CARACAS
- Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido mengatakan, pihaknya saat ini
sedang melakukan negosiasi rahasia dengan pejabat pemerintah dan
militer negara itu dalam upaya untuk memaksa Presiden Nicolas Maduro
untuk mundur.
Dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), Washington Post, Guaido mengatakan, upaya untuk melengserkan Maduro adalah sebuah upaya yang rumit dan sulit, yang membutuhkan campur tangan banyak pihak.
"Kami telah melakukan pembicaraan dengan pejabat pemerintah, warga sipil dan militer. Ini adalah masalah yang sangat rumit, yang melibatkan keamanan pribadi. Kami bertemu dengan mereka, tetapi diam-diam," kata Guaido dalam wawancara itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (28/1).
Dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), Washington Post, Guaido mengatakan, upaya untuk melengserkan Maduro adalah sebuah upaya yang rumit dan sulit, yang membutuhkan campur tangan banyak pihak.
"Kami telah melakukan pembicaraan dengan pejabat pemerintah, warga sipil dan militer. Ini adalah masalah yang sangat rumit, yang melibatkan keamanan pribadi. Kami bertemu dengan mereka, tetapi diam-diam," kata Guaido dalam wawancara itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (28/1).
Sementara
itu, melalui akun Twitternya, Guaido meminta para pendukungnya untuk
mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa baru yang dijadwalkan akan
digelar pada hari Rabu dan Sabtu mendatang.
"Pada hari Rabu, sebuah demonstrasi massa akan diadakan, dan saya menyerukan kepada rakyat Venezuela untuk turun ke jalan. Unjuk rasa lain akan diadakan pada hari Sabtu," kicau Guaido.
"Pada hari Rabu, sebuah demonstrasi massa akan diadakan, dan saya menyerukan kepada rakyat Venezuela untuk turun ke jalan. Unjuk rasa lain akan diadakan pada hari Sabtu," kicau Guaido.
Dia
juga mengatakan bahwa aksi demonstrasi tersebut bertujuan untuk
mempromosikan penghormatan terhadap HAM di negara itu, untuk mengakhiri
perebutan kekuasaan, dan juga untuk memastikan kemungkinan menerima
bantuan kemanusiaan.
Credit sindonews.com