Jumat, 22 Februari 2019

Erdogan Dituding Ingin Sebarkan Ikhwanul Muslimin ke Suriah


Erdogan Dituding Ingin Sebarkan Ikhwanul Muslimin ke Suriah
Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan. Foto/Istimewa

 

DAMASKUS - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dituding telah berusaha untuk membawa Ikhwanul Muslimin ke dalam pemerintahan di Suriah. Tudingan itu dilontarkan penasihat politik dan media untuk Presiden Suriah Bashar Assad, Bouthaina Shaaban.

"Apa yang masih coba dilakukan dan ingin dilakukan Erdogan sebelum dimulainya perang melawan Suriah ini adalah pengakuan Ikhwanul Muslimin dan menjadikannya bagian dari otoritas Suriah," kata Shaaban dalam sebuah wawancara dengan penyiar Al Mayadeen.

"Hari ini, Erdogan, bertindak melalui apa yang disebut oposisi, mayoritas dari yang, tentu saja, setia kepadanya, berusaha untuk menentukan nama yang akan memastikan bahwa Ikhwanul Muslimin memiliki suara di pemerintah Suriah," imbuhnya seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (22/2/2019).

Shaaban melanjutkan dengan mencatat bahwa partai-partai berbasi agama tidak diizinkan di Suriah karena negara itu adalah negara pluralis sekuler.

Penasihat Assad itu mencatat bahwa presiden Turki telah berusaha menerapkan skema yang sama, termasuk membawa anggota anggota Ikhwanul Muslimin ke dalam pemerintahan, di beberapa negara lain juga.

Pernyataan itu muncul setelah Assad mengatakan dalam pidato pada 17 Februari bahwa Erdogan adalah "budak kecil Amerika Serikat" dan mengisyaratkan afiliasi presiden Turki itu dengan organisasi Islam.

Suriah sendiri menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teror dan sejumlah negara kawasan lainnya. Namun, beberapa negara regional percaya bahwa Ankara mendukung grup tersebut. Erdogan mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah organisasi ideologis dan tidak boleh diperlakukan sebagai kelompok teror.




Credit  sindonews.com