Kamis, 28 Februari 2019

India Tuntut Pakistan Kembalikan Pilot yang Tertangkap



India Tuntut Pakistan Kembalikan Pilot yang Tertangkap
India meminta Pakistan mengembalikan pilotnya yang tertangkap. Foto/Istimewa


NEW DELHI - India mengatakan mereka mengharapkan Pakistan mengembalikan secara langsung dan aman seorang pilot Angkatan Udaranya yang tertangkap. India dan Pakistan terjerembab dalam eskalasi terburuk di antara dua negara tetangga dalam beberapa dekade.

New Delhi telah memanggil Dubes Pakistan dan mengajukan protes keras atas apa yang disebutnya sebagai tindakan agresi yang tidak berlasan oleh Pakistan. India menuding jet-jet Pakistan telah menargetkan instalasi militer miliknya sehari setelah jet tempur negara itu melintasi Garis Kontrol dan melakukan serangan di sebuah kamp utama militan.

Pakistan awalnya mengklaim menangkap dua pilot India, namun kemudian meralatnya bahwa hanya satu pilot yang tertangkap. Pakistan menyatakan pilot India itu diperlakukan sesuai dengan norma etika militer.

Dalam berbagai video yang beredar, terlihat mata pilot India itu tertutup dan terluka, lengannya diikat ke belakang, dan diinterogasi. Video-video itu diambil ketika Pakistan dituding telah melanggar Konvensi Jenewa terhadap para tahanan perang. Kemudian, sebuah video menunjukkan pilot tersebut meminum teh, mengatakan bahwa perwira tentara Pakistan telah merawatnya dengan baik.

"India sangat menentang penampilan vulgar Pakistan atas personil yang terluka dari Angkatan Udara India yang melanggar semua norma Hukum Humaniter Internasional dan Konvensi Jenewa," kata pemerintah India.

"Jelas bahwa Pakistan akan diminta untuk memastikan bahwa tidak ada bahaya yang terjadi pada personel pertahanan India dalam tahanannya," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari NDTV, Kamis (28/2/2019).

Sebelumnya, pemerintah India mengatakan pilotnya hilang dalam aksi setelah menembak jatuh sebuah pesawat Pakistan yang menargetkan instalasi militer India. Pesawat F-16 Pakistan, ditembak jatuh oleh MiG 21 Bison Angkatan Udara India, jatuh di wilayah Pakistan di daerah Lembah Lam.

Pakistan menyatakan bahwa mereka telah melakukan serangan di Garis Kontrol dari dalam wilayah udara Pakistan, tetapi itu bukan pembalasan atau eskalasi.

"Itu adalah demonstrasi yang sepenuhnya siap untuk dilakukan jika dipaksa. Itulah sebabnya kami melakukan tindakan dengan peringatan yang jelas dan di siang hari bolong," kata Pakistan.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, dalam pidato yang disiarkan televisi, menyerukan dialog dan mengatakan: "Itu adalah rencana kami untuk tidak menyebabkan kerusakan, dan tidak menyebabkan korban. Kami hanya ingin menunjukkan kemampuan. Dua MiG India melintasi Perbatasan Pakistan, dan kami menembak jatuh mereka. Sekarang saya ingin berbicara dengan India dan mengatakan biarkan kewarasan menang."

Di tengah meningkatnya ketegangan, Perdana Menteri Narendra Modi bertemu dengan para kepala militer, Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri serta para pejabat intelijen. Dia memanggil kepala militer lagi ke rumahnya untuk berdiskusi.

India telah bersikap waspada di tengah peringatan pembalasan oleh Islamabad setelah jet tempur IAF menghancurkan sebuah kamp teror Jaish e-Mohammed di Balakot, sekitar 80 km dari Garis Kontrol, dalam serangan menjelang fajar pada Selasa lalu.

New Delhi mengatakan itu adalah serangan "non-militer dan pre-emptive" berdasarkan masukan yang kredibel bahwa kelompok Jaish e-Mohammed melatih pembom bunuh diri untuk serangan lebih lanjut seperti di Pulwama. Lebih dari 40 tentara tewas pada 14 Februari lalu ketika seorang pembom bunuh diri Jaish e-Mohammed menyerang sebuah konvoi keamanan. 




Credit  sindonews.com