Rabu, 27 Maret 2019

Rusia Sayangkan Keputusan AS Akui Golan Milik Israel



Rusia Sayangkan Keputusan AS Akui Golan Milik Israel
Rusia menyayangkan keputusan yang diambil oleh Trump untuk menandatangi dekrit yang berisi pengakuan atas kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan. Foto/Reuters


MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia menyayangkan keputusan yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menandatangi dekrit yang berisi pengakuan atas kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyatakan, langkah Trump untuk menandatangani dekrit yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan dapat memperburuk situasi di Timur Tengah.

"Sayangnya, itu dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Hal-hal seperti itu, hanya dapat memperburuk situasi," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Selasa (26/3).

Sebelumnya diwartakan, kemarin Trump resmi menandatangani dekrit yang menyatakan AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, pada Senin waktu Washington. Pemimpin Amerika itu mengabaikan kecaman internasional yang menentang pengakuan sepihak soal status wilayah tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di Gedung Putih dan menyaksikan Trump meneken dekrit tersebut. Sebelum penandatanganan, Netanyahu membuat pernyataan pujian kepada Trump, di mana pemimpin Amerika itu dibandingkan dengan sosok kaisar Persia, Cyrus, sebagai pembela heroik orang-orang Yahudi.

Setelah penandatanganan dekrit, Trump berujar; "Ini adalah waktu yang lama dalam pembuatan."

Dataran Tinggi Golan sejatinya adalah wilayah Suriah. Namun diduduki Israel selama Perang Enam Hari 1967. Wilayah itu resmi dianeksasi oleh pemerintah Israel pada tahun 1981, secara resmi menjadikannya bagian dari Israel dan berfungsi sebagai pos militer dan pertanian yang strategis.

Netanyahu menyebut Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah tidak ternilai bagi keamanan nasional negaranya. 





Credit  sindonews.com