kapal milik Swedia itu sedang mengawasi pembangunan kabel bawah laut yang terbentang 400 kilometer (250 mil) dari Lituania ke Swedia. Tapi, kapal itu telah "diusir" dari pekerjaannya dalam insiden terpisah pada 29 Maret, 10 April, 24 April dan 30 April.
Pemerintah Lithuania mengeluh setiap kali insiden tersebut terjadi. Pada kesempatan terbaru ini, Kemlu Lithuania memanggil Duta Besar Rusia untuk menyampaikan protes.
Namun, Kemlu Lithuania mengatakan pengusiran itu diberikan tanpa penjelasan. Sedangkan media Lithuania melaporkan bahwa seorang komandan angkatan laut Rusia telah meminta kapal untuk menjauh dari daerah tersebut karena telah dipilih untuk "latihan militer".
"Untuk saat ini, kabel tidak ditutupi dengan pasir, dan kami memiliki kapal khusus berpatroli di lokasi untuk memperingatkan kapal-kapal lain tidak merusak dengan jaring atau jangkar," kata Menteri Luar Negeri Lithuania, Linas Linkevicius, kepada radio nasional Lithuania, Senin (4/5/2015).
"Namun, kapal kami telah berulang kali diusir oleh kapal militer Rusia,” sambungnya.



Credit  Okezone


Rusia Segera Terima Simulator Senjata Mutakhir


Senjata pertahanan udara Pantsir S-1 (Foto: Sputnik)
Senjata pertahanan udara Pantsir S-1 (Foto: Sputnik)
MOSKOW  (CB) – Pemerintah Rusia dikabarkan akan menerima sebuah simulator senjata mutakhir pada akhir tahun ini. Hal itu diungkapkan melalui keterangan pers Kementerian Pertahanan Rusia.
Seperti dilansir Sputnik, Senin (4/5/2015), menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan pertahanan udara akan sangat berkembang keahliannya jika simulator senjata mutakhir ‘The Pantsir S-1’ telah diterima oleh Pemerintah Rusia.
Saat ini, simulator senjata mutakhir Pantsir S-1 masih dirancang oleh perusahaan produsennya, yakni Biro Desain Intrumen KBP. Perusahaan tersebut terkenal sebagai pengembang dan pembuat senjata presisi tinggi asal Rusia. Proses produksi simulator senjata Pantsir S-1 diprediksi selesai pada akhir 2015.
Senjata Pantsir S-1 merupakan sistem pertahanan udara yang hampir serupa dengan S-300 atau S-400 (pengembangan S-300). Namun, Pantsir S-1 diketahui memiliki spesifikasi sensor radar, dan meriam udara jarak dekat hingga menengah.
Pembuatan senjata Pantsir S-1 awalnya sudah terlaksana pada 1994-1995. Namun, ketika Rusia dilanda krisis ekonomi, proses produksi Pantsir S-1 akhirnya terhenti. Dengan dirancangnya kembali sebuah simulator senjata Pantsir S-1 untuk melatih keahlian penggunaan senjata pasukan pertahanan Rusia, nantinya diharapkan senjata pertahanan udara itu akan kembali diproduksi.


Credit  Okezone

Prancis Jual 24 Pesawat Tempur ke Qatar

Pesawat tempur Rafale. (Foto: Reuters)
Pesawat tempur Rafale. (Foto: Reuters)
PARIS  (CB) – Hari ini, Presiden Prancis François Hollande akan menjual sebanyak 24 pesawat tempur jenis Rafale ke Pemerintah Qatar. Prancis akan mendapat dana sebesar 6,3 juta euro dari hasil penjualan pesawat tempur itu.
Setelah 15 tahun tak ada yang memesan, pesawat tempur mulik Prancis tiba-tiba menjadi best seller. Ini bisa membantu menjadikan Prancis pemasok persenjataan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.
Selain Qatar, Pemerintah Mesir juga memesan sebanyak 24 pesawat tempur. Sedangkan India memesan 36 pesawat ke Prancis.
Pemerintah Prancis kemungkinan mendapat keuntungan sebesar 21 miliar euro dari hasil penjualan pesawat Rafale sepanjang 2015. Tentu, penjualan ini menambah pertumbuhan ekonomi Prancis.
Belakangan ini, Pemerintah Prancis memang kalah dengan AS dan Inggris dalam bisnis penjualan pesawat tempur. Namun, para pejabat Pemerintah Prancis memperlihatkan kemajuan yang luar biasa dalam bidang penjualan pesawat tempur dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagaimana diberitakan The Independent, Senin (4/5/2015), Pemerintah Prancis berhasil menjual pesawat ke negara-negara di Timur Tengah seperti Afghanistan, Libya, dan Irak. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara Timur Tengah itu tidak mau terlalu bergantung terhadap Pemerintah AS.
"Secara bersama-sama, opsi untuk tambahan pesawat tempur termasuk hampir 100 pesawat jenis Rafale dapat dijual ke luar negeri dalam beberapa tahun ke depan. Ini merupakan rezeki nomplok bagi daerah (pesawat itu dibuat) dan konfirmasi bahwa ekonomi Prancis pulih,” kata Presiden Hollande.



Credit  Okezone

Pemerintah Selidiki Kondisi Perbudakan di Sejumlah Perkebunan Australia


Jakarta   (CB) - Pemerintah akan menyelidiki laporan adanya kondisi perbudakan yang dialami para pekerja asing di sejumlah perkebunan di Australia. Komisi Senat akan memeriksa semua pihak yang terlibat termasuk dalam penyalahgunaan jenis visa 417 yang dikenal sebagai working holiday visa.


Program Four Corners yang ditayangkan ABC mengungkap adanya praktek yang menyerupai perbudakan, yang dialami para pekerja asing di sejumlah perkebunan dan pabrik pengolahan ayam dan telur.


Di negara bagian Victoria, Menteri Hubungan Industrial Natalie Hutchins menyatakan pihaknya akan menyelidiki praktek tidak bertanggung jawab yang dijalankan sejumlah perusahaan jasa penyedia tenaga kerja.

"Kami sedang memproses pembentukan komite untuk melakukan investigasi. Semoha hasilnya bisa cepat diketahui," kata Hutchins kepada ABC.

Sementara Senator asal Australia Barat, Sue Lines, ketua komite senat yang sekaligus menangani urusan visa, menyebut Departemen Tenaga Kerja Australia sebenarnya mengetahui meningkatnya jumlah laporan kondisi buruk yang dialami para pekerja.

Senator Lines menyatakan sekitar 40 persen laporan masuk di bulan Februari namun Depnaker tidak menindaklanjutinya.

"Saya dilapori oleh Depnaker di bulan Februari mengenai banyaknya laporan dari para pekerja asing pemegang visa 417," katanya.

Senator Lines mengatakan bukti-bukti yang diungkapkan dalam laporan Four Corners akan menjadi bahan dalam pemeriksaan komite Senat mendatang.

"Menyebut adanya perbudakan di negara ini merupakan pernyataan yang sangat keras," kata Senator Lines.

"Saya inginn Senat memeriksa bukti-bukti yang ada dan menghentikan praktek tersebut," tambahnya.


Sementara itu Allan Mahoney, ketua asosiasi petani Bundaberg Fruit and Vegetable Growers di Queensland mendukung perlunya menerjunkan petugas yang menyamar ke perkebunan dan pabrik-pabrik.

Ia mengungkapkan para pengawas sebenarnya sudah terjun ke lapangan dua kali.

Kelompok lobby Growcom direncanakan bertemu dengan para petani pemilik perkebunan yang diduga mempekerjakan orang asing dengan kondisi perbudakan.

Growcom menyatakan para petani tersebut perlu diingatkan mengenai tanggung jawab mereka.

Sementara anggota parlemen Australia Keith Pitt mendesak dibentuknya satgas nasional untuk menyelidiki para penyalur tenaga kerja ini.

Dalam perkembangan terpisah, pabrik pemrosesan daging ayam dan telur Baiada diduga menggunakan perusahaan penyalur tenaga kerja yang memperlakukan pekerjanya dengan buruk.

Dalam investigasi ABC itu terungkap sejumlah pekerja Baiada bekerja selama 18 jam perhari, 7 hari seminggu. Ini melanggar ketentuan ketenagakerjaan di Australia.

Dua orang pekerja yang tadinya direkrut langsung oleh Baiada mengaku menerima tingkat gaji 25 dolar perjam. Namun kemudian keduanya dialihkan tanggung jawabnya kepada agen penyalur tenaga dan tinggal menerima 18 dolar perjam.

Dilaporkan bahwa ada pekerja yang hanya menerima 13 dolar perjam, jauh di bawah ketentuan UMR.

Sumber ABC menyebutkan pekerja wanita di Baiada ditekan untuk memproses daging ayam dengan cepat, di antaranya mencapai 47 ekor ayam permenit.

Produk Baiada dijual oleh jaringan supermaket Coles dan Woolworths serta menyuplai pasokan daging ayam untuk jaringan resgtoran cepat saji Red Rooster dan KFC.

Baiada merupakan perusahaan daging ayam terbesar di Australia dengan nilai mencapai 1,3 miliar dolar pertahun.

Anggota parlemen Australia Keith Pitt mendesak pemerintah untuk menerjunkan petugas yang menyamar menjadi pekerja asing untuk membongkar kondisi perbudakan tersebut.

Sejauh ini pihak Baiada tidak bersedia memberikan komentar.

Menurut catatan ABC sepanjang tahun 2014 lebih dari 180 ribu orang mendapatkan visa jenis 417, yaitu visa berlibur sekaligu bekerja di Australia selama enam bulan di satu lokasi.



Credit   Australia Plus ABC - detikNews

Teroris Ini Dihabisi saat Nonton Duel Pacquiao-Mayweather


Teroris Ini Dihabisi saat Nonton Duel Pacquiao Mayweather
Teroris Filipina, Abdul Basit Usman ditembak mati saat nonton duel tinju Pacquiao dengan Mayweather. | (The Star)
 
 
MANILA  (CB) - Teroris Filipina, Abdul Basit Usman, ditembak mati oleh salah satu pengawalnya demi mendapatkan hadiah US$1 juta. Media Malaysia, melaporkan Usman dibunuh pengawalnya sendiri saat ia sedang menonton duel petinju Manny Pacquiao dengan Floyd Mayweather, di sebuah gubuk.

Usman tercatat sebagai tersangka teroris Filipina yang lolos saat operasi militer pada 25 Januari 2015 lalu di Mamasapano, Maguindanao. Dalam operasi militer itu, teroris Malaysia Zulkilfli Hir alias Marwan tewas.
Pihak Militer dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) mengkonfirmasi bahwa Usman telah tewas. Tapi, mereka belum mengkonfirmasi pembunuh Usman.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Gregorio Pio Catapang Jr, mengatakan kepada wartawan bahwa, Usman dan lima pengawalnya tewas dalam baku tembak dengan sesama anggota Front Pembebasan Bangsamoro Islam (BIFF) di Sitio, Guindulungan, Provinsi Maguindanao, sekitar pukul 10.00 waktu setempat pada hari Minggu.

Tapi Ghazali Jaafar, wakil ketua untuk urusan politik MILF, mengatakan Usman tewas dalam baku tembak dengan anggota Basis Komando 118 MILF yang dipimpin oleh Komandan Barok. ”Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Usman tewas dan tubuhnya dimakamkan sesuai dengan tradisi Muslim," kata Jaafar, seperti dilansir The Star, Selasa (5/5/2015). Dia juga menolak siapa yang membunuh Usman sebenarnya.

Jaafar mengatakan ada dua versi laporan tentang kematian Usman dan MILF sedang menyelidiki kedua laporan itu untuk mengetahui mana yang benar.

”Versi pertama mengatakan bahwa Usman tewas dalam pertemuan dengan Panglima Barok, sedangkan versi kedua mengatakan bahwa Usman ditangkap oleh anggota MILF untuk diserahkan kepada Komite Sentral tetapi ia mencoba melarikan diri dan melawan, karena itulah mengapa ia ditembak. Tapi ini belum konklusif dan kami akan menunggu laporan akhir,” ujar Jaafar.





Credit  SINDOnews



NATO Latihan Perang Besar-besaran di Eropa



NATO Latihan Perang Besar besaran di Eropa
NATO mulai latihan perang besar-besaran di Eropa. | (Reuters)
 
 
TALLINN  (CB) - NATO telah memulai latihan perang besar-besaran di Eropa dengan mengerahkan ribuan tentara. Setidaknya, 13 ribu tentara, termasuk 7 ribu tentara cadangan terlibat dalam latihan perang besar-besaran dengan anggota relawan Liga Pertahanan Estonia.

Latihan perang itu  dijadwalkan berlangsung hingga 15 Mei 2015. Negara-negara NATO yang terlibat dalam latihan perang itu antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Latvia, Lithuania, Belgia, Polandia dan Belanda.

Tentara Amerika, yang tinggal di Estonia membawa empat tak tempur Abrams untuk latihan. Sedangkan Inggris, Belgia dan Jerman mengandalkan unit pertahanan udara, termasuk membawa beberapa pesawat tempur.

Menurut Kepala Militer Lithuania, Jenderal Jonas Vytautas Zukas, negaranya mengerahkan beberapa ribu tentara dalam latihan perang yang dia sebut untuk menghadapi “ancaman hibrida”.

“Latihan akan mensimulasikan situasi ketika pasukan Kementerian Dalam Negeri dan aparat lainnya menetralisir berbagai situasi yang ekstrem, yang berhubungan dengan serangan musuh imajiner dan tentara harus terlibat,” katanya, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Itar-Tass, semalam (4/5/2015).

Selain di Lithuania, latihan perang besar-besaran NATO juga digelar di Norwegia. Di mana, NATO dan sekutunya telah berkumpul untuk latihan anti-serangan kapal selam tahunan. Sekitar 5.000 prajurit dari 10 negara NATO dan Swedia mengambil bagian dalam manuver itu. Latihan ini menggunakan nama kode “Dinamyc Mongoose”.

Dalam latihan ini, mereka melakukan simulasi memburu kapal selam. Peralatan canggih yang mereka gunakan antara lain, kapal permukaan, pesawat dan berbagai radar dan sonar teknologi. AS, Jerman dan Swedia ikut menyediakan kapal selam dalam manuver itu.


Credit   SINDOnews

Ini Pengakuan Tentara Israel Soal Serangan ke Gaza


Ini Pengakuan Tentara Israel Soal Serangan ke Gaza
Pasukan khusus Israel atau IDF, diminta untuk menembak secara membabi buta. (Reuters)
 
 
 
YARUSALEM - Sebuah laporan yang dibuat oleh kelompok HAM di Israel, Breaking the Silence, mengungkap apa yang sebenarnya dilakukan pasukan Israel saat menyerang Gaza tahun lalu. Dalam laporannya disebutkan bahwa pasukan khusus Israel atau IDF, diminta untuk menembak secara membabi buta.

Laporan setebal 237 halaman yang dirlis Breaking the Silence itu merupakan hasil wawacara dengan ratusan anggota IDF. Menurut kesaksian salah seorang tentara, mereka tetap diminta untuk melakukan tembakan ke sebuah wilayah di Gaza, walaupun mereka tidak yakin personel Hamas ada di wilayah tersebut.

"Kami menembak tanpa tujuan sepanjang hari. Kami tidak melihat pergerakan pasukan Hamas," kata seorang prajurit dalam laporan itu, seperti dilansir Reuters pada Senin (4/5/2015).

Sementara itu, pengakuan lebih mengerikan diutarakan oleh seorang Sersan IDF. Dirinya menyatakan, IDF diminta untuk menembak siapapun yang muncul, tanpa memperdulikan apakah dia warga sipil atau bukan.

"Idenya adalah, jika Anda melihat sesuatu, tembak. Jika Anda menembak seseorang di Gaza, itu adalah sesuatu yang keren, dan bukanlah sebuah masalah besar," kata sersan tersebut.

Pihak Breaking the Silence mengaku ngeri mendengar semua cerita dan pengakuan yang diuatarakan oleh pasukan Israel. "Kami benar-benar mempertanyakan etika yang dimiliki oleh IDF," kata pihak Breaking the Silence.

"Apa yang mereka lakukan menimbulkan bahaya besar dan belum pernah terjadi sebelumnya yang menimpa warga sipil Palestina pada tahun 2014 lalu, dengan melakukan tembakan secara sembarang," sambungnya.




Credit  SINDOnews

Polisi Australia: Kami Tahu Chan dan Sukumaran Akan Dieksekusi


Polisi Australia Kami Tahu Chan dan Sukumaran Akan Dieksekusi
AFP tahu benar informasi yang mereka berikan soal Myuran Sukumaran dan Andrew Chan kepada polisi Indonesia akan membawa kedua orang itu ke hadapan regu tembak. (Sindonews)
 
 
CANBERA  (CB)  - Pihak Polisi Federal Australia (AFP) tahu benar informasi yang mereka berikan soal Myuran Sukumaran dan Andrew Chan akan membawa kedua orang itu ke hadapan regu tembak. Penangkapan Chan dan Myuran pada tahun 2005 lalu oleh polisi Indonesia memang tidak lepas dari informasi yang diberikan oleh AFP.

Wakil komisaris AFP, Mike Phelan mengaku cukup menderita atas keputusan yang dia ambil untuk memberikan informasi seputar Chan dan Myuran kepada polisi Indonesia. Namun, menurutnya ada yang lebih penting, yakni nyawa puluhan ribu anak-anak muda yang bisa saja melayang akibat narkoba.

"Jika ada yang berpikir bahwa selama 10 tahun terakhir saya belum menderita atas keputusan ini, maka mereka tidak tahu saya," ucap Phelan kala melakukan jumpa wartawan di Canbera, seperti dilansir Skynews pada Senin (4/5/2015).

"Ya, saya tahu benar dengan menyerahkan informasi dan meminta pengawasan, jika mereka (polisi Indonesia) menemukan keduanya dalam kondisi sedang mengedarkan narkoba, maka mereka akan beraksi dan mengekspos keduanya untuk terkena hukuman mati. Saya tahu itu," sambungnya.

Phelan mengaku sampai saat ini masih terus memikirkan ulang keputusan yang dia buat sepuluh tahun lalu. "Dan setiap kali saya melihat kembali, saya masih berpikir itu adalah keputusan yang sulit." katanya.

AFP sendiri memang menjadi bulan-bulanan di Australia paska eksekusi mati Chan dan Myuran. AFP disalahkan karena tidak menangkap duo Bali Nine ketika masih berada di Australia dan akhirnya ditangkap polisi Indonesia.



Credit  SINDOnews



Polisi Australia: Langkah Tepat Beri Info pada Indonesia


Polisi Australia Langkah Tepat Beri Info pada Indonesia
Komisaris AFP, Andrew Colvin menyatakan keputusan untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia soal penangkapan Chan dan Sukumaran tahun 2005 lalu adalah sebuah langkah tepat. (ABC/APP0
 
 
CANBERA  (CB) - Komisaris Polisi Federal Australia (AFP), Andrew Colvin menyatakan keputusan untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia soal penangkapan Andrew Chan dan Myuran Sukuamran tahun 2005 lalu adalah sebuah langkah tepat. Itu disampaikan Colvin saat menggelar konfrensi pers di Canbera, Senin (4/5/2015) siang.

"Secara operasinal hal itu sudah tepat bagi kami untuk bekerja sama dan mencari bantuan dari pemerintah Indonesia," ucap Colvin dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Australia, ABC.

Dirinya juga membeberkan alasan mengapa tahun 2005 lalu pihaknya tidak melakukan penangkapan terhadap Chan dan Sukumaran ketika keduanya masih berada di Australia. Colvin menyebut, saat itu pihaknya tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap keduanya, dan mereka juga belum mengetahui seberapa besar organisasi narkoba Chan dan Myuran.

"Pada saat itu kami bekerja dengan gambaran yang sangat tidak lengkap. Kami tidak tahu semua orang yang terlibat, kita tidak tahu semua rencana yang mereka miliki, atau bahkan kami juga belum mengetahui jenis yang mereka perdagangkan," sambungnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan Sindonews, Colvin juga enggan meminta maaf kepada warga Australia atas kebijakan yang mereka ambil tahun 2005 lalu. AFP menjadi bulan-bulanan paska eksekusi mati Chan dan Myuran, warga Australia menyalahkan AFP atas penangkapan yang berujung eksekusi mati Chan dan Myuran.



Credit  SINDOnews


Australia Ingin Setop Bantuan, RI: Tak Masalah


Australia Ingin Setop Bantuan RI Tak Masalah
Foto: istimewa
 
 
JAKARTA  (CB) - Pemerintah Australia dikabarkan akan memutus semua jalur bantuan yang mereka berikan kepada Indonesia. Pemutusan bantuan ini merupakan bentuk protes atas eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran oleh pemerintah Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassir, melalui pesan singkat kepada Sindonews pada Senin (4/5/2015), menyatakan, Indonesia adalah negara yang mandiri, dimana anggaran pembangunan tidak tergantung pada negara lain.

"Anggaran pembangunan nasional utamanya dari APBN untuk tahun 2015 anggaran belanja Pemerintah mencapai Rp. 2.039,5 Trilliun.  Indonesia bukan merupakan negara yang anggaran pembangunanya bergantung dari bantuan negara lain atau organisasi internasional," kata Arrmanantha.

Sebelumnya, hal senada juga sempat diutarakan oleh Duta Besar Indonesia untuk Austrlia Nadjib Ripat Nadjib Riphat Kesoema. Dalam sebuah wawancara dengan media Australia, Nadjib mengatakan Indonesia tidak pernah mempermasalahkan jika Australia akhirnya memutus bantuan itu.

"Kami tidak pernah meminta uang Anda, sehingga Australia memberikan kepada kami. Kami mengucapkan terima kasih, karena artinya Anda telah membantu warga kami," ujar mantan Duta Besar untuk Belgia tersebut.


Credit  SINDOnews


Senin, 04 Mei 2015

Kawasan Industri Indonesia Timur Diharapkan Serap Investasi dan Tenaga Kerja


Menteri Perindustrian, Saleh Husin. (ist)
Jakarta, CB —Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini tengah merencanakan pembangunan 18 kawasan industri di kawasan Indonesia bagian timur. Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan, dengan adanya industri tersebut diharapkan dapat menyerap investasi sebanyak-banyaknya.

"Ada tujuh kawasan industri baru serta 11 sentra industri kecil dan menengah nantinya akan berdampak positif pada penyerapan investasi sebesar Rp155 triliun dan tenaga kerja sebanyak 600 ribu," kata Saleh kepada wartawan, Minggu (3/5/2015).

Ia menambahkan, terkait penerapan investasi dan tenaga kerja pihaknya akan senantiasa memfasilitasi terciptanya semua itu mulai dari Masterplan Kawasan Industri, AMDAL, Rencana Strategis, dan Detail Engineering Design.

Nantinya, jelas Saleh, khusus di kawasan Industri di kelurahan Tanjung Merah Bitung, Sulawesi Utara nantinya akan mampu menyerap investasi sebesar Rp2 triliun dan tenaga kerja sebanyak 90.000 orang. "Kawasan ini memiliki basis industri kelapa, perikanan, dan logistik," ujarnya.

Saleh mengemukakan, pada tahun ini akan dilaksanakan pembangunan fisik KEK Bitung dengan dana APBN-P berupa pembangunan jalan poros, gerbang kawasan dan kantor administrator KEK, serta penyiapan lahan kawasan.

Kendati demikian, ucapnya, untuk memenuhi semua itu terwujud diharapkan adanya kerjasama dengan para pihak stakeholder. Menurut dia, semua itu tertuang dalam Pasal 10 dan 11 UU No. 3 Tahun 2014 tentang perencanaan pembangunan industri di kabupaten dan kota mengacu kepada rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan Industri Nasional.

"Dalam pengembangan industri khususnya di kawasan timur Indonesia tidaklah sepenuhnya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk melakukan pemerataan dan penyebaran industri tersebut dukungan dan peranan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan industri di daerah sangat penting," paparnya.

Saleh mengungkap, salah satu tantangan dalam pengembangan industri di kawasan Timur Indonesia adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri.

"Melalui konsep pengembangan Kawasan Industri Modern Generasi Ketiga, diharapkan para pengelola Kawasan industri dapat membangun lembaga riset dan pengembangan serta lembaga pendidikan yang mampu mencetak SDM yang siap bekerja di sektor Industri," pungkasnya.




Credit  HarianTerbit.com

Pesawat antariksa NASA tubruk permukaan Merkurius


Pesawat antariksa NASA tubruk permukaan Merkurius
Pesawat antariksa MESSENGER milik NASA sudah melakukan perjalanan selama lebih dari 6,5 tahun sebelum dimasukkan ke orbit sekitar Merkurius pada Maret 2011.(NASA/JHU APL/Carnegie Institution of Washington)
Hari ini kita menyampaikan perpisahan pada pesawat yang paling tangguh yang berhasil menjelajahi planet tetangga...
Jakarta (CB) - Misi eksplorasi planet Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berakhir sesuai rencana namun dramatis ketika pesawat antariksa MESSENGER menubruk permukaan Merkurius, demikian menurut pernyataan NASA, Jumat.

Pesawat antariksa MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and Ranging (MESSENGER) menubruk Merkurius dengan kecepatan sekitar 8.750 mil per jam atau 3,91 kilometer per detik dan membentuk kawah baru di permukaan planet itu.

Pengendali misi di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory (APL) di Laurel, Maryland, mengonfirmasi pesawat antariksa itu menghantam permukaan Merkurius pukul 03:26 EDT.

Pengendali misi mengonfirmasi akhir operasi pesawat itu beberapa menit kemudian, pukul 03:40, ketika stasiun Deep Space Network (DSN) NASA di Goldstone, California, tidak mendeteksi sinyal pesawat antariksa itu.

"Keluar dengan sebuah pukulan saat menumbuk permukaan Merkurius, kami menyambut MESSENGER sebagai misi yang lebih dari sukses," kata John Grunsfeld, pejabat Science Mission Directorate NASA di Washington.

"Misi MESSENGER akan memberi para ilmuwan ladang hasil baru saat kita mulai fase selanjutnya dari misi ini--menganalisis data-data yang sudah ada di arsip, dan mengungkap misteri Merkurius," katanya di laman resmi NASA, Jumat.

Sebelum tumbukan, tim perancang misi MESSENGER memperkirakan pesawat antariksa itu melewati beberapa mil cekungan berisi lava di Merkurius sebelum menabrak permukaan dan membuat kawah permukaan yang lebarnya diperkirakan 50 kaki (15,24 meter).

Kepergian MESSENGER di planet kering kecil yang paling dekat dengan matahari itu tidak teramati karena pesawat menabrak bagian planet yang menghadap jauh dari Bumi sehingga teleskop-teleskop di Bumi tidak bisa menangkap momen tabrakan itu.

Teleskop-teleskop yang berbasis di Bumi juga tidak bisa melihat dampaknya karena kedekatan Merkurius dengan matahari akan merusak optik.

Operasi hari terakhir MESSENGER bermula pukul 11:15 dengan inisiasi pengiriman terakhir data dan citra-citra dari Merkurius via antena 70 meter DSN di Madrid, Spanyol.

Setelah transisi terencana ke antena 34 meter DSN di California pukul 02:40, operator misi kemudian mengonfirmasi pengalihan ke komunikasi sinyal suar saja pukul 03:04.

"Kami memantau sinyal suar MESSENGER selama sekitar 20 menit lagi," kata manager operasi misi Andy Calloway dari APL.

"Selama waktu itu aneh memikirkan MESSENGER menabrak, kami tidak bisa segera mengonfirmasinya karena jarak yang sangat jauh antara Merkurius dan Bumi."

MESSENGER diluncurkan 3 Agustus 2004, dan mulai mengorbit di sekitar Merkurius pada 17 Maret 2011. Pada akhir misinya pesawat itu sudah menjelajah selama lebih dari empat tahun dan 4.105 mengorbit di sekitar Mercurius.

Meski sudah menyelesaikan tujuan ilmiah utamanya pada Maret 2012, misi pesawat itu diperpanjang dua kali, memungkinkannya menangkap citra-citra dan informasi tentang planet itu.

Pada Selasa tim berhasil mengeksekusi manuver orbit yang menjaga MESSENGER pada jarak yang memungkinkannya mengumpulkan informasi-informasi kritis tentang anomali magnetik kerak Merkurius dan kawah-kawah kutub berisi es pada permukaannya.

Setelah kehabisan bahan bakar dan tidak bisa lagi meningkatkan ketinggian, MESSENGER akhirnya tidak bisa menahan tarikan gravitasi matahari di orbitnya.

"Hari ini kita menyampaikan perpisahan pada pesawat yang paling tangguh yang berhasil menjelajahi planet tetangga," kata Sean Solomon, peneliti utama MESSENGER dan direktur Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University di Palisades, New York.

Di antara banyak pencapaiannya, misi MESSENGER antara lain berhasil menentukan komposisi permukaan Merkurius, mengungkap sejarah geologisnya, menemukan medan magnet internalnya, dan memverifikasi deposit kutubnya yang didominasi air es.


Credit   ANTARA News

Kerahkan 9 Kapal Perang, China & Rusia Siap Aksi di Mediterania


Kerahkan 9 Kapal Perang China Rusia Siap Aksi di Mediterania
Rusia dan China bersiap untuk latihan perang gabungan di Laut Mediterania. | (Reuters)
 
 
BEIJING  (CB) - Angkatan Laut Rusia dan China siap untuk menggelar latihan perang gabungan di Laut Mediterania pada pertengahan Mei 2015. Dalam latihan perang gabungan ini, sembilan kapal perang dikerahkan oleh kedua negara untuk bermanuver di Laut Mediternia.

”Tujuannya adalah untuk memperdalam kerjasama ramah dan praktis, dan meningkatkan kemampuan angkatan laut kedua negara untuk bersama-sama menghadapi ancaman keamanan maritim," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Geng Yansheng, dalam jumpa pers, kemarin.

”Apa yang perlu dikatakan adalah bahwa latihan ini tidak ditujukan untuk pihak ketiga dan tidak ada hubungannya dengan situasi regional,” katanya lagi, seperti dilansir Russia Today, Jumat (1/5/2015).

Latihan perang di Laut Mediterania merupakan yang pertama kalinya dilakukan Rusia dan China. Sebelumnya kedua negara itu telah menggelar latihan perang gabungan di perairan Pasifik. Dalam misi latihan perang gabungan di Laut Mediterani ini, angkatan laut kedua negara akan menjalankan misi navigasi, misi pengawalan dan latihan tempur.

Moskow dan Beijing sedang mengintensifkan kerjasama pertahanan kedua negara untuk menentang Amerika Serikat (AS) yang mengkritik kebijkan militer kedua negara itu. China telah dituduh bertindak agresif di Laut China Selatan dan Laut China Timur yang dianggap sebagai ancaman bagi sekutu AS di Asia, yakni Korea Selatan dan Jepang.

Sedangkan Rusia telah dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS dan negara-negara Barat atas kebijakannya terhadap krisis Ukraina. Menurut Washington militer Rusia juga mengancam sekutu NATO di Eropa Timur.



Credit  SINDOnews

Pemerintah Pilah Ulang Proyek Infrastruktur dengan Tiongkok


 
Arimbi Ramadhiani/KOMPAS.com Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago.


JAKARTA, CB - Pemerintah akan memilah kembali kerjasama pembangunan infrastruktur yang telah mereka lakukan dengan Tiongkok beberapa waktu lalu. Langkah ini dilakukan agar pengalaman buruk yang dialami oleh pemerintah Indonesia dengan kontraktor Tiongkok dalam program percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak terjadi lagi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Adrinof Chaniago mengatakan, pemilahan kerjasama pembangunan infrastruktur tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penilaian. Salah satunya, teknologi yang digunakan.

"Kemarin, sebagian pembangkit listrik yang dibangun ternyata banyak yang tertunda dari jadwal yang ditetapkan karena banyak masalah teknis, maka itu agar ini tidak terulang lagi, nanti akan dilihat lagi teknologinya," kata Adrinof pekan lalu.

Selain itu, Adrinof juga mengatakan bahwa pemerintah akan melihat juga nilai investasi yang ditawarkan. Cacat yang dimiliki oleh kontraktor asal China dalam pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak membuat pemerintah kapok.

Walaupun kapasitas pembangkit listrik dalam program FTP Tahap 1 yang dikerjakan oleh China tidak sesuai harapan pemerintah, mereka tetap melanjutkan kerjasama pembangunan infrastruktur.

Kerjasama yang langsung dilakukan dalam pertemuan bilateral antara Presiden joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping di sela- sela KTT Asia Afrika ke- 60 Rabu (22/4) lalu tersebut dilakukan dalam pembangunan beberapa infrastruktur.

Pertama, pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt yang akan mereka kerjakan dalam waktu lima tahun ke depan.

Kedua, kerjasama juga  dilakukan dalam pembangunan 24 pelabuhan, 15 pelabuhan udara, pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer. Selain itu, kerjasama juga dilakukan dalam pembangunan jalan kereta sepanjang 8.700 kilometer. Kerjasama tersebut sempat menimbulkan kritik. Salah satu kritik diberikan terkait pengalaman proses pengadaan barang dan jasa yang melibatkan Tiongkok.


Credit  KOMPAS.com

Pesawat AS Pakai 'Teknologi' Darth Vader


Pesawat AS Pakai 'Teknologi' Darth Vader 
 Mesin pendorong Hall. (Dok. NASA/JPL-Caltech)
 
 
Jakarta, CB -- Angkatan Udara Amerika Serikat rupanya diam-diam sudah mengoperasikan pesawat ruang angkasa robotika, yang sudah beredar di orbit Bumi selama 1.367 hari. Apa yang dikerjakan pesawat itu di orbit masih dirahasiakan.

Yang jelas, kabar terbaru dari Laboratorium Riset Angkatan Udara AS menyatakan pesawat rahasia bernama X-37B itu sedang mengujicobakan sebuah mesin baru pada penerbangan keempatnya.

Mesin baru itu disebut lebih hemat bahan bakar dalam melakukan manuver di ruang angkasa. Menariknya, mesin itu disebut mirip dengan yang dipakai oleh Darth Vader, tokoh rekaan sutradara George Lucas dalam film Star Wars, di pesawat tempurnya: Twin Ion Engine (TIE).

X-37B akan memakai pendorong bernama Hall, yang sebetulnya sudah dikembangkan pertama kali oleh Uni Soviet pada 1960-an. Pendorong semacam ini dipakai oleh satelit untuk memperbaiki posisinya saat mengorbit.

Mesin itu ternyata begitu efektif, yang sebelumnya tak begitu diyakini oleh pihak Amerika Serikat sebelumnya. Kini pendorong Hall biasa dipakai di satelit dan pesawat ke ruang angkasa yang jauh.

Nah, mesin itu adalah semacam mesin ion, seperti yang dipakai di pesawat Darth Vader. Pendorong Hall mendapatkan namanya dari efek Hall, di mana medan listrik tercipta tegak lurus dengan medan magnet.

Kalau diterapkan di mesin, medan listrik ini mengakselerasi ion-ion pada gas seperti xenon (Xe), yang mendorongnya ke luar dengan cepat sehingga bisa menghasilkan tenaga dorong pada kendaraan yang memakainya.

Pada siaran persnya, Laboratorium Riset AU Amerika Serikat mendeskripsikan tujuan dari tes mendatang adalah untuk mengumpulkan data yang akan dipakai untuk meningkatkan kemampuan mesin pendorong Hall.

Credit   CNN Indonesia

Panglima TNI nyatakan WNI di Nepal segera dipulangkan


Panglima TNI nyatakan WNI di Nepal segera dipulangkan
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Sangat sedikit yang belum terdeteksi sekitar 3-5 orang. Dari informasi yang kita terima ada tiga orang WNI yang menginap di sebuah hotel yang ditempati runtuh. Ini masih kita cari
Jakarta (CB) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terkena gempa bumi di Nepal berjalan baik, bahkan akan segera dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (5/5).

"Tim evakuasi gabungan sudah mengumpulkan WNI yang selamat di sebuah tempat. Hampir semua WNI yang menjadi korban gempa bumi di Nepal sudah terdata dengan baik," kata Panglima TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Menurut dia, jika tidak ada halangan WNI yang sudah dikumpulkan tersebut akan dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (5/5) dengan menggunakan pesawat Hercules dan Boeing milik TNI Angkatan Udara.

Meski demikian, kata Moeldoko, masih ada sekitar 3-5 WNI yang belum terdeteksi keberadaannya, namum tim gabungan masih terus melakukan pencarian.

"Sangat sedikit yang belum terdeteksi sekitar 3-5 orang. Dari informasi yang kita terima ada tiga orang WNI yang menginap di sebuah hotel yang ditempati runtuh. Ini masih kita cari," ucapnya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI, menyebutkan tim Gabungan Pencarian dan Evakuasi WNI) di Nepal, yang terdiri dari TNI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Taruna Hiking Club (THC) mencari 3 (tiga) WNI yang hilang kontak di Nepal, pasca gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter melalui jalur udara pada Minggu (3/5).

Tim Gabungan pencarian WNI di Nepal dipimpin oleh Letkol Pnb Indan Gilang selaku Komandan Misi Evakuasi WNI bersama dengan Kapten Psk Ario Suseno, dan Kapten Sus Santoso serta Sabda Thian dari Kementerian Luar Negeri, dan Benjamin Setiabudi dari Taruna Hiking Club (THC).

 Pencarian mulai dilakukan pada Minggu pagi dengan menggunakan Helikopter jenis Choper dari Bandara Tribhuvan pada pukul 06.30 waktu setempat, dan terbang ke arah Timur Laut Kathmandu menuju wilayah Langtang yang berada pada ketinggian sekitar 3.000 meter diatas permukaan laut.

Menurut Letkol Pnb Indan Gilang yang didampingi oleh Duta Besar Indonesia Nepal dan Bangladesh Iwan Wiranata Atmadja dan Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Junjunan Tambunan, mengatakan pencarian WNI melalui jalur udara yang diperoleh berdasarkan analisa sejumlah informasi dan data lokasi terakhir ketiga WNI yang hilang, di fokuskan di tiga tempat yaitu wilayah Dhunce, Langtang dan Kyanjin Gompa.

Tempat tersebut merupakan bagian dari Taman Nasional Langtang di Nepal yang biasa digunakan oleh para pendaki gunung.

"Ada petunjuk baru dari ketiga WNI yang diduga hilang di daerah Langtang, setelah Nepal diguncang gempa. Petunjuk baru tersebut adalah Astrid Bach, seorang warga negara Swedia yang mengaku melihat wajah ketiga WNI sebelum dirinya bertolak ke negaranya," ujarnya.

Gilang menuturkan, sempat bertemu dengan ketiga WNI yang dinyatakan hilang kontak, yaitu Kadek Andana, Alma Parahita dan Jeroen Hehuwat.

Ketiga WNI itu rencananya akan menginap di Hotel Everest di Langtang, yang berada di ketinggian 3.352 meter di atas permukaan laut. Pada tanggal 24 April 2015, rencananya ketiga WNI tersebut masih akan menginap satu malam lagi di Langtang.

Saat Tim Gabungan Pencarian dan Evakuasi WNI melakukan pengamatan dari udara, kondisi Hotel Everest sudah rusak parah akibat tertimpa longsoran tanah bercampur batu dan salju.

Selanjutnya, Tim melakukan pendaratan di wilayah Langtang yang merupakan salah satu wilayah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa.

Di area sekitar Hotel Everest yang berada di Langtang, Tim SAR setempat menemukan 40 jenazah, terdiri dari 37 warga lokal dan 3 turis asing.

Dari ke-40 jenazah tersebut, tidak ditemukan WNI yang dinyatakan hilang kontak saat terjadi gempa dan mengakibatkan longsor.


Credit   ANTARA News

NATO Curiga Rusia Siapkan Serangan Baru ke Ukraina



NATO Curiga Rusia Siapkan Serangan Baru ke Ukraina
Pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur saat perang dengan pasukan Ukraina. NATO curiga Rusia siapkan serangan baru ke Ukraina. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Komandan tertinggi NATO, Jenderal Philip Breedlove, curiga bahwa militer Rusia memanfaatkan gencatan senjata di Ukraina timur untuk menyiapkan serangan terbaru. Hal itu dia sampaikan di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS).

Breedlove yang merupakan Jenderal Angkatan Udara AS itu mengatakan bahwa, pasukan Rusia telah berusaha untuk mengatur ulang sekaligus melindungi kepentingan mereka di medan perang Ukraina timur, meski gencatan senjata yang berlaku sejak Februari 2015 telah rapuh.

”Banyak dari tindakan mereka yang konsisten dengan persiapan untuk serangan lain,” kata Breedlove, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/5/2015). Ketika ditekan Kongres AS kapan Moskow akan melakukan serangan terbaru itu, Jenderal Breedlove mengakui tidak bisa memprediksi.

”Tetapi telah ditandai dengan tindakan berkelanjutan seperti mempersiapkan (miiliter), dan pelatihan untuk kembali melakukan aksi ofensif,” ujarnya. ”Di masa lalu, usaha mereka tidak sia-sia,” lanjut dia.

Breedlove menambahkan bahwa, Rusia berusaha untuk memperketat cengkeramannya atas pasukan separatis di Ukraina timur dengan memperkuat perintah dan kontrol.”Karena ada perpecahan dalam beberapa serangan sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), yang memantau gencatan senjata di Ukraina timur, mengatakan bahwa, aksi kekerasan telah menurun sejak kesepakatan damai ditandatangani di Minsk, Belarusia pada bulan Februari 2015.

Sedangkan Rusia belum merespons pernyataan terbaru petinggi NATO itu. Senada dengan OSCE, Rusia menilai kesepakatan damai untuk Ukraina timur yang disetujui semua pihak di Minsk telah mengalami kemajuan.


Credit SINDOnews

Koalisi Arab kirim tentara ke Aden



Koalisi Arab  kirim tentara ke Aden
Pasukan khusus Arab Saudi (Reuters)
 
Aden, Yaman (CB) - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang tengah memerangi milisi Houthi dan sekutunya di Yaman telah mengirimkan pasukan terbatas ke kota Aden, Minggu waktu setempat, kata sumber-sumber Yaman seperti dilaporkan AFP.

Menurut AFP, ini adalah menjadi penggelaran pasukan darat pertama koalisi pimpinan Saudi di dalam negeri Yaman.

Namun juru bicara koalisi Arab membantah laporan itu dan menolak mengomentari "operasi yang tengah berlangsung" itu.

Sebaliknya pemerintah Yaman dan pasukan milisi mengatakan beberapa tentara koalisi Arab telah mendarat di Aden yang merupakan kota utama di Yaman bagian selatan.

Sumber-sumber itu mengatakan bahwa tentara-tentara Arab ini akan ikut berperang mempertahankan bandara internasional Adena.

Seorang wartawan AFP menyaksikan sejumlah orang berkeliaran di bandara dengan mengenakan seragam militer, helm tentara dan membawa senjata canggih.

"Pasukan kecil terbatas koalisi telah memasuki Aden, pasukan lainnya tengah menuju kota pelabuhan itu," kata seorang pejabat pemerintah Yaman yang menolak diungkapkan jati dirinya.

Koalisi Arab melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya pada 26 Maret setelah menduduki bagian terbesar wilayah Yaman dan merangsek ke Aden di mana Presiden Abedrabbo Mansour Hadi menggungsi.

Hadi lalu kabur ke Saudi Arabia, namun Houthi yang didukung pasukan yang loyal kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh tetap menolak menyerahkan wilayah yang didudukinya atau meletakkan senjata kendati dunia internasional menuntutnya demikian.

Credit  ANTARA News

Panglima TNI: Eksekusi Mati Tak Pengaruhi Jual Beli Alutsista RI-Brasil



 Panglima TNI: Eksekusi Mati Tak Pengaruhi Jual Beli Alutsista RI-Brasil 
 
Jakarta  (CB) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan eksekusi terpidana mati narkoba asal Brasil, Rodrigo Gularte (43), tidak berpengaruh terhadap hubungan militer kedua negara.

"Nggak, nggak ada (pengaruh). Dalam konteks hubungan politik yang kadang-kadang naik-turun maka TNI tidak boleh juga langsung reaktif karena TNI itu sebagai buffer-nya, menjaga keseimbangan," kata Moeldoko usai upacara gelar pasukan POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).

Menurutnya, TNI justru harus berperan sebagai penyeimbang.

Saat ini Indonesia dan Brasil terlibat kerjasama pembelian alutsista berupa peluncur roket dari produsen senjata Avibras yang bertempat di Sao Paulo, Brasil.

Moeldoko menyatakan kerjasama bisnis tersebut tetap berjalan. "Dengan Australia juga kita dalam keadaan baik, militernya, dengan Brasil juga demikian. Masih ada alutsista kita di sana yang perlu dilanjutkan," tutur Moeldoko.

Kontrak jual beli tersebut diperkirakan lebih dari Rp 3 triliun. Kesepakatan kerjasama ditandatangani sejak 3 tahun lalu.

Rodrigo Gularte dieksekusi mati pada Rabu, 29 April 2015. Gularte ditangkap pada tahun 2004 lalu setelah kedapatan membawa 6 kilogram kokain di dalam peralatan selancarnya.

Credit  detikNews

Panglima TNI Resmikan Satuan Polisi Militer TNI


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjabat tangan dengan Komandan POM TNI Mayor Jenderal Maliki Mift, seusai upacara peresmian POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).


JAKARTA, CB
- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meresmikan Kesatuan Polisi Militer (POM) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (4/5/2015). Peresmian POM TNI ini merupakan upaya peningkatan pengendalian penegakan hukum dan disiplin prajurit TNI di internal Mabes TNI.
"Ini bagian dari restrukturisasi TNI. Sebenarnya satuan khusus POM ini sudah lama. Tetapi, sekarang ini POM TNI bisa mengendalikan operasi gaktib di lingkungan TNI. Berikutnya juga unsur dalam komando pengendalian dan organisasi," ujar Moeldoko saat ditemui seusai upacara peresmian di Lapangan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Moeldoko mengatakan, POM TNI yang baru dibentuk ini adalah visualisasi dari pengawasan fungsi dan tanggung jawab prajurit TNI, di mana prajurit dituntut untuk lebih berfokus pada wilayah tugas dan kebijakan pemerintah.
Selain itu, POM TNI juga bertugas untuk memastikan prajurit dan perwira TNI bekerja sesuai kapasitas yang tidak hanya keterampilan individu, tetapi kemampuan kesatuan untuk lebih efektif dalam tugas operasi dan administrasi.
Moeldoko melanjutkan, pada sisi yang sama, restrukturisasi POM TNI menjadi pelaksanaan revolusi mental dan nawacita yang dituangkan dalam reformasi birokrasi TNI. Komandan POM TNI diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan korektif terkait penyelenggaraan penegakan hukum tata tertib dan penguatan POM TNI.
"Saya percaya dengan adanya restrukturisasi POM TNI, ini akan memberikan hal positif. Saya tegaskan POM TNI adalah penjuru dalam penegakan disiplin, maka anggota POM harus lebih dulu menunjukkan disiplin," kata Moeldoko.
Selain dilakukan peresmian, dalam upacara tersebut, Panglima TNI mengangkat Mayor Jenderal Maliki Mift sebagai Komandan POM TNI. Upacara melibatkan 759 personel Polisi Militer TNI dan Polri.
Polisi Militer sebelumnya hanya berada di tiap-tiap kesatuan TNI, seperti POM Angkatan Darat, POM Angkatan Laut, dan POM Angkatan Udara. Saat ini, POM TNI menjadi otoritas pengawasan tertinggi dalam struktur TNI.



Credit  KOMPAS.com