Jumat, 29 Maret 2019

Diminta Trump Keluar Venezuela, Rusia: AS Keluar Dulu dari Suriah




Pesawat Rusia terlihat mendarat di Bandara Simon Bolivar, Caracas, Venezuela. Reuters
Pesawat Rusia terlihat mendarat di Bandara Simon Bolivar, Caracas, Venezuela. Reuters

CB, Jakarta - Permintaan Donald Trump agar militer Rusia keluar dari Venezuela, dibalas Rusia agar AS lebih dulu keluar dari Suriah.
Juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan. seperti dikutip dari Russia Today, 28 Maret 2019, AS harus menepati komitmennya terlebih dahulu untuk menarik semua pasukan dari Suriah.

"Sebelum mereka mengatakan dalam kepentingan sah negara-negara lain, saya menyarankan pemerintah AS untuk memenuhi janji-janji yang telah diberikan kepada masyarakat internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, merujuk pada janji Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah.

"AS berperilaku seperti koboi di Louvre, merusak tatanan internasional dengan gerakan kacau dan perilaku yang tidak terduga," kata Zakharova.

Pada Rabu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi pada bahwa dua pesawat militernya tiba di Venezuela sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama militer tahun 2001 yang tidak memerlukan persetujuan lebih lanjut oleh Majelis Nasional Venezuela, yang telah diambil alih oleh pihak oposisi.

Pesawat Angkatan Udara AS kedua yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Venezuela setelah mendarat di Bandara Camilo Daza di Cucuta, Kolombia 16 Februari 2019.[REUTERS]


Pesawat-pesawat yang membawa hingga 100 spesialis militer Rusia dan kargo mendarat di luar Caracas pada hari Sabtu.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta pemerintah Rusia untuk menarik pasukannya dari Venezuela. Trump juga mengatakan semua opsi terbuka untuk membuat penarikan pasukan ini terjadi.

"Rusia harus keluar," kata Trump kepada media di Ruang Oval saat menerima istri tokoh oposisi Venezuela, Fabiana Rosales, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 27 Maret 2019.Soal pengiriman pasukan ini, Deputi Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dmitry Polyanskiy, mengatakan negaranya memiliki hubungan bilateral dan perjanjian dengan Venezuela yang harus dihormati.





Credit tempo.co