Jumat, 29 Maret 2019

Changi Dinobatkan Sebagai Bandara Terbaik di Dunia


Changi Dinobatkan Sebagai Bandara Terbaik di Dunia
Changi Dinobatkan Sebagai Bandara Terbaik di Dunia. (Istimewa).

SINGAPURA - Bandara Internasional Changi dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia selama tujuh tahun berturut-turut. Changi bersaing ketat dengan Tokyo dan Seoul untuk memperebutkan bandara terbaik versi Skytrax.

Survei yang melibatkan lebih dari 13 juta wisatawan dari seluruh dunia memandang Singapura layak mendapatkan penghargaan terbaik di dunia karena menawarkan kemewahan dan berbagai fasilitas terbaik. Responden juga diminta untuk menilai berbagai fasilitas bandara seperti checkin, kedatangan, transfer, pusat perbelanjaan, keamanan, dan imigrasi.

Berbagai bandara di Asia mendominasi 10 besar bandara terbaik di dunia, sebanyak enam bandara dari Asia dari 10 terbaik. Bandara Internasional Haneda Tokyo menduduki peringkat kedua, diikuti Bandara Internasional Incheon Seoul. Bandara Internasional Hong Kong menduduki peringkat kelima, sedangkan Bandara Nagoya berada pada peringkat keenam, serta Bandara Narita Tokyo bertengger pada posisi kesembilan. Untuk Bandara Doha Hamad (4), Munich (7), Heathrow London (8), dan Zurich (10). 

Skytrax juga menilai berbagai bandara dengan berbagai kategori. Bandara Haneda memenangkan sebagai bandara terbersih di dunia. Sementara T- 5 di Heathrow London menjadi terminal terbaik di dunia. Adapun Bandara Guangzhou menjadi bandara yang memiliki tingkat apresiasi terbaik di dunia.

Kemenangan Singapura itu bertepatan menjelang peluncuran Jewel Changi pada bulan depan. Jewel Changi menggabungkan konsep kebun dan berbagai atraksi, seperti hotel, 300 ritel, dan restoran. Wisatawan dari seluruh dunia dipastikan sering terbang ke Bandara Changi, Singapura akan terkejut per 17 April mendatang.

Changi akan membuka Jewel Changi Airport yang menghubungkan tiga dari empat terminal dengan gedung kaca berbentuk donat seperti permata. Jewel Changi Airport dipastikan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan dan kebun magis yang didesain oleh Moshe Safdie.

Kebun seluas 130.000 meter persegi itu dibangun dengan dana USD1,25 miliar dengan 10 lantai, lima lantai di atas dan lima lantai di bawah tanah. Salah satu fasilitas yang paling impresif adalah Rain Vortex. Itu merupakan air terjun terpanjang indoor di dunia setinggi 130 kaki (40 meter). Selain itu, wisatawan juga menikmati Canopy Mazes, Sky Nets, Discovery Slides dan Canopy Bridge sepanjang 50 meter. 

Namun, berbagai atraksi itu tidak akan dibuka hingga pertengahan 2019. CEO Skytrax Edward Plaidsted mengungkapkan, peluncuran Jewel Changi akan menambah ”dimensi unik” untuk memosisikan Singapura. ”Untuk menjadi bandara terbaik di dunia ketujuh kalinya merupakan prestasi menakjubkan bagi Bandara Changi,” ujar Plaisted.

Dia mengungkapkan, pembukaan Jewel Changi akan memberikan pengalaman baru bagi wisatawan. Pada 2017, Changi menampung 62,7 juta penumpang. ”30% adalah penumpang transit,” kata Ivan Tan, juru bicara Changi Airport Group. Dia mengungkapkan, pihaknya mengamati peningkatan jumlah penumpang yang sering melakukan opsi untuk melakukan transit di Changi. 


Hung Jean, CEO Jewel Changi Airport Development, mengungkapkan menjadikan bandara sebagai lokasi wisata menjadi tujuan utama kehadiran Jewel. Itu menjadi status Changi sebagai bandara penghubung internasional.

”Kita mengamati tren di mana banyak wisatawan menghabiskan sedikit waktu di kota besar. Mereka lebih suka mengeksplorasi destinasi untuk mendapatkan pengalaman bermakna,” ujar Hung. ”Itu menjadikan posisi bandara penghubung sangat penting dalam perjalanan wisatawan,” paparnya. Kehadiran Jewel akan memosisikan destinasi gaya hidup dan memperkuat Singapura sebagai ”Kebun di Kota”.

”Changi akan melengkapi destinasi yang memenuhi kebutuhan wisatawan untuk petualangan yang memberikan pengalaman,” jelasnya. Bagaimana dengan bandara-bandara di Amerika Serikat (AS)? Skytrax memang tidak mendapatkan banyak penghargaan. Namun, Bandara Houston mendapatkan pengakuan untuk pelayanan digital dan situs internetnya.

Bandara Zurich diakui sebagai bandara yang memproses penumpang. Sementara Bandara Internasional Hong Kong memenangkan kategori bandara terbaik untuk restoran. Plaisted mengungkapkan, banyak bandara terus meningkatkan kualitas karena khawatir mendapatkan review buruk dari wisatawan. ”Semua orang kini dengan cepat bisa mengkritik, apakah di media sosial, ketika kamu terjebak di imigrasi atau bea cukai,” katanya.

Dia mengungkapkan, bandara kini sangat memperhatikan komplain dan berusaha menjaga reputasi mereka. Dalam perkembangan teknologi, menurut Plaisted, banyak bandara telah memanfaatkan teknologi otomatisasi, khususnya berkaitan dengan imigrasi dan pemeriksaan keamanan.

”Selama 12 tahun terakhir, pemrosesan dengan biometrik dan teknologi informasi mampu mempercepat antrean pada pemeriksaan keamanan dan imigrasi,” ujarnya. Alasannya, kata Plaisted, bandara lebih dikendalikan untuk kepentingan komersial dibandingkan kenyamanan penumpang. ”Jika kamu di bandara untuk membeli makanan atau berbelanja. Kamu tidak boleh berdiri dan antre selama 20 menit,” paparnya.

Sebelumnya, Atlanta kembali memimpin dunia sebagai bandara tersibuk di dunia. Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta mampu menduduki peringkat pertama dalam hal bandara yang paling banyak menampung penumpang. Bandara Atlanta menampung lebih dari 107 juta penumpang selama 2018. Itu menjadi bandara paling sibuk di dunia.

Berdasarkan data Dewan Bandara Internasional (ACI), Bandara Atlanta mengalami kenaikan lalu lintas penumpang sebesar 3,3%. Secara global, jumlah penumpang meningkat 6% atau 8,8 miliar penumpang tahun lalu. Sementara angkutan kargo meningkat hanya 3,2%.



Credit  sindonews.com