Selasa, 26 Februari 2019

Aksi Tanam Zaitun Bentuk Protes Perluasan Permukiman Yahudi


Petani Palestina memanen buah zaitun di ladang mereka.
Petani Palestina memanen buah zaitun di ladang mereka.
Foto: Lazar Simeonov/Al Jazeera

Israel gencar malakukan penggusuran lahan zaitun dan mencabuti tanaman tersebut.




CB, AL-KHALIL -- Komisi Anti-Tembok dan Anti-Permukiman ikut dalam kegiatan penanaman pohon zaitun di tanah yang terancam penyitaan untuk perluasan permukiman Yahudi di Bani Hefer.


Permukiman Yahudi tersebut dibangun secara tidak sah di tanah milik orang Palestina di Kota Kecil Bani Na'im di Kabupaten Al-Khalil (Hebron) di bagian selatan Tepi Barat Sungai Yordania.


Menteri Walid Assaf, Kepala Komite Perlawantan Tembok dan Permukiman , yang menghadiri kegiatan tersebut bersama pejabat lain, mengatakan kegiatan itu adalah bagian dari aksi perlawanan rakyat terhadap prosedur Israel untuk menyita tanah orang Palestina demi kepentingan pembangunan permukiman.


Kegiatan tersebut, katanya, juga bertujuan memperkuat kebulatan tekad warga Palestina untuk mempertahankan tanah mereka di Permukiman al-Hamra, yang berada berdampingan dengan permukiman Yahudi yang dimaksud.


Assaf menekankan Komisi Anti-Tembok dan Anti-Permukiman akan melancarkan segala upaya guna mendukung keteguhan hati rakyat Palestina, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA, Selasa (26/2).


Komisi itu juga bermaksud memenuhi keperluan warga Palestina di Daerah Masafer Bani Na'im, yang berada di Daerah C di Tepi Barat, yang merupakan 60 persen wilayah Tepi Barat, yang diduduki, dan berada di bawah kekuasaan penuh militer Israel.


Pada Senin pagi, buldoser Israel meratakan sebidang lahan luas yang ditanami pohon zaitun milik warga Desa Barta'a, sebelah barat-daya Jenin.


Buldoser Israel meratakan 28 dunum lahan milik Jamal Sharif Amarneh dan mencabuti 300 pohon zaitun serta almond (1 dunum = 1.000 meter persegi).



Credit  republika.co.id