Rabu, 16 Februari 2022

Rusia Bisa Lenyapkan AU Ukraina dalam 3 Hari

Ilustrasi

CUPUMA - BERLIN - Pakar keamanan Eropa mengatakan Ukraina bukan lawan sebanding Rusia dalam hal jumlah pasukan dan persenjataan.

 Moskow yang lebih superior dapat melenyapkan Angkatan Udara (AU) Kiev dalam dua hingga tiga hari.
 "Jika terjadi serangan, Rusia dapat mencapai superioritas udara dalam dua hingga tiga hari dengan sepenuhnya melenyapkan Angkatan Udara Ukraina dan merobohkan pertahanan udaranya,” kata Gustav Gressel, pakar kebijakan keamanan di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri di Berlin, seperti dikutip dari DW.com, Rabu (16/2/2022).

 Menurut Gressel, Rusia tidak hanya memiliki lebih banyak jet tempur daripada Ukraina, tetapi militernya juga mampu memantau radio dan radar pesawat dan pertahanan udara Kiev karena teknologinya buatan Soviet.

Selain itu, kata Gressel, pilot Ukraina memiliki jam terbang yang lebih sedikit daripada pilot Rusia karena pesawat-pesawat tempur Kiev ditahan di darat karena kekurangan suku cadang. “Semua ini membuat Angkatan Udara Rusia lebih unggul,” kata Gressel. "Dan begitu Rusia memiliki superioritas udara, ia memiliki kebebasan bermain untuk menyerang pasukan darat," ujarnya. "Kemudian Rusia juga dapat menggunakan drone di wilayah udara Ukraina untuk menemukan formasi Ukraina, dan memerintahkan serangan artileri ke mereka. Begitulah cara Anda dapat menjatuhkan musuh bahkan sebelum Anda benar-benar masuk ke pertempuran darat dengan mereka." 

Sekadar perbandingan, Ukraina memiliki tentara aktif 200.000 personel, pasukan paramiliter 50.000 orang, anggaran pertahanan USD11,8 miliar, dan jet tempur 69 unit. 

Sedangkan Rusia memiliki tentara aktif 850.000 orang, pasukan paramiliter 250.000 orang, anggaran pertahanan USD154 miliar, dan jet tempur 772 unit. 

Keunggulan lainnya adalah menjadi salah satu kekuatan nuklir utama dunia. Sebelumnya, sumber-sumber intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan dimulai pada Rabu (16/2/2022) pukul 03.00 dini hari waktu Moskow.

 Anehnya, saat informasi itu keluar, Moskow menarik sebagian pasukannya dari perbatasan kedua negara. Sumber intelijen AS mengatakan pasukan Moskow dapat menargetkan pusat komando dan kendali militer dan pemerintah Kiev dengan rentetan serangan rudal dari udara sebelum tank meluncur melewati perbatasan. 

Pada saat yang sama, kapal perang amfibi Rusia dapat menyerbu garis pantai selatan Ukraina. Informasi ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperingatkan invasi Rusia tidak akan berhenti di Ukraina. 

Sumber-sumber intelijen senior AS mengatakan serangan Moskow akan hampir pasti dari berbagai titik di sisi selatan, timur dan utara Ukraina. Salah satu sumber tersebut mengatakan kepada The Mirror bahwa timnya berada di pihak Kiev dengan pesan satu baris sederhana yang berbunyi: "3am Wednesday [Rabu 3 pagi]." 

Rusia memiliki lebih dari 126.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan timur Ukraina. Ia juga memiliki 80.000 tentara loyalis Moskow di Belarusia utara dan ribuan marinir di kapal perang di Laut Hitam, yang mengancam pantai selatan Ukraina.

 Para pemimpin politik Rusia menyangkal tuduhan Barat bahwa pihaknya berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutannya dipenuhi, termasuk melarang Kiev bergabung dengan aliansi NATO. 

Sejauh ini prediksi dari intelijen AS tersebut belum terbukti. Sebaliknya, Rusia menyatakan diri untuk membuka dialog.