Kamis, 28 Maret 2019

Ilhan Omar Serukan Umat Muslim 'Naikkan Neraka' di AS


Ilhan Omar Serukan Umat Muslim Naikkan Neraka di AS
Anggota Parlemen Amerika Serikat dari komunitas Muslim, Ilhan Abdullahi Omar. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst

CALIFORNIA - Anggota Parlemen dari komunitas Muslim, Ilhan Abdullahi Omar, kembali membuat komentar kontroversial ketika berbicara di acara penggalangan dana Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) di California. Politisi perempuan ini menyerukan umat Muslim AS untuk "menaikkan neraka" di negara tersebut.

Omar dari Partai Demokrat adalah salah satu dari dua anggota parlemen Muslim di Kongres Amerika Serikat saat ini. Menurutnya, seruan itu dibuat untuk membuat orang tidak nyaman dalam menghadapi diskriminasi.

"Jadi, bagi saya, saya bilang naikkan neraka. Membuat orang tidak nyaman," kata Omar dalam pidatonya, yang dilansir Sputnik, Selasa (26/3/2019) dari Washington Times.

"Karena inilah kebenarannya, inilah kebenarannya. Terlalu lama, kita telah hidup dengan ketidaknyamanan menjadi warga negara kelas dua, dan terus terang saya bosan, dan setiap Muslim di negara ini harus bosan," sambung Omar yang disambut riuh dari hadirin.

Dia juga mengatakan Presiden AS Donald John Trump memikul tanggung jawab atas penembakan di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret lalu.

"Alasannya saya pikir banyak dari kita tahu ini bahwa yang menjadi lebih buruk adalah kita akhirnya memiliki pemimpin, pemimpin dunia di Gedung Putih, yang secara terbuka mengatakan bahwa Islam membenci kita, yang memicu kebencian terhadap Muslim," katanya.

Omar tidak merinci apa yang dia maksud dengan "menaikkan neraka". Namun, banyak pengguna Twitter yang mengaku Muslim keberatan dengan pidatonya. Menurut mereka, para Muslim di AS harus berupaya keras untuk menciptakan citra yang ramah tentang diri mereka sendiri dan itulah yang harus mereka lakukan sebagai gantinya.

"Saya seorang muslim dan @IlhanMN semuanya salah. Muslim di Barat harus bekerja sangat keras sehingga setiap orang tidak punya pilihan selain menyukai mereka. Itulah yang membuat saya sekolah kedokteran. Itu tidak berarti membangkitkan neraka. Saya harap dia mengatakan itu secara metaforis dan tidak secara harfiah," tulis warga Muslim AS, Hamza Khan, via akun Twitter-nya, @HamzaK_HK.

Ketika Omar berpidato, ratusan pemrotes yang membawa bendera Amerika dan Israel, serta berbagai atribut terkait Trump, berunjuk rasa di luar. Mereka menuduh Omar membuat ujaran kebencian dan anti-Semitisme. 

"Omar Equals Hate," bunyi salah satu spanduk yang dibawa demonstran. "Ilhan membenci Israel," bunyi spanduk lainnya.

Omar baru-baru ini mendapat kecaman karena menganggap lobi Israel yang kuat menggunakan uang untuk memengaruhi para politisi AS. Pernyataan itu telah dikutuk sebagai ujaran anti-Semit.



Credit  sindonews.com