Kamis, 28 Februari 2019

Membelot, Ratusan Tentara Venezuela Lari ke Kolombia


Membelot, Ratusan Tentara Venezuela Lari ke Kolombia
Layanan imigrasi Kolombia menuturkan setidaknya sudah 320 tentara Venezuela yang membelot telah menyeberang ke Bogota dalam beberapa hari terakhir. Foto/Reuters

BOGOTA - Layanan imigrasi Kolombia menuturkan, ratusan tentara Venezuela yang membelot telah melarikan diri ke Bogota. Menurut Kolombia, setidaknya sudah 320 tentara Venezuela yang menyeberang ke Bogota dalam beberapa hari terakhir.

Kepala layanan imigrasi Kolombia, Christian Kruger Sarmiento menuturkan, tentara Venezuela, mulai dari tentara biasa, hingga pejabat militer, yang melarikan diri ke Kolombia kian hari kian bertambah.

"Sampai sekarang, kami telah menerima lebih dari 320 saudara Venezuela,militer, dan perwira pengawal Venezuela yang melarikan diri dari Venezuela. Mereka meminta bantuan di negara kami dan angka ini semakin meningkat," ucap Sarmiento, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (27/2).

Dia mengatakan, beberapa prajurit melintasi perbatasan dengan seragam dan dengan senjata. Sementara yang lain berpakaian sipil dan terkadang membawa anak-anak mereka. Dia menunjukkan bahwa banyak prajurit Venezuela yang cacat meminta suaka dan pemerintah Kolombia sedang memeriksa apakah mereka benar-benar membutuhkannya.

Sementara itu, dalam pertemuan Kelompok Lima di Bogota untuk membahas situasi di Venezuela, Menteri Luar Negeri Chili, Roberto Ampuero telah menggarisbawahi sikap negara itu terhadap krisis, dengan mengatakan bahwa Chili menentang penggunaan kekerasan di Venezuela.

"Sebagai anggota Kelompok Lima, Chili menegaskan kembali komitmen dan keyakinannya bahwa satu-satunya solusi untuk masalah Venezuela adalah cara damai dalam kerangka hukum internasional. Perdamaian dan dialog adalah prinsip-prinsip kebijakan luar negeri kita," ucap Ampuero.

Ampuero menyatakan, dalam pertemuan tersebut Chili mengusulkan untuk memasukkan dalam deklarasi akhir sebuah paragraf yang menguraikan komitmen terhadap solusi politik dan diplomatik untuk krisis di Venezuela tanpa menggunakan kekerasan.

Posisi serupa juga disuarakan oleh Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, yang mengatakan bahwa Meksiko siap menjadi tuan rumah untuk dialog mengenai normalisasi situasi di Venezuela. 





Credit  sindonews.com