Selasa, 29 Januari 2019

Para Pendukung Brexit Ingin Inggris Seperti Singapura


Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]
Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]

CB, Jakarta - Para pendukung Brexit menginginkan Inggris menjadi seperti Singapura setelah keluar dari blok Uni Eropa.
Menurut pro Brexit, Inggris harus menjadi negara rendah pajak, rendah pengeluaran publik seperti halnya Singapura.

Menurut laporan CNN London, yang dikutip pada 28 Januari 2019, pendukung Brexit paling vokal yang menginginkan model Singapura di antaranya Boris Johnson, Michael Gove, Anggota Parlemen Konservatif Owen Paterson dan pengusaha James Dyson.
Model Singapura didengungkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt yang pernah berkunjung ke Singapura baru-baru ini.
"Inggris bisa menarik contoh dari Singapura, bagaimana negara ini berpisah dan tidak terikat pada semenanjung, tetapi lebih terbuka," kata Hunt.

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk di Jembatan Westminster sebelum demonstrasi anti-Brexit, di London pusat, Inggris, Sabtu, 20 Oktober 2018. REUTERS/Simon Dawson
Seorang pendiri kerajaan bisnis periklanan WPP, Sir Martin Sorrel, bahkan pernah menyarankan Inggris mencontoh Singapura, salah satunya merendahkan pajak, setelah Brexit terlaksana.
"Tidak berbeda dengan beberapa hal yang Anda dengar seputra Brexit ...(Perdana Menteri pendiri Singapura Lee Kuan Yew) membawa Singapura ke tingkat yang tidak pernah dipikirkan orang dan membuatnya sangat sukses dalam skala yang jauh lebih kecil, yakni 5 juta orang dibandingkan dengan 60 juta orang di Inggris," kata Sir Martin dalam forum Davos.

"Tapi pelajarannya ada di sana," tambahnya.

Singapura adalah salah satu negara termiskin di dunia pada tahun 1965, sampai akhirnya merdeka dari Malaysia. Meskipun memiliki sumber daya alam yang terbatas, negara ini telah menjadi salah satu yang paling maju di dunia, berperingkat lebih tinggi pada tahun 2017 daripada Inggris untuk PDB per kapita (pada US$ 57.714 atau sekitar Rp 811,9 juta dibandingkan US$ 39.720 atau Rp 558,8 juta), menurut laporan Bank Dunia.
Singapura juga masuk peringkat atas dalam indeks global untuk efisiensi kesehatan, pendidikan dan daya saing.
Namun ada beberapa faktor jika Inggris ingin mencontoh Singapura, dengan mengesampingkan kelayakan politik untuk menetapkan pajak rendah, sistem kesejahteraan terbatas di Inggris, ada sejumlah masalah struktural, geografis dan budaya lain yang perlu ditangani oleh Inggris sebelum memutuskan meniru Singapura pasca-Brexit.





Credit  tempo.co