Antara



Tegucigalpa (CB) - Amerika Serikat pada Rabu (27/3) mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan tiga negara Amerika Tengah untuk menjalankan operasi kepolisian bersama di kawasan itu.

Kesepakatan diambil pada saat pemerintahan Presiden Donald Trump sedang berupaya membedung gelombang migrasi (perpindahan penduduk) di sepanjang perbatasan wilayah AS di selatan.

Pemerintah Guatemala, Honduras, El Savador dan Amerika Serikat mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah menyepakati sejumlah langkah, termasuk operasi kepolisian bersama, peningkatan keamanan perbatasan, pencegahan kejahatan internasional dan upaya mengendalikan "migrasi tak teratur".

Sepanjang setahun terakhir, banyak rombongan penduduk kawasan Amerika Tengah menempuh perjalanan ke perbatasan AS di selatan guna mencari suaka. Gelombang kedatangan mereka itu membuat Donald Trump gusar. Sang presiden AS telah menjadikan masalah keamanan perbatasan sebagai prioritas perhatian pemerintahannya.

Kerja sama bidang kepolisian itu diumumkan setelah serangkaian pertemuan digelar di Honduras pada Rabu antara para pejabat Amerika Tengah dan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kirstjen Nielsen.

"Dengan perasaan gembira, saya umumkan bahwa AS bersama sekutu-sekutu di Northern Triangle telah mencapai sebuah kesepakatan BERSEJARAH untuk menangani akar penyebab krisis di perbatasan kita," kata Nielsen di Twitter.

Penduduk dalam jumlah besar yang berupaya memasuki Amerika Serikat secara ilegal berasal dari Guatemala, Honduras dan El Savador. Ketiga negara Amerika Tengah itu, yang berada di antara negara-negara termiskin di kawasan Amerika dan tercabik kekerasan, telah menyebabkan peningkatan jumlah masyarakat migran di Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut tidak memberikan keterangan rinci soal bagaimana negara-negara itu akan berkolaborasi dalam melaksanakan tindakan kepolisian. Namun seorang pejabat Honduras, yang tidak ingin disebutkan namanya, membenarkan bahwa operasi kepolisian itu akan melibatkan Amerika Serikat.

Beberapa badan AS, termasuk Departemen Luar Negeri, Badan AS untuk Pembangunan Internasional, dan Departemen Pertahanan, pada masa lalu pernah membantu pelatihan atau memberikan pendampingan bagi kepolisian dan pasukan keamanan di Amerika Tengah. Bantuan mereka ditujukan untuk membantu pasukan-pasukan mengatasi korupsi serta untuk memperkuat kemampuan mereka memerangi kejahatan terorganisasi.