Pemerintah Cina menahan dua warga negara Kanada
CB,
OTTAWA -- Para pemimpin Kanada dan Amerika Serikat (AS) pada Senin
(7/1) sepakat untuk terus menekan Beijing agar membebaskan dua warga
Kanada yang ditahan. Keduanya ditahan tak lama setelah penangkapan
seorang eksekutif senior Cina di Vancouver beberapa waktu lalu.
Kanada ingin pembebasan segera Michael Kovrig dan Michael Spavor,
yang diciduk setelah pihak berwenang Kanada menangkap Meng Wanzhou,
pejabat eksekutif keuangan Huawei Technologies Co pada 1 Desember lalu
atas permintaan AS. Cina mengutuk langkah tersebut dan hal itu mengancam
akan menaikkan ketegangan global pada saat Washington dan Beijing sudah
terlibat dalam perang dagang.
Perdana Menteri Kanada
Justin Trudeau berbicara dengan Presiden AS Donald Trump pada Senin
(7/1) dan mengucapkan terima kasih atas pernyataan kuat mengenai
dukungan AS menanggapi penahanan kedua orang tersebut. "Kedua pemimpin
itu setuju untuk mengusahakan pembebasan mereka," kata kantor Trudeau
dalam satu pernyataan.
Walaupun Kanada mengatakan Cina tak
membuat kaitan khusus antara penahanan keduanya dan penangkapan Meng,
para pakar dan mantan diplomat mengatakan mereka tak meragukan Beijing
menggunakan kasus Kovrig dan Spavor untuk menekan Ottawa. Beijing
bersikeras dakwaan-dakwaan terhadap Meng dibatalkan tetapi Kanada
menyatakan tidak mencampuri proses yudisial itu.
Menteri
Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland bereaksi tak senang bulan lalu
setelah Trump menyarankan agar dia bisa mengabaikan permintaan supaya
Meng dikirim ke Amerika Serikat sebagai imbalan atas kemajuan
perdagangan bilateral dengan China. Menurut Menlu Freeland, proses
ektradisi itu hendaknya jangan dipolitisasi.
Kantor Trudeau
mengatakan dua pemimpin itu telah membahas permintaan AS tersebut dan
"menegaskan kembali pentingya menghormati kemandirian yudisial dan
undang-undang yang berlaku".