Kamis, 28 Februari 2019

5 Konflik Bersenjata antara India dan Pakistan


Tentara India berpatroli di jalan saat jam malam di Jammu, Kashmir, 16 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]
Tentara India berpatroli di jalan saat jam malam di Jammu, Kashmir, 16 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]

CB, Jakarta - Konflik Kashmir adalah salah satu kerikil dalam hubungan India dan Pakistan. Dalam seteru Kashmir, kedua negara nuklir ini terlibat tiga perang besar dan banyak pertempuran kecil sejak Inggris menarik diri dari bekas jajahannya.
Serangan udara Pakistan pada Selasa atas balasan serangan udara India yang menargetkan kelompok militan di wilayah Pakistan, adalah yang terbaru dalam daftar panjang konflik kedua negara sejak 1947.


Kashmir adalah wilayah mayoritas Muslim di utara, yang disengketakan setelah Inggris keluar, dan berikut daftar insiden yang terjadi antara Pakistan dan India di Kashmir, dikutip dari Russia Today, 28 Februari 2019.


Bermula dari Kepergian Inggris
Setelah Perang Dunia II, Inggris melemah dan tidak lagi menjadi negara adikuasa kolonial. India, yang sebelumnya dijuluki permata mahkota Inggris, merdeka pada tahun 1947 seperti halnya Pakistan. Kedua bangsa ini terpecah atas dasar perbedaan agama.
Kashmir, wilayah mayoritas Muslim, diberi pilihan untuk bergabung dengan kedua pihak, dan ini memicu konflik antara penduduk Muslim melawan elit Hindu.
Ketegangan meningkat menjadi perang penuh yang melibatkan Pakistan dan India, di mana diperkirakan 7.000 orang tewas di kedua belah pihak.

Perang 1965
Perang pertama menyebabkan Kashmir dibagi menjadi dua, yakni wilayah yang dikuasai India dan Pakistan, tetapi pembagian ini gagal menyelesaikan sengketa.
Dua puluh tahun kemudian kedua negara kembali berperang, setelah serangkaian pertempuran perbatasan meningkat menjadi perang penuh yang berlangsung 17 hari. Masing-masing negara mengklaim menang.

Anehnya, perang 17 hari itu adalah salah satu dari beberapa konflik militer era Perang Dingin yang tidak ada hubungannya dengan seteru negara adidaya. India dan Pakistan keduanya dianggap sebagai sekutu Barat dan menggunakan senjata Barat selama perang.

Perang Memperebutkan Bangladesh
Setelah perang 1965 yang tidak pasti, kedua negara menarik pasukan menjauh dari Garis Kontrol (Line of Control/LoC) yang dipantau PBB dan berjanji untuk tidak ikut campur dalam urusan masing-masing.
Bentrokan berikutnya terjadi enam tahun kemudian, setelah Pakistan menuduh India melanggar kesepakatan itu.
Yang paling berdarah dalam serangkaian konflik, yakni pertempuran yang menewaskan lebih dari 10.000 jiwa. Keduanya tidak bertempur terkait Kashmir, namun peperangan dipicu oleh pengakuan India atas Bangladesh, provinsi Pakistan yang membelot yang terletak jauh di seberang Hindustan, memisahkan diri dari Pakistan.

Dalam perang ini, Islamabad benar-benar kehilangan yang satu ini, menderita kerugian besar di darat, laut dan udara.
Hasil perang juga merupakan kekalahan memalukan bagi pemerintahan Nixon, yang mendukung Pakistan dalam konflik dengan tujuan strategis untuk membatasi pengaruh Uni Soviet di Asia Tenggara.

Perang Gletser Siachen

Tentara India di Gletser Siachen.[REUTERS]
Permusuhan antara India dan Pakistan belum menyebabkan perang berskala besar sejak 1971, karena kedua negara sejak saat itu memiliki nuklir.
Namun pertempuran perbatasan terus berlangsung secara sporadis. Pertempuran di Gletser Siachen, daerah pegunungan yang diperebutkan dekat dengan Cina.
Bentrokan di wilayah ini dimulai pada tahun 1984 dan berlanjut selama dua puluh tahun, dengan gencatan senjata ditandatangani pada tahun 2003.
Sekitar 1.000 dan 2.000 tentara tewas dari kedua belah pihak. Sebagian besar tewas karena kondisi cuaca buruk pada ketinggian hingga 7.720 meter dan medan yang berbahaya.

Konflik Kargil 1999

Artileri India dalam Perang Kargil.[NDTV]



Konflik terakhir antara India dan Pakistan terjadi pada tahun 1999 di distrik Kargil di Kashmir, yang merenggut 1.000 nyawa di kedua pihak.
Perang ini sering disebut Perang Kargil, tetapi India tidak mau menggunakan istilah itu, sementara Pakistan mengatakan tidak pernah terlibat dalam konfrontasi itu, karena musuh India di sana adalah militan pro Pakistan dan bukan tentaranya.



Credit  tempo.co