Jumat, 29 Maret 2019

Trump Ancam Tutup Perbatasan AS dengan Meksiko


Trump Ancam Tutup Perbatasan AS dengan Meksiko
Presiden Donald Trump kembali mengancam akan menutup perbatasan antara Amerika Serikat dengan Meksiko demi membendung arus imigran ilegal. (Reuters/Joshua Roberts)




Jakarta, CB -- Presiden Donald Trump kembali mengancam akan menutup perbatasan antara Amerika Serikat dengan Meksiko demi membendung arus imigran ilegal.

"Mungkin menutup Perbatasan Selatan. Meksiko tak melakukan apa pun untuk membantu menghentikan arus imigran ilegal ke negara kami. Mereka hanya berbicara tanpa tindakan," kata Trump melalui Twitter.

Trump kemudian juga menyerang negara-negara asal para imigran, seperti Honduras, Guatemala, dan El Salvador.

"Begitu pula Honduras, Guatemala, dan El Salvador yang menerima uang kami selama bertahun-tahun, tapi tak melakukan apa pun. Partai Demokrat juga tak peduli, hukum yang benar-benar buruk," tulis Trump.

Menanggapi ancaman Trump ini, Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez-Obrador, mengaku bahwa ia sudah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi isu imigran ini.

"Kami juga akan menolong dengan cara apa pun yang kami bisa. Kami tidak ingin ada konfrontasi dengan Amerika Serikat," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters.


Menurut Lopez-Obrador, cara terbaik menangani isu imigran ini adalah dengan mengatasi akar masalah di negara asal.

Para imigran dari Amerika Tengah itu biasanya kabur ke AS untuk menghindari segala bentuk kekerasan, termasuk akibat persaingan kartel narkoba.

Sejak dilantik, Trump terus berupaya menerapkan pendekatan keras terhadap imigran ilegal ini karena dianggap membahayakan AS.

Salah satu usulan kontroversialnya adalah pembangunan tembok kuat di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.

Karena usulan anggaran pembangunan tembok yang ia ajukan terus ditolak Kongres, Trump akhirnya mendeklarasikan situasi darurat nasional.

Dengan deklarasi darurat nasional, pemerintah dapat memanfaatkan anggaran militer dan dana negara lainnya untuk membangun tembok pembatas di sepanjang perbatasan dengan Meksiko yang situasinya dianggap sudah mendesak.





Credit  cnnindonesia.com