Senin, 25 Februari 2019

Jerman Tak Mau Ekspor Senjata ke Arab Saudi, Prancis Kecewa


Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO

CB, Jakarta - Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire menyarankan Jerman agar melonggarkan ekspor senjatanya ke negara-negara di luar Uni Eropa untuk memperkuat industri pertahanan negara. Pernyataan ini disampaikan karena Prancis mengkomplain kalau proyek-proyek bersama untuk manufaktur senjata terhenti gara-gara Berlin.
Dikutip dari reuters.com, Minggu, 24 Februari 2019, Prancis menuding Berlin telah menolak mensahkan izin ekspor senjata ke Arab Saudi. Padahal Kerajaan Arab Saudi adalah pembeli terbesar bagi proyek bersama manufaktur senjata Jerman - Prancis.
“Tidak ada gunanya memproduksi senjata melalui peningkatan kerja sama antara Prancis dan Jerman jika kita tak bisa mengekspornya. Jika Anda ingin lebih kompetitif dan efisien, kita harus bisa mengekspor senjata ke negara-negara di luar Eropa,” kata Le Maire.

Ilustrasi senjata api. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay


Sebelumnya pada November 2018, Jerman mengatakan ke depan pihaknya akan menolak izin-izin ekspor senjata ke Riyadh. Keputusan itu diambil sebagai bentuk protes atas pembunuhan wartawan senior Arab Saudi Jamal Kashoggi. Namun Jerman belum melarang ekspor senjata dari kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Jerman hanya mendesak industri pembuatan senjata mulai sekarang agar menahan diri dari pengiriman-pengiriman senjata.      

Le Maire mengatakan bukan hanya Jerman, Prancis juga memiliki aturan yang ketat untuk ekspor senjata. Untuk itu, pihaknya berharap Prancis bisa menemukan sebuah kata sepakat dengan Jerman dalam hal ini.Pada Januari 2019, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Uni Eropa harus memperdalam kerja sama di bidang pertahanan, khususnya pengembangan sistem senjata. Namun saat yang sama Merkel juga memperingatkan Uni Eropa perlu membuat sejumlah kompromi dalam pengendalian ekspor senjata.





Credit  tempo.co