Selasa, 26 Februari 2019

Ini Daftar Wilayah AS yang Jadi Target Rudal Nuklir Rusia



Ini Daftar Wilayah AS yang Jadi Target Rudal Nuklir Rusia
Presiden Rusia Vladimir Vladimorvich Putin. Foto/REUTERS

MOSKOW - Stasiun televisi negara Rusia merilis daftar wilayah Amerika Serikat (AS) yang jadi target rudal hipersonik nuklir Rusia jika perang nuklir pecah. Rilis daftar target itu muncul setelah Presiden Vladimir Putin terang-terangan mengancam menyerang Amerika jika nekat mengerahkan senjata nuklir di Eropa.

Rusia telah memperingatkan rudal hipersonik berhulu ledak nuklir berpotensi mencapai target di Amerika Serikat hanya dalam waktu kurang dari lima menit.

Dalam siaran Minggu malam, stasiun televisi negara Rusia mengklaim rudal-rudal hipersonik nuklir Moskow dapat menghantam Pentagon dan tempat peristirahatan presiden AS, Camp David, dalam waktu sekejap, yakni kurang dari lima menit.

Selain Pentagon dan Camp David, penyiar berita Dmitry Kiselyov, menunjukkan beberapa target lain yang berpotensi dihantam senjata mengerikan Moskow.

Kiselyov yang juga dikenal sebagai pembawa program berita Vesti Nedeli menguraikan target-target tersebut, antara lain Fort Ritchie, pusat pelatihan militer di Maryland yang ditutup pada tahun 1998, McClellan, pangkalan Angkatan Udara AS di California yang ditutup pada tahun 2001, dan Jim Creek, sebuah basis komunikasi Angkatan Laut di negara bagian Washington.

Laporan berita itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik AS keluar diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987.

Trump menuduh Rusia melanggar ketentuan Perjanjian INF. Sebaliknya, Rusia juga menuduh AS melanggar perjanjian era Perang Dingin tersebut.

Awal bulan ini, Putin menyetujui rencana pengembangan senjata baru yang mencakup pembuatan rudal hipersonik berbasis darat yang dikembangkan dari rudal jelajah Kalibr.

Namun Putin menegaskan bahwa dia tidak ingin Rusia terlibat ke dalam perlombaan senjata yang mahal.

Pekan lalu, Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS akan bergerak maju dengan mengembangkan opsi-opsi respons militernya sendiri terhadap penyebaran rudal jelajah Rusia yang terlarang, yang dapat menargetkan Eropa barat.

Putin mengatakan jika rudal AS dibawa ke Eropa, Rusia akan dipaksa untuk merespons dengan menempatkan rudal nuklir hipersonik di kapal selam dekat perairan AS, di mana target wilayah AS berada dalam jangkauan.

Kiselyov, yang dekat dengan Kremlin, mengatakan rudal hipersonik Tsirkon atau Zircon yang sedang dikembangkan Rusia dapat mencapai sasaran dalam waktu kurang dari lima menit jika diluncurkan dari kapal selam.

Penerbangan hipersonik pada umumnya berarti senjata itu bepergian melalui atmosfer dengan lima kali kecepatan suara. "Untuk saat ini, kami tidak mengancam siapa pun, tetapi jika penyebaran seperti itu terjadi, respons kami akan instan," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/2/2019). 




Credit  sindonews.com