Jumat, 13 April 2018

AS dan Sekutu Diminta Tahan Diri Tak Kirim Militer ke Suriah


AS dan Sekutu Diminta Tahan Diri Tak Kirim Militer ke Suriah 
  Duta Besar Rusia untuk PBB meminta Amerika Serikat dan sekutunya menahan diri tidak mengirim pasukan militer ke Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia. (U.S. Marine Corps/Lance Cpl. Cutler Brice/Handout via REUTERS)



Jakarta, CB -- Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Vassily Nebenzia mendesak Amerika Serikat dan sekutunya untuk menahan diri melakukan tindakan militer ke Suriah atas dugaan serangan senjata kimia di Douma, akhir pekan lalu.

Berbicara usai pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB yang diminta oleh Bolivia atas ancaman aksi militer di Suriah oleh Presiden Donald Trump, Nebenzia mengatakan situasi dapat jadi lebih berbahaya karena ada pasukan Rusia di Suriah.

"Prioritas utama adalah menghindari bahaya perang," kata Nebenzia kepada media. "Kami berharap tidak akan ada tidak ada pilihan,"




Ketika ditanya maksud dia terkait perang antara Amerika Serikat dan Rusia, Nebenzia mengatakan, "Kita tidak dapat mengecualikan segala kemungkinan, sayangnya, karena kita melihat pesan yang datang dari Washington. Mereka amat gaduh,"

Trump mengatakan dia mengadakan pertemuan di Suriah dan berharap membuat keputusan dengan segera.

Rusia telah meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk mengumumkan secara terbuka hasil pertemuan yang sempat diadakan pada Jumat di Suriah.



Dalam upaya untuk menghindari eskalasi, Swedia mengusulkan resolusi Dewan Keamanan yang akan meminta Guterres mengirim tim pelucutan senjata tingkat tinggi ke Suriah.

Hal itu dilakukan untuk "mengatasi semua masalah luar biasa pada penggunaan senjata kimia, baik sekali maupun untuk selamanya."

Nebenzia berterima kasih kepada Swedia atas usahanya, namun menambahkan, "Terus terang dalam situasi yang kita temukan saat ini, itu bukan prioritas langsung." 





Credit  cnnindonesia.com