Sebanyak 10 ribu orang hilang di Meksiko.
CB,
MEXICO CITY -- Presiden Meksiko Andres Lopez Abrador mengatakan di masa
lalu negara adalah pelaku utama pelanggaran hak asasi manusia. Ia
menyalahkan kebijakan pemerintah sebelumnya yang 'neo-liberal' atas
kekerasan dan penghilangan paksa di Meksiko.
"Ada waktu di mana negara menjadi pelanggar hak asasi manusia yang
utama, pelanggar hak asasi yang hebat, hal itu sudah berakhir," kata
Lopez Obrador dalam acara yang berencana menghapus penghilangan paksa di
Meksiko, Senin (25/3).
Sepuluh ribu orang tercatat
menghilang di Meksiko. Negara itu sedang berperang melawan kartel-kartel
narkoba dan bentrokan dengan pasukan keamanan dianggap penyebab
kematian 200 ribu orang sejak 2006.
"Saya, sebagai
presiden, dan di waktu yang sama komandan tertinggi angkatan bersenjata,
tidak akan pernah memberikan perintah untuk melakukan pembantaian,
untuk menindas rakyat Meksiko," kata Lopez Obrador.
Kekerasan
di Meksiko kerap diselingi dengan pembunuhan massal. Paling keji
terjadi pada 2014 di mana ada 43 siswa dan guru di sebelah barat kota
Iguala dibantai.
Pemerintah
mengatakan para siswa dibantai setelah polisi korup menyerahkan mereka
ke gang narkoba setempat, yang membakar mayat mereka. Tapi masih banyak
pertanyaan tentang nasib para guru. Insiden itu yang paling
menghancurkan reputasi Enrique Pena Nieto, presiden Meksiko sebelum
Lopez Abrador.
Lopez Abrador yang naik ke tampuk kekuasaan
pada Desember lalu berusaha menghentikan semua kebijakan pemerintah
sebelumnya. Ia mengatakan tidak akan mendukung kebijakan 'mata dibalas
mata'.
Angka pembunuhan di Meksiko masih tetap tinggi dan
mencapai rekor sejak Lopez Obrador berkuasa. Acara yang digelar Lopez
Obrador ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara pihak
berwenang, keluarga, dan pusat layanan darurat di bawah 'sistem pencari
nasional' yang dirancang untuk melacak orang-orang hilang.
Lopez
Obrador mengatakan pemerintah tidak akan meminta biaya apa pun untuk
pencari orang hilang. Sudah ada 26 ribu nama yang dimasukkan ke dalam
sistem tersebut.
Dalam acara yang dihadiri keluarga dan
kerabat orang-orang yang dihilangkan paksa, Lopez Obrador menyerang
kebijakan ekonomi pemerintah sebelumnya. Ia mengatakan pemerintah
sebelumnya korup, memandekkan Meksiko, dan mendorong kekerasan.
"Ini yang membuat kami menderita, buah busuk ekonomi neo-liberal yang diresepkan selama 36 tahun," katanya.