Rabu, 27 Februari 2019

PBB Desak Rusia-AS Gelar Pembicaraan Soal INF dan 'New START'


PBB Desak Rusia-AS Gelar Pembicaraan Soal INF dan \New START\
Guterres menyerukan kepada Rusia dan AS untuk melestarikan Perjanjian INF dan menyepakati perpanjangan Perjanjian Pembatasan Senjata-senjata Serangan Strategis. Foto/Istimewa

NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan kepada Moskow dan Washington untuk melestarikan Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) dan menyepakati perpanjangan Perjanjian Pembatasan Senjata-senjata Serangan Strategis atau "New START".

"Saya meminta pihak-pihak dalam Perjanjian INF untuk menggunakan waktu yang tersisa untuk terlibat dalam dialog yang tulus tentang berbagai masalah yang telah diangkat. Sangat penting bahwa perjanjian ini dilestarikan," kata Guterres, seperti dilansir Tass pada Selasa (26/2).

Dia menekankan bahwa runtuhnya kesepakatan itu akan membuat dunia lebih tidak aman dan tidak stabil, yang menurutnya akan sangat dirasakan di Eropa. "Kami benar-benar tidak mampu untuk kembali ke kompetisi nuklir yang tidak terkendali di hari-hari paling gelap Perang Dingin," katanya.

Guterres juga mendesak Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk memperpanjang Perjanjian START, yang akan berakhir pada 2021, dan menjajaki kemungkinan pengurangan lebih lanjut persenjataan nuklir mereka.

"Perjanjian itu adalah satu-satunya instrumen hukum internasional yang membatasi ukuran dua persenjataan nuklir terbesar di dunia dan bahwa ketentuan inspeksi mewakili langkah-langkah membangun kepercayaan penting yang bermanfaat bagi seluruh dunia. Saya mendesak Rusia dan AS untuk menggunakan waktu yang disediakan oleh perpanjangan perjanjian untuk mempertimbangkan pengurangan lebih lanjut dalam persenjataan nuklir strategis mereka," ucapnya.

Pemimpin PBB itu menambahkan, proses kontrol senjata bilateral antara Rusia dan AS telah menjadi salah satu faktor utama atas stabilitas keamanan internasional selama 50 tahun terakhir. 




Credit  sindonews.com