Jumat, 02 Desember 2016

Trump Tunjuk Mantan Jenderal Jadi Menteri Pertahanan


 
Trump Tunjuk Mantan Jenderal Jadi Menteri Pertahanan Presiden ASt terpilih, Donald Trump, menominasikan pensiunan Angkatan Laut AS, Jenderal James Mattis sebagai menteri pertahanan di kabinet pemerintahannya (Reuters/Scott Morgan)
 
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, menyatakan akan menunjuk pensiunan Jenderal Angkatan Laut AS, James Mattis, sebagai menteri pertahanan di kabinet pemerintahannya nanti.

"Kami akan menunjuk 'Mad Dog' Mattis [julukan Mattis] sebagai menhan. Mattis yang terbaik," ujar Trump kepada warga Cincinnati, Ohio, Kamis (1/120 seperti dikutip AFP.

Mattis sempat memimpin batalion marinir selama perang Teluk pertama dan invasi Irak pada 2003 lalu.

Tahun 2010, pria yang dikenal memiliki pandekatan keras terhadap pemberontak ini memimpin Komando Pusat AS wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan, yang memberikannya kewenangan atas operasi militer AS di Irak, Afghanistan, dan wilayah lainnya seperti Suriah, Yaman, dan Iran.


Pilihan Trump yang jatuh pada eks militer ini dianggap menyiratkan keinginan konglomerat asal New York itu untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang berbeda dari pemerintahan Barack Obama.

Pemerintahan AS di bawah Obama saat ini dinilai memiliki kebijakan luar negeri yang lemah khususnya dalam menghadapi situasi di Timur Tengah.

Kebijakan luar negeri Obama dinilai lebih mengandalkan sekutu AS di kawasan untuk memberangus para militan teroris dan pemberontak. Pemerintahan Obama juga dinilai lemah dalam membendung agresi Rusia dan China di Eropa dan Asia.

Pencalonan Mattis sebagai menhan memerlukan konfirmasi dari Senat AS dan pernyataan bahwa dirinya, sebagai mantan anggota militer, sudah dapat menduduki jabatan publik di pemerintahan AS.

Dalam konstitusi AS, seorang mantan militer dapat mencalonkan diri dan menjabat sebagai pejabat publik di pemerintahan jika dirinya telah meninggalkan tugas aktif militernya setelah tujuh tahun. Hukum ini diterapkan Negeri Paman Sam itu agar dapat memastikan kontrol pemerintah sipil terhadap militer AS tetap terjaga.

Meskipun Trump sudah mengumumkan penunjukkan Mattis ini, juru bicara tim transisi Trump, Jason Miller, menyebutkan bahwa hingga saat ini, "belum ada keputusan final mengenai kandidat yang akan mengisi jabatan menhan AS."

Reuters melaporkan, Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pun masih akan mempertimbangkan pencalonan Mattis sebagai bakal menhan AS. Ketua Senat AS, John McCain, menyebut Mattis sebagai, "salah satu anggota militer AS terbaik dari generasinya dan pemimpin yang luar biasa."

Jika Mattis terpilih, ia kan menjadi mantan jenderal AS pertama yang menjabat sebagai menhan setelah sebelumnya, George C Marshall pernah menjabat sebagai menhan AS pada 1950.

Keputusan ini menambah daftar anggota veteran AS yang diperkirakan bergabung dalam kabinet Trump. Sebelumnya, taipan real estate itu menunjuk mantan jenderal bintang tiga angkatan darat AS, Michael Flynn untuk menjadi penasehat keamanan nasional AS.




Credit  CNN Indonesia



Media AS: Trump Pilih Eks Jenderal Anti-Iran Jadi Bos Pentagon

Media AS: Trump Pilih Eks Jenderal Anti-Iran Jadi Bos Pentagon
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut-sebut memilih mantan Jenderal James Mattis sebagai kepala Pentagon yang baru. Foto / REUTERS

WASHINGTON - Media Amerika Serikat (AS), The Washington Post, melaporkan bahwa presiden terpilih Donald John Trump akan memilih mantan Jenderal James Mattis untuk memimpin Pentagon. Mattis dikenal karena sikapnya yang keras, anti-Iran dan berpengalaman dalam perang di Irak dan Afghanistan.

Menurut surat kabar AS itu, Trump kemungkinan akan membuat pengumuman tentang sosok bos baru Pentagon pada awal pekan depan. Meski demikian, baik Trump maupun tim transisinya hingga hari ini (2/12/2016) belum membuat konfirmasi resmi terkait laporan pencalonan Mattis sebagai menteri pertahanan AS yang baru.

Pencalonan Mattis, 66, kemungkinan akan populer di kalangan pasukan AS. Di korps militer AS, sosok Mattis dikenal dengan julukan “Mad Dog”.

Mattis pensiun pada tahun 2013. Pengalaman tempur yang disegani diprediksi akan membuat Mattis melenggang ke tampuk pimpinan Pentagon dengan mulus dan akan lolos dari upaya para senator Partai Demokrat yang akan mencegahnya.

Trump pernah menyebut Mattis sebagai ”jenderal sejati." Kekaguman Trump disampaikan pada tahun lalu, saat dia masih berjuang untuk kampanye pemilihan presiden AS.

”Saya tahu lebih banyak tentang ISIS dari yang dilakukan para jenderal,” kata Trump, yang salah satunya mengacu pada sosok Mattis pada saat itu.


Credit  sindonews.com